when thinking cannot SOLVE your PROBLEM, REMEMBER a sincere DUA can.

Friday, September 30, 2016

Eksekusi Brokusapi (Brownies Kukus Rasa Kopi) part I

Namanya gitu amat yak! Hahaha bukan karena bertepatan besok Idul Adha (nulisnya sudah lama,postingnya belakangan) tapi emang ketika disingkat jadi berbau-bau hewan Qurban namanya. Jadi ceritanya si brokusapi ini penuh drama dalam pembuatannya. Bermula dari Abang Mama Saya, yang akrab saya panggil Tulang, meminta saya untuk membuat brownies menggunakan kopi yang dia jual. Tulang saya ini memiliki kafe yang memang fokus menjual kopi-kopian, jadi berharapnya kalau ada tambahan menu satu lagi buat teman si kopi, yaitu si brokusapi ini kalau jadi. Saya pun tertantang tapi khawatir juga kalau sampai tidak jadi, mana mama promosinya kalau brokus saya sebelumnya endes beud lagi.

Akhirnya sampailah di hari ingin mewujudkan si brokusapi. Saya menghampiri si tulang di rumahnya (kafenya), beliaupun meracik biji kopinya menjadi bubuk. Kalau di resep menggunakan coklat bubuk, karena akan dibuat brokus rasa kopi maka digantilah coklat bubuk dengan kopi. Disini malasahnya adalah, karena kopi asli pasti dia tidak larut, bukan seperti kopi sachet. Maka inisiatif si tulang untung bikin essensnya. Tapi karena berpikiran takaran coklat bubuk 35 gr maka disamakan kopi juga segitu, kemudian dibuat essensnya dari takaran tersebut. Jadilah kira-kira 20 ml-an. Dengan tujuan agar kopi benar-benar terasa dan larut dalam adonan.

Info dari si tulang kalau kopi yang dia pake buat bahan brokusapi ini dia pakai kopi yang paling mahal. Per kilonya sebesar 1,5jt Rupiah. Hmmmmm mendadak jadi beban. Makin khawatir bikinnya, takut gagal, kan sayang beud. Padahal saya sudah bilang pakai kopi yang biasa saja dulu, tapi beliau bilang tak mengapa. Malah saya dikasi kopi hasil dari kopi yang sama tapi perasaan keduanya. Baiklah namanya juga ini coba-coba. Tapi ini tetap jadi beban haha Mana ganti-ganti resep kan ya. Bismillah saja.

Dan sayapun dengan semangat tapi was-was melakukan eksekusi si brokusapi. Menyiapkan bahan-bahan yang semuanya sama dengan membuat Brokus sebelumnya. Hanya saja saya me-replace coklat bubuk dengan Essens Kopi tadi yang sebanyak 20ml-an. Cara membuatnya pun sama. Tibalah di saat pengukusan, saat mau memasukkan adonan lapisan tengah, lapisan bawah agak menyusut ke tengah sehingga memberikan rongga dipinggir Loyang, tapi sudah matang, ya mau gak mau masukkin saja lah adonan pelapis tengahnya, so dia masuk deh ke rongga yang di pinggir itu. Pas mau masukkin adonan untuk lapisan terakhir ternyata saya kurang mengaduk campuran collatta+menteganya sehingga masih menggumpal di bawah, yaudah deh di aduk lagi, warnanya jadi lebih gelap dibandingin lapisan bawah, harusnya sama atas dan bawah, karena yang mau dibikin beda itu bagian tengah saja. Yowes pasti beda nih bagian bawah, tengah, atas, jadi 3 layer deh. Pas mau ngukus bagian terakhir , sudah ditunggu sampai 30 menit baru mengecek kompor, ternyata gas habis! Oalah.. Dan papa lumayan lama hadir untuk mengganti gasnya. Baru setelah gas diganti, dilakukan pengukusan lagi, tapi mama sudah bilang, kemungkinan bantet soalnya sudah sempat lama mati. Saya sih wes pasrah. T.T coba-coba buka kukusan tapi lapisan atas masih lumayan encer, yang artinya belum masak, jadi saya lama-lamain deh mengukusnya, ada kali 1 jaman lebih. Tiba-tiba kecium bau gosong di dandangnya, saya pikir kuenya yang gosong, masak iya di kukusan gosong, ternyata dandangnya sudah bukan mengukus kue lagi tapi sudah mengukus dirinya sendiri, airnya habis! Hahahahahah Mungkin karena saya pasang api yang lumayan besar, habis biar cepat masaknya, gitu pikir saya. Huhuuu


Dan akhirnya Saya keluarkan saja kuenya yang terlihat tidak masak itu. Hasilnya begitu saya membalik Loyang, lapisan atas yang masih terlihat benyek terlepas dari bagian lainnya~ hahahha (padahal mau nangis) terus bagian sisanya malah agak sulit dikeluarkan karena apaaa.. Karena bagian bawahnya bantetssss.. Dan bisa dikatakan hasilnya GAGAL! Tapi ada yang sedikit bikin menghibur hati, rasanya masih oke dan masih bisa di makan (Oleh papa dan avi). Biasanya siap masak heboh kan bikin studio poto dadakan dan si kue di tata sedemikian rupa, kali ini wes lesu aku ne. Oke gak mau banyak cerita lagi,  begini bentukan kuenya :

Brokus Bantet T.T
0

0 comments:

Post a Comment