when thinking cannot SOLVE your PROBLEM, REMEMBER a sincere DUA can.

Friday, September 30, 2016

Eksekusi Brokusapi (Brownies Kukus Rasa Kopi) part I

Namanya gitu amat yak! Hahaha bukan karena bertepatan besok Idul Adha (nulisnya sudah lama,postingnya belakangan) tapi emang ketika disingkat jadi berbau-bau hewan Qurban namanya. Jadi ceritanya si brokusapi ini penuh drama dalam pembuatannya. Bermula dari Abang Mama Saya, yang akrab saya panggil Tulang, meminta saya untuk membuat brownies menggunakan kopi yang dia jual. Tulang saya ini memiliki kafe yang memang fokus menjual kopi-kopian, jadi berharapnya kalau ada tambahan menu satu lagi buat teman si kopi, yaitu si brokusapi ini kalau jadi. Saya pun tertantang tapi khawatir juga kalau sampai tidak jadi, mana mama promosinya kalau brokus saya sebelumnya endes beud lagi.

Akhirnya sampailah di hari ingin mewujudkan si brokusapi. Saya menghampiri si tulang di rumahnya (kafenya), beliaupun meracik biji kopinya menjadi bubuk. Kalau di resep menggunakan coklat bubuk, karena akan dibuat brokus rasa kopi maka digantilah coklat bubuk dengan kopi. Disini malasahnya adalah, karena kopi asli pasti dia tidak larut, bukan seperti kopi sachet. Maka inisiatif si tulang untung bikin essensnya. Tapi karena berpikiran takaran coklat bubuk 35 gr maka disamakan kopi juga segitu, kemudian dibuat essensnya dari takaran tersebut. Jadilah kira-kira 20 ml-an. Dengan tujuan agar kopi benar-benar terasa dan larut dalam adonan.

Info dari si tulang kalau kopi yang dia pake buat bahan brokusapi ini dia pakai kopi yang paling mahal. Per kilonya sebesar 1,5jt Rupiah. Hmmmmm mendadak jadi beban. Makin khawatir bikinnya, takut gagal, kan sayang beud. Padahal saya sudah bilang pakai kopi yang biasa saja dulu, tapi beliau bilang tak mengapa. Malah saya dikasi kopi hasil dari kopi yang sama tapi perasaan keduanya. Baiklah namanya juga ini coba-coba. Tapi ini tetap jadi beban haha Mana ganti-ganti resep kan ya. Bismillah saja.

Dan sayapun dengan semangat tapi was-was melakukan eksekusi si brokusapi. Menyiapkan bahan-bahan yang semuanya sama dengan membuat Brokus sebelumnya. Hanya saja saya me-replace coklat bubuk dengan Essens Kopi tadi yang sebanyak 20ml-an. Cara membuatnya pun sama. Tibalah di saat pengukusan, saat mau memasukkan adonan lapisan tengah, lapisan bawah agak menyusut ke tengah sehingga memberikan rongga dipinggir Loyang, tapi sudah matang, ya mau gak mau masukkin saja lah adonan pelapis tengahnya, so dia masuk deh ke rongga yang di pinggir itu. Pas mau masukkin adonan untuk lapisan terakhir ternyata saya kurang mengaduk campuran collatta+menteganya sehingga masih menggumpal di bawah, yaudah deh di aduk lagi, warnanya jadi lebih gelap dibandingin lapisan bawah, harusnya sama atas dan bawah, karena yang mau dibikin beda itu bagian tengah saja. Yowes pasti beda nih bagian bawah, tengah, atas, jadi 3 layer deh. Pas mau ngukus bagian terakhir , sudah ditunggu sampai 30 menit baru mengecek kompor, ternyata gas habis! Oalah.. Dan papa lumayan lama hadir untuk mengganti gasnya. Baru setelah gas diganti, dilakukan pengukusan lagi, tapi mama sudah bilang, kemungkinan bantet soalnya sudah sempat lama mati. Saya sih wes pasrah. T.T coba-coba buka kukusan tapi lapisan atas masih lumayan encer, yang artinya belum masak, jadi saya lama-lamain deh mengukusnya, ada kali 1 jaman lebih. Tiba-tiba kecium bau gosong di dandangnya, saya pikir kuenya yang gosong, masak iya di kukusan gosong, ternyata dandangnya sudah bukan mengukus kue lagi tapi sudah mengukus dirinya sendiri, airnya habis! Hahahahahah Mungkin karena saya pasang api yang lumayan besar, habis biar cepat masaknya, gitu pikir saya. Huhuuu


