when thinking cannot SOLVE your PROBLEM, REMEMBER a sincere DUA can.

Tuesday, April 04, 2017

Kutak-katik Blog (again)


Assalamu'alaikum~

Saya kemarin (sudah hampir sebulanan sih) habis mengutak-ngatik blog, blog ini dan ada sebuah blog lagi buat nambah-nambahin pekerjaan saya huehuee~

Yup! Saya mau bikin blog khusus masak-memasak, biar resep-resep yang ada di blog Problemantika ini saya pindahkan semua ke blog yang baru (biar disini curhat-curhat saja eaaa). 

Awalnya saya menggunakan blogger untuk bikin blog masak-memasak ini tapi dipertengahan akan mendesain si blog saya menemukan ada yang sejenis si "blogger" yang bernama "WIX.com" dan bisa desain template sendiri sesuai selera jadi gak perlu cari HTML seperti kalau mau gonta-ganti template di blogger, seperti yang pernah saya posting artikelnya disini.

Singkat cerita, sayapun beralih ke wix.com, saya sangat tertarik dengan desain templatenya yang sangat ciamik dan bak blogger profesional. Jadi di wix ini  sudah menyediakan  desain template sesuai dengan tema web yang ingin kita buat, seperti cooking , traveling, online website, dan lain sebagainya, bahkan ada yang untuk portofolio. Jadi kita tinggal pilih, desain tema yang mana yang kita mau, lalu tinggal kita edit deh di website editor.  

Cara mengedit bisa dilihat disini.

Sebelumnya saya sudah pernah sekilas mengetahui wix.com ini lewat iklan di Youtube, tapi belum kepikiran buat nyoba bikin. Kebetulan mau bikin blog baru, yasudah saya coba saja. Dan ternyata asik sekaliiii, bisa sesuai sama yang kita mau, bisa meletakkan apa saja di dalam page blog hanya dengan "ngedrag" saja, gak perlu ribet pakai cari kode-kode. Tapi ya tapiii tetap saja ada ribetnya. Saya menghabiskan waktu seharian untuk bisa mendesain blog seperti yang saya mau. Itupun keesokan harinya masih saya kutak-katik karena masih menyisakan penasaran. 

Saya disini tidak akan membuat tutorial menggunakan wix.com karena sebenarnya sudah cukup mudah untuk mengedit blog disana, (padahal karena males buat menjelaskan hahaha). Tidak kok, karena semuanya coba-coba dan sampai sekarang pun saya masih mempelajari si wix ini maka sebaiknya bagi yang mau coba bikin blog pakai wix bisa melihat turorialnya di video-video yang sudah ada seperti disini, lebih gampang dan mudah dipahami dibanding membaca lewat tulisan. Lagipula di wix nya sendiri setiap kita klik apa saja yang ada di page blog yang mau kita edit, pasti ada muncul simbol "?" (tanda tanya), nanti akan muncul kotak dialog yang bisa memberikan solusi bagi kebingungan kita



Klik Tanda Tanya (tanda panah warna merah) Untuk menjawab kebingungan kita.


Bisa edit untuk tampilan di Handphone. (Blogger bisa juga)


Penasaran kan~ 
Mending langsung ke TKP saja deh!

silahkan cekicek si Wix.

Silahkan juga kalau ingin berkunjung ke blog baru saya yang bernama MYSAHASAKA.



Tampilan Blog My Sahasaka!~ Itu gambar nya slide show dan tersetting otomatis gambar bisa muncul di Home setiap kali kita posting yang ada gambarnya.


Oke sekian dulu postingan hari ini, lagi gak mood cerita banyak-banyak, lagi pengen to the point saja. Yang penting jadwal ngeblog hari ini bisa di "ceklis" sudah terlaksana. Mencoba untuk mendisiplinkan diri sendiri. So, semoga postingan bisa bermanfaat buat yang membacanya. Aamiin

Selamat Mengutak-atik Blog.

nb : Oia, jangan kaget kalau nanti resep-resep di blog ini pada hilang, karena insyaallah akan saya pindahkan ke MYSAHASAKA semuanya, jadi bisa cari disana ya..



#keeplearningeverything #dontbelazy



0

Monday, March 20, 2017

Lee San si Lan Tam Myeon


Saya bukan sedang kangen dengan kehidupan saya yang lalu yang terjangkiti penyakit "korea akut", gara-gara masih seringnya si Avi menonton korea hingga saat ini. Bukan. Alhamdulillah , Allah menjaga saya dari hasrat untuk tergoda menonton apa yang ditonton si adek. :')

Lalu siapakah si Lee San atau si Lan Tam Myeon ini?
sekilas seperti kata atau sebuah nama yang kekorea-koreaan, tapi coba di cermati lebih teliti lagi, apalagi kalau memang mempunyai jiwa "alay" pasti dengan mudah menangkap apa maksud judul postingan saya ini.