Dan akhirnya Saya keluarkan saja kuenya yang terlihat tidak masak itu. Hasilnya begitu saya membalik Loyang, lapisan atas yang masih terlihat benyek terlepas dari bagian lainnya~ hahahha (padahal mau nangis) terus bagian sisanya malah agak sulit dikeluarkan karena apaaa.. Karena bagian bawahnya bantetssss.. Dan bisa dikatakan hasilnya GAGAL! Tapi ada yang sedikit bikin menghibur hati, rasanya masih oke dan masih bisa di makan (Oleh papa dan avi). Biasanya siap masak heboh kan bikin studio poto dadakan dan si kue di tata sedemikian rupa, kali ini wes lesu aku ne. Oke gak mau banyak cerita lagi,  begini bentukan kuenya :

Brokus Bantet T.T
0

Resep Mochi Ice Cream




For Receipe, Please kindly check my new blog for "Karya Only" in MYSAHASAKA






sebelummakanjanganlupabacaBismillah #janganmencelamakanan




0

Wednesday, September 28, 2016

Resep Chapsaltteok (Mochi Korea)

Chapsseltteok a.k.a Mochi Korea


For Receipe, Please kindly check my new blog for "Karya Only" in MYSAHASAKA



adonan mochi yang sudah dicetak

mochi mantika~

#nunggudingijanganditiup #nunggudinginsambildzikir #sebelummakanjanganlupabacaBismillah #janganmencelamakanan

0

Tuesday, September 27, 2016

Mungkinkah Untuk Tetap Taat Sampai Mati?

Bagaimana Saya kedepannya hanya Dia yang tahu. Dia yang sudah menuliskan, Dia Yang Maha Mengetahui. Yang saya bisa lakukan hanya istiqomah agar mendapatkan akhir kehidupan yang Khusnul Khotimah. Dipertengahannya entah terjadi apa, Saya tidak tahu. Terkadang Saya khawatir, khawatir berbalik ke belakang. Karena sesungguhnya hati manusia itu berbolak-balik. Kadang baik sekali, kadang (lupa) sampai bisa menjadi jahat sekali.

Memang seluruh amalan tergantung pada akhirnya. Tapi hal ini bukan menjadi alasan kita untuk mudah berbuat maksiat. sesungguhnya kita tidak tau kapan waktu akhir itu. Maka alangkah baiknya setiap detik kita anggap bisa saja sebagai “waktu akhir”, agar kita pun selalu berada dalam ketaatan kepadaNya. Sebagai manusia biasa yang mudah khilaf dan lupa, sangat sulit untuk bisa menjadi taat setiap saat. Terkadang masih suka berbuat maksiat meskipun sudah tau hukum syariat. Tapi Allah Maha Baik pada hamba-hambaNya dengan memberikan kesempatan untuk bertaubat. Selagi masih hidup, masih dikasi kemampuan untuk berdoa dan memohon ampunan kepadaNya, Maka beristighfarlah. Selalu muhasabah diri.

Saya pernah mendengar cerita orang yang dahulunya sangat taat, alim dan selalu mengajak orang pada kebaikan , sekarang malah menjadi orang yang tidak lagi berbuat demikian, bahkan ada yang kafir. Subhanallah. Kemana kebaikan-kebaikan yang dahulu selalu mereka sampaikan, kemana ilmu agama mereka, kenapa mereka sampai berani menjual keimanan mereka.

Cerita dari saudara Saya yang pada suatu kesempatan mengadiri reuni, dia bertemu dengan seorang temannya yang dahulu ketika masih sekolah sangat rajin mengajak mereka untuk shalat tarawih ketika Ramadhan, sekarang telah keluar dari islam. Subhanallah. Saya jadi melihat ke diri saya, ketika berhijrah ini saya memang sangat sering mengajak adik-adik saya untuk shalat, tidak berpacaran, dan mengingatkan mereka akan perintah & larangan Allah lainnya. Kisah teman saudara Saya ini menjadi pelajaran bagi saya agar saya ingat untuk istiqomah dan tidak menjadi sombong ketika Allah memberikan saya kesemptan untuk bisa berbuat baik. Karena setan ketika tidak bisa merayu seseorang berbuat maksiat maka dia akan membuat seseorang berbangga-bangga akan amalnya sehingga menghadirkan sifat ujub dan riya’.

Cerita lain lagi, seorang kerabat bertanya kepada saudaranya yang selama ini dipertanyakan keimanannya. Ketika ditanya agama apa dia sekarang, diapun menjawab dengan jawaban yang mengejutkan, dia berkata “ Kalau tetap islam, saya miskin”. Subhanallah. Semoga orang tersebut diberi hidayah. Aamiin. Saya yang mendengar ceritanya sampai tidak tega harus mendengar kata-kata seperti itu. Takut miskin karena memeluk agama islam? Sungguh tidak tahukah dia siapa yang memberinya rezeki selama ini? Dunia.. oh duniaa.. ketika dunia sudah memperbudak kita, kita lupa akan siksaan di akhirat. Padahal hidup di dunia ini tidaklah lama.

Bahagiakah mereka dengan keluar dari Islam? Kisah lain yang saya dengar tentang orang yang beralih dari agama islam, justru kehidupannya menjadi lebih sulit. Kalau saja dia menyadari, sebenarnya kesulitan itu bukan karena Allah membencinya tapi sesungguhnya itu sebagai penghapus dosa baginya. Karena Allah mengurangi dosa kita dengan memberikan musibah, bahkan tertusuk duri sekalipun. Sesungguhnya Allah masih sayang dan ingin dia kembali untuk beriman kepadaNya. Yang dikhawatirkan apabila seseorang yang sudah berani mendustakan Allah tapi diberi kenikmatan yang berlimpah, hati-hati Istidraj,  bisajadi Allah sudah tidak sayang lagi sama orang tersebut.

- Istidraj  , artinya suatu jebakan berupa kelapangan rezeki padahal yang diberi dalam keadaan terus menerus bermaksiat pada Allah-

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” (HR. Ahmad 4: 145. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).


Semua kisah tersebut menjadi pelajaran bagi Saya untuk istiqomah, agar tidak sampai mengalami seperti yang dialami orang-orang tersebut. Saya harus terus muhasabah diri dan beristighfar. Saya harus belajar lagi dan menimba ilmu lebih banyak, terutama tentang tauhid, agar saya tidak terjerumus pada kesyirikan maupun kekafiran. Ada doa yang diajarkan Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wasallam agar kita bisa Istiqomah :

Yaa Muqollibal quluub tsabbit qolbii ‘alaa diinika
(Ya Allah yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku agar senantiasa di atas agamaMu).
- H.R. Tirmidzi-

Doanya diamalkan terus ya, karena kita tidak tahu sekuat apa kita menghadapi godaan di zaman fitnah ini. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam saja selalu mengamalkannya masa kita yang “bukan siapa-siapa” ini enggan.  

Insya Allah, semoga tulisannya bermanfaat :)


#hijrahyok #muhasabahyok #istiqomahyok #jannahoriented
0

Resep Tteokbeokki

MAKAN YOK!


For Receipe, Please kindly check my new blog for "Karya Only" in MYSAHASAKA


tteok yang telah dipotong-potong

tambah mie biar tambah rame


Jalbbeogesemnidaaaa~

Bismillah..

Nyam… Enyaaak.. Bashitaaaa~  kan kan kan sok kokoreaan lagi. Aiissh.. zzzzzz




#nunggudingijanganditiup #nunggudinginsambildzikir #sebelummakanjanganlupabacaBismillah #janganmencelamakanan



1

Monday, September 26, 2016

Resep Bubur Sumsum


sajikan dengan teh manis hangat~

For Receipe, Please kindly check my new blog for "Karya Only" in MYSAHASAKA

......


......



#nunggudingijanganditiup #nunggudinginsambildzikir #sebelummakanjanganlupabacaBismillah #janganmencelamakanan

0

UKHT!

Saya memiliki mimpi untuk memiliki sebuah bisnis yang bergerak di bidang fashion. Saya ingin berjualan busana syar’i. Mendadak ingin belajar menjahit. Ingin membuatnya dari awal sendiri, brand sendiri. Aamiin.