Lan Tam Myeon adalah istilah buatan saya dan avi sebagai pengganti kata Parbada. Apa lagi ini "Parbada"? Dalam istilah kami orang Siantar, Medan juga kali ya, Sumut-pun bisa juga kali ya.. hmm..
Parbada ini kata lainnya Lantam. Makanya Saya plesetin jadi Lan Tam Myeon biar jadi lucu aja, jadi yang di bilang lantam gak tersinggung haha apa sih! Jadi kira-kira artinya Parbada atau Lantam ini adalah orang yang bermulut pedas, kasar, nyelekit, jleb, kadang memang benar apa yang dikatakan tapi tidak dengan cara yang benar karena tak jarang menyakiti si pendengarnya. Begitulah kurang lebih penjelasan tentang makna si Parbada/Lantam ini.

Mungkin bagi beberapa orang yang sudah sangat-sangat mengenal saya terlebih yang memang tinggal dengan saya (contoh : Avi) , pasti bilangnya saya ini lantam. Saya akui sedikit (sedikit aja ya), memang iya, tapi sejak hijrah saya berusaha untuk mengurangi bahkan ingin menghilangkannya, sebenarnya lebih ke cerewet, apalagi sama adik sendiri, kalau sama teman-teman saya bisa menghandle kelantaman itu, hahaha habisnya gimana gitu ya kan beda kalau sama keluarga sendiri itu ada tanggung jawabnya untuk membenahi menuju ke yang lebih baik, so memang jadi agak keras. Tapi memang harus saya perbaiki cara menyampaikannya. (kasihan si Avi huhu meskipun begitu masih aja tuh dia heboh cium-cium eyke sampe bikin eyke merepet zzzzz..)     

Allah Berfirman :

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahrim : 66)

Sukakah saya menjadi Lantam? Tentu tidak! Malah ingin sekali terhindar dari sifat ini setiap waktu yang diberikan oleh Allah kepada Saya. Rasanya memang nikmat namun sesaat, meluapkan semua unek-unek dan kekesalan dengan melantami orang yang sudah membuat kita kesal atau marah, setelahnya hanyalah penyesalan, sia-sia, dan membuat lelah. Lelah karena kepikiran , "tadi orang yang aku marahin sedih gak ya?, marah gak ya?, atau dia sadar gak sih kalau dia salah?..Iya kalau orangnya "ngeh" kalau tidak, sudah capek-capek ngomel malah satupun perkataan kita tidak ada yang diindahkan. Kan membuat susah diri sendiri. Benar memang orang yang paling tenang itu adalah orang yang bisa menahan amarahnya. Sesekali berhasil sih dan memang benar jadinya santai dan tenang, malah sudah lupa kalau tadi habis kesalnya minta ampun. 

Allah Ta’ala memuji mereka dengan sifat ini dalam firman-Nya,

 “Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang menafkahkan (harta mereka) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS Ali ‘Imran:134)

Dalam sebuah hadits yang shahih,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 “Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) pergulatan (perkelahian), tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah”.


Subhanallah.. 
Saya mau jadi hamba yang dipuji sama Allah dan saya mau jadi orang yang kuat yaitu salah satunya dengan bisa menahan amarah. Aamiin..

Sebenarnya semuanya bisa asal memang ada kemauan dan didukung oleh lingkungan yang jauh dari hobi marah-marah. Yeah.. harus banyak-banyak bersabar lah kalau sekarang yak!~ haha 

Apalagi di zaman dimana setiap orang sekenanya saja menilai, mencibir, menghujat tanpa tau pasti dan kenal si terhujat, bahkan bukan lagi dengan cara sembunyi-sembunyi atau tersirat melainkan secara terang-terangan bahkan sengaja menyebutkan namanya. Padahal kalau mau memberi nasehat kan sebaiknya secara langsung diantara kedua belah pihak.

Imam Syafi’i dalam syairnya mengatakan:

Berilah nasihat kepadaku ketika aku sendiri,
dan jauhilah memberikan nasihat di tengah-tengah keramaian
karena nasihat di tengah-tengah manusia itu termasuk satu jenis
pelecehan yang aku tidak suka mendengarkannya
jika engkau menyelisihi dan menolak saranku
maka janganlah engkau marah jika kata-katamu tidak aku turuti

Lewat pandangan dan gelagat tidak suka saja sudah menyakitkan hati apalagi dengan perkataan yak.