Tapi saya sadar memiliki keterbatasan dalam kemampuan menjahit. Bahkan dalam banyak hal. Kalau boleh dirincikan, kendala-kendalanya adalah sebagai berikut :
- Saya bukan berasal dari kalangan keluarga pebisnis, sehingga tidak punya cukup modal, bahkan bisa dikatakan tidak ada
- Saya bukanlah pemerhati mode, saya termasuk orang yang simpel dalam berbusana, tapi disini karena busana syar’i itu sendiri seharusnya memang berguna sebagai penutup “perhiasan” maka akan menjadi salah tujuan apabila dirancang terlalu berlebihan
- Saya tidak pandai menggambar, untuk mendesain sesuatu yang unik masih belum ada ide yang begitu cemerlang, masih suka meniru desain-desain yang pernah saya lihat. Tapi memang dari dulu saya tidak pandai meniru, alhasil selalu berbeda hasilnya
- Saya tidak pandai berpromosi, saya tidak pandai berbicara yang bisa mengajak orang lain tertarik pada apa yang saya tawarkan. Tapi kalau dalam islam memang kita tidak boleh berkata dusta dengan tujuan agar jualanan kita laku. Untuk berbicara apa adanya mungkin saya bisa. Hehe
- Saya lulusan Arsitek. Yah ini terkadang kepikiran, tepatnya kepikiran apa yang dipikirkan orang lain. “Kok Arsitek jadi tukang jahit? Sayang dong ilmunya, sudah di sekolahin mahal-mahal malah gak kepakai.” Ada alasan tersendiri kenapa saya tidak dulu melanjutkan “pekerjaan” yang sesuai dengan apa yang saya dapat selama “kuliah”, yang kalau saya jelaskan tak semua orang bisa paham.
- Saya kurang mendapat dukungan (sepertinya). Ada setitik kepesimisan dari orang-orang terdekat memandang keinginan saya ini. Entah itu hanya saya saja yang baper atau memang benar adanya. Tapi perasaan tersebut suka sesekali muncul. Mungkin ya karena masih berharap saya tidak lari jalur.Tetap menjadi karyawan saja di perusahaan yang sesuai dengan jurusan saya. Bisnis hanya sampingan saja. Seringnya begitu yang saya dengar.
- Saya belum punya konsumen pasti. Maksudnya disini adalah yang menggunakan pakaian syar’i seperti apa yang saya cita-citakan sebagai produk saya kelak, hanya saya saja di dalam lingkungan keluarga, teman-teman, bahkan untuk di daerah tempat saya tinggal sekarang masih sedikit sekali saya jumpai orang berbusana syar’i. Bukankah kita membuat suatu usaha melihat pasarnya terlebih dahulu? Kalau sudah tahu peminatnya tidak ada kenapa masih berani juga memilih bisnis tersebut? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering muncul.
- Saya tinggal di kota kecil, Pematangsiantar. Yang kalau mau beli-beli bahan untuk produksi harus keluar kota sehingga menyebabkan ongkos kirim menjadi mahal yang berakibat akan  menjadi mahal pulalah produk saya nanti. Emang ada yang mau beli? Udah minim peminat, harga mahal pula, bisnis pemula, penjahit amatiran, masih berani jualan??
- Saya tidak bisa menjahit, masih baru belajar sih. Alhamdulillah Allah seperti memberi jalan dan kemudahan, seperti berikut ;
1. Saya semangat untuk menjahit meski awalnya merasa pasti sulit,
2. Ketika mengalami salah jahit , saya tidak putus asa, tetap semangat memperbaiki
3. Tertarik untuk membeli kain dan mencari desainnya,
4. Akhirnya setelah beberapa waktu dalam pencarian, saya mendapatkan guru les, gurunya sudah sesepuh tapi masih oke dalam menjahit, jahitannya rapi dan bagus, Sabar dalam mengajar, biaya les yang murah pula,
5. Saya merasa lancar-lancar saja ketika belajar,
6. Saya tidak merasa bosan dan malas, malah sampai lupa makan *jangan ditiru*
Itulah beberapa kemudahan yang saya rasa selama belajar menjahit. Alhamdulillah, mungkin inilah jalannya.

Saya pikir intinya ada pada kemampuan saya menjahit ini. Kalau saya sudah mahir dan saya berani untuk memulai usahanya, maka segala kendala-kendala yang saya jabarkan tadi bisa terhilangkan. Yang penting tetap tawakkal sama Allah. Niatkan untuk mencari rezeki yang halal biar berkah.

Tetapi jangan lupa juga untuk menghadapi hal terburuk. Mencapai sukses gak semudah itu. Harus sabar dalam setiap prosesnya. Pasti ada jatuh bangun. Jangan sampai menempuh jalan yang di larang sama Allah. Makanya kita sebagai pengusaha muslim harus belajar dulu bagaimana berbisnis Ala Rasullullah Shallallah ‘alaihi wasssalam biar paham dan tidak salah arah.


Baiklah semoga kita semua tidak pernah berhenti berdoa dan berikhtiar. Tetap berada di jalan yang lurus, diberi kemudahan serta diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menjalani setiap cobaanNya. Aamiin..
0

Sunday, September 25, 2016

salah is my middle name

Kayaknya untuk sekarang apapun yang saya lakukan pasti salah
Mau saya berakhlak buruk maupun berakhlak baik tetap saja tak sesuai di mata mereka
Sedih.. tapi ya mau gimana lagi..
Mungkin mereka sudah terbiasa menilai orang dari satu kesalahan yang terbuat dan melupakan segala kebaikan yang pernah hadir

Dipandang seperti tidak ada manfaatnya itu menyedihkan
Apalagi yang memperlakukan seperti itu orang terdekat
Selalu bertatapan tiap detiknya
Dan yang lebih sulitnya adalah ketika harus bisa tidak marah
Karena kalau sampai terbawa emosi bisa berujung pada neraka
Pilihan yang sulit

Dan ini adalah bagian dari skenarioNya untuk memilih siapa hambaNya yang sabar
Salah satu harus ada yang mengalah
Toh berharap semua sesuai mau kita, tidak akan pernah terjadi
Kalau semua seperti ingin kita memang enak, tapi dimana Dia bisa tahu letak sabarnya kita
Bagaimana kita bisa menjadi orang terpilih

Konsep hidup di dunia ini memang Ujian
Dunia bagi orang yang tidak beriman bagai surga
Sedangkan bagi orang mukmin seperti neraka

Jalani saja sesuai dengan tuntunan yang dibawa RasulNya
Kekasaran dibalas kelembutan, kejahatan dibalas kebaikan, cercaan dibalas dengan doa yang baik

Sesungguhnya semakin berbobot agama seseorang, maka cobaannya makin berat
Dan siapa yang agamanya ringan, maka cobaannya akan ringan
Tinggal pilih mau di posisi yang mana

Allah sudah kasih hidayah
Bersyukur dan Istiqomahlah
Yakin bahwa Allah akan bantu
Karena Allah sebaik-baiknya penolong

#cumamauceritadikit #buatmuhasabah #gakbolehmarah #gakbolehmelawan 
0

Saturday, September 24, 2016

Resep Bakpao Mini Ubi Ungu

Karena ubi ungunya masih banyak banget, sisa dari membuat Darlung, maka saya mencari makanan lain yang juga salah satu bahan dasarnya dari ubi ungu. Setelah mengulik-ngulik di internet dapatlah makanan yang lumayan gampang (kelihatannya) dan saya juga suka makannya, yaitu Bakpao. 

Karena cara dan bahannya 11-12 sama membuat donat makanya pede saja untuk membuatnya. Sebelumnya saya sudah pernah membuat donat dan lumayanlah. Dan bakpao ini tidak pakai telur, simple lah bahannya. Bagian paling agak melelahkan memang ketika harus mengulek adonan sampai kalis kemudian membanting-bantingnya. Berhubung hanya punya tenaga ala kadarnya, ya membantingnya cuma sanggup beberapa kali saja. Berikut Resepnya :

Bahan :
250 gr Tepung Terigu
150 gr Ubi Ungu (Kukus dan Haluskan)
40 gr Gula Halus
30 gr Mentega
½ sdt Fermipan
½ sdt Vanili Bubuk
½ sdt Baking Powder
25 gr Susu Bubuk
1/8 Pewarna Ungu
Air Es Secukupnya

Isian :
Inti Kelapa
Collata (saat membuat ini saya langsung mengisi bakpao dengan potongan coklat, karena apabila dikukus, dia akan melelh di dalam. Tapi saat membuat mochi, saya menemukan cara agar bisa membuat coklat yang lebih padat dan mudah dibentuk. Caranya disini.)


Cara Membuat :
1. Kupas Ubi Ungu. Kemudian kukus, setelah matang, lumat dengan sendok sampai lembut.

2. Dalam baskom bersih, campurkan ubi ungu, tepung terigu, vanili bubuk, gula halus, fermipan, baking powder , susu bubuk, dan garam halus. Campu hingga rata.

3. Tambahkan air es sedikit demi sedikit sambil terus diuleni, tambahkan pewarna ungu.

4. Tambahkan mentega, uleni lagi sampai kalis. Kalau adonan belum kalis juga bisa tambahkan tepung lagi sedikit, tapi sebaiknya di ayak dulu. (kejadian saya, tidak di ayak, sehingga kelihatan ada gumpalan pada adonan). Diamkan adonan selama setengah jam sambil ditutup dengan kain bersih.

5. Kempeskan adonan bakpao, bagi menjadi beberapa bagian. Pipihkan dan beri isian di tengahnya, bulatkan lagi,letakkan di atas kertas roti agar adonan tidak lengket pada dandang ketika di kukus. Diamkan lagi setengah jam. (Saya tidak baca pada step ini, sehingga begitu memasukkan isian saya langsung mengukus, alhasil jadinya mini tidak mengembang. Kurang focus! -_-“)

6. Kukus Bakpao dalam kukusan yang sudah di panaskan sebelumnya sekitar 15 menit sampai matang.

7. Bakpao sudah siap disajikan dengan teh manis hangat.

Warnanya manis banget~ Rasa juga enak, tapi kurang puas memang karena mini-mini dan isian kurang padat. But not bad-lah buat pemula, kata yang makan selain Saya :p

Bakpao lebih nikmat disantap dengan teh manis hangat~


Selamat Mencoba! Masak Yok!

Nb : Bukan Blog Khusus Masak-memasak. Hanya mau berbagi resep dan pengalaman dalam memasak. Sekalian sebagai media pengingat lupa bagi penulis kalau ingin memasak makanan yang dituliskan resepnya disini suatu hari nanti. 
0

KELAR

Mendadak jadi berdebar
Akibat bertanya kabar
Pikirku telah kelar
Segala pembuat gusar

tidak lagi mau tersasar
Setelah tau apa yang benar
Kegundahan lalu sudah terbayar
Dengan menjadi tegar

Jangan ada lagi samar
Tak perlu lagi perhatian tersiar
Sebelum rasa kembali melebar
Sebelum semua rayu tersumbar

Mencoba tegas bukan berarti kasar
Bertingkahlah di titik wajar
Sembari terus belajar
Untuk menjadi lebih sabar
Menanti dan menerima ketetapan Yang Maha Akbar

#andiknowonlyAllahisthebestofhelpers #Allahknowsthebestforme #keepinhalalway #donotcomenearzina #hijrahyok #istiqomah
0

Friday, September 23, 2016

jika perduli jangan lari

Sibuk khawatir sana sini

Sarannya berhati"

Namun ketika diajak tuk mengenali

Sekedar menemani....

Seperti tidak berani

Atau sengaja melarikan diri? 

#dontforcethem #justshowyourgoodakhlaq #alwaysprayforthem #dontbesad #dontbeangry 
0

Resep Dadar Gulung Ubi Ungu

Waktu lihat-lihat timeline istagram, ada akun masak-masak yang memposting resep “Dadar Gulung Ubi Ungu”, gambar darlungnya juga sangat mengajak orang untuk membuatnya. Ungunya cerah! Sayapun akhirnya tergoda ingin membuat lalu request ke mama untuk dibelikan ubi ungu kalau ke pajak.

Mama Saya membeli Ubi Ungunya kebanyakan padahal cuma butuh sedikit untuk membuat darlung ini. Waktu mengupas kulit dan melihat isinya, rasanya pengen dicubit, warna ungunya yang cas bikin gemes. Apasih! Haha..

Salah satu bagian terpenting dan tersulit dalam pembuatan darlung ini adalah membuat kulitnya. Alhamdulillah sudah pernah bikin kulit-kulit ini sewaktu membuat Risoles, sehingga lumayan berpengalaman dalam teknik memasak dengan menggunakan kompor kami yang apinya tak merata serta teplon yang umurnya tak lagi muda sehingga sudah tidak anti lengket lagi namanya. 

Jauh dari kata sempurna tapi masih bisalah hasilnya dikatakan sebagai kulit dadar gulung. Masih kurang puas sih, berharapnya kompor bisa diperbaiki dan membeli teplon baru yang diameternya lebih besar, soalnya yang punya kami sekarang lumayan kecil sehingga hasil darlungnya pun jadi mini-mini. Tapi ya sekarang pakai yang ada saja dulu, toh masih bisa jadi juga darlungnya dan bisa di makan. Yok mari masak, berikut resepnya :

Bahan Kulit :
150gr Tepung Terigu
85gr Ubi Ungu (Dikukus, Haluskan)
1 btr Telur
1 sdm Margarin cair
350 ml susu cair atau lebih
½ sdt Garam

Bahan Isi Inti Kelapa :
1 biji kelapa parut ambil putihnya (bisa ¼ saja sih sebenarnya kalau menggunakan teplon yang kecil, soalnya saya banyak sisa)
150 gr Gula Merah + Sedikit Gula Pasir (Beri Air 75 ml)
1 lbr Daun Pandan
½sdt Garam
Maizena

Cara Membuat Isi :
1. Didihkan Gula Merah + air hingga larut, saring.

2. Campurkan kelapa parut & Daun Pandan + Garam.

3. Masak hingga meresap. Taburi sedikit saja tepung maizena biar menyatu kelapanya. Aduk-aduk. Matikan Api.

Cara Membuat Kulit :
1. Blender Susu Cair + Ubi UNgu yang telah dikukus dan di haluskan

2. Saring Susu + Ubi, hasilnya campurkan ke Adonan tepung terigu + Telur + Mentega cair + Garam bila mau

3. Aduk semua adonan sampai menyatu. Hasil yang baik adalah adonan tidak begitu kental dan tidak begitu cair. (bisa dilihat di video tutorialnya ini untuk mengetahui tekstur pastinya)

4. Panaskan Teplon, kecilkan api. Buat Dadar tipis-tipis. Begitu kering langsung angkat. (Kalau tekturnya sesuai dan mempunyai kompor serta teplon yang memadai seharusnya 3 detik udah bisa angkat)

5. Dadar sudah bisa di isi dengan inti dan dilipat kemudian sajikan.

Taraaa Darlung sudah bisa di makan~ Rasanya Lumayanlah.. :)

Dadar Gulung Ubi Ungu Mini


Selamat Mencoba! Masak Yok!

Nb : Bukan Blog Khusus Masak-memasak. Hanya mau berbagi resep dan pengalaman dalam memasak. Sekalian sebagai media pengingat lupa bagi penulis kalau ingin memasak makanan yang dituliskan resepnya disini suatu hari nanti. 
2

Wednesday, September 21, 2016

Tanya Dulu Kenapa

Terkadang aku ingin bercerita banyak
Agar kalian mengerti
Agar kalian mengetahui tentangku

Tapi di satu sisi aku tahu sebenarnya aku tak begitu perlu
Karena kalian pun tak ingin tahu
Namun suka seolah-olah yang paling tahu
Sehingga suka mengeluarkan pendapat kalian tentangku yang tak jarang seperti sedang mengarang

Sok tahu
Sok paling paham
Sok paling hidupnya yang paling benar
Dan hidupku paling salah

Ingin rasanya membalas setiap karangan kalian
Ingin sekali kukatakan itu tidak benar
Kalian jangan terlalu pintar menduga
Bahkan bertanya dengan benar-benar maksud ingin tahu tentangku saja kalian tidak pernah

Kalian tidak pernah ingin memahamiku
Kalian cuma ingin mencari kesalahan-kesalahanku
Dengan berlagak mengasihaniku

Tidak perlu begitu
Aku tidak butuh kasihan kalian
Sejauh ini yang paling tahu tentangku, Ya AKU dan DIA

Yang hidup selalu bersama belum tentu tau tentangku
Bahkan bisa jadi yang hidup hanya sebentar bersamaku, itu yg lebih paham

Tapi yang pasti..

Aku punya DIA yang bisa menguatkanku untuk bisa menahan amarah atas ketidaksetujuanku akan persangkaan kalian 

Aku punya DIA yang bisa menahan lisanku yang mungkin bisa lebih menyakitkan dari cibiran kalian tentangku

Aku punya DIA yang tak hanya bisa meringankan bebanku tapi juga mampu menghilangkannya sampai-sampai membuatku lupa pernah memiliki masalah besar


Cukup punya DIA Yang Maha Besar, maka masalah sebesar apapun terasa kecil kurasakan
0