Such a Beatiful Reminder for me. Muhasabah! Saya harus bisa menjadi orang yang yang tidak mudah marah dan gampang menyakiti hati orang lain dengan lisan.

Para Sahabat Bertanya : “Wahai Rasulullah, Islam apa yang paling utama?”, Beliau menjawab : “ Yaitu orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya”. (HR. Bukhari)

Ibnu Mas’ud mengatakan, “Tidak ada yang lebih pantas dipenjara dalam waktu yang lama melainkan lisanku ini.”
(Mukhtashor Minhajil Qoshidin, hal. 165, Maktabah Darul Bayan)

Sumber : https://rumaysho.com/774-hati-hati-dengan-lisan.html

Yak! Kata Lee San di judul postingan adalah plesetan dari Lisan. Lisan ini sangat berbahaya, berperan banyak dalam menambah dosa-dosa manusia. Apalagi Lee San si Lan Tam Myeon. Hmm.. :(

Jadi, solusi terbaik untuk terhindar dari dosa ini , untuk saya pribadi khususnya, adalah :

1. Mengetahui apa siksa Allah dari perbuatan ini, sehingga kita menjadi takut dan enggan untuk melakukannya.

Allah Berfirman :

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [Al-Hujurat : 12]

2.  Merasakan menjadi orang yang tersakiti dengan lisan tersebut.

“Barangsiapa yang ingin diselamatkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, hendaknya ia mati dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari kiamat. Dan hendaknya ia memperlakukan orang lain dengan perlakukan yang sebagaimana ia ingin diperlakukan…” (HR. Muslim)

3. Berkata Baik atau diam.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

4. Jangan Jadi Orang Baper

Sekuat apapun kita berusaha untuk kita mengkonfirmasi bagaimana sebenarnya kita, sudah koar-koar di status, nge-share caption yang isinya tulisan orang lain tapi sesuai dengan apa yang kita rasakan, nge-share hadist, ayat-ayat Al-Quran, dan pembuktian-pembuktian lain,  kita tetap tidak bisa memanage pemikiran orang lain tentang kita. Jadi ya Ojo Baper yo rek! (ini peer sekali buat sayaaah si wanita deramah koreaah (mantan deng) tapi sok purak-purak gak ada apa-apa hahaha)

Saat orang lain salah paham tentang dirimu, Sedangkan engkau tak mampu menjelaskannya, Maka satu hal yang mungkin mampu menghiburmu... “Sesungguhnya… Aku tidak akan dihisab oleh Allah Karena prasangkaanmu, Tapi aku akan di adili olehNya Atas kenyataan perbuatanku”
 Tak perlu bersikeras menjelaskan siapa dirimu, karena orang yang mencintaimu tak membutuhkan itu, dan orang yang membencimu tak akan percaya itu”
(Ali bin Abi Thalib RA)
“Jangan suka terpancing dengan perkataan orang lain yang kita tidak melakukannya.”
(Ustadz Subhan Bawazier)
………………………


Allah Ta’ala memuji mereka dalam firman-Nya,
 “Dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”


Semoga curhatan ini bermanfaat bagi saya sebagai penulis dan juga orang lain bagi yang membacanya… Aamiin..

Siantar |22 Jumadil Akhir 1438H| 12:16
0

Sunday, February 26, 2017

Rindu Rasa Awal Berhijrah~


Rasanya ingin kembali ke waktu awal berhijrah
Masih semangat-semangatnya
Masih merasa sangat-sangat berdosa
Masih sering banyak menangisnya

Memang katanya ada fase melemah
Tidak sesemangat waktu awal
Bahkan seringkali merasa sudah bersih dari dosa
Dan jarang sekali menangisnya

Padahal seharusnya semakin berilmu semakin banyak penasarannya
Karena ternyata banyak sekali hal yang tidak diketahui
Sehingga tidak boleh menjadi malas
Malah yang terparah semakin ringan berbuat dosa
Dosa karena Riya’
Merasa sudah yang paling benar kemudian yang lainnya terlihat salah

Karena syaiton kalau tidak bisa membuat kita malas beribadah
Maka mereka akan membuat kita berbangga-bangga dengan amalan yang kita buat
Dan ada juga saatnya mereka kita buat kita kembali melemah

Malu sama syaiton yang gigih dalam menganggu manusia tanpa henti
Konsisten dengan tugasnya
Tanpa rasa malas

Harus ditanamkan dalam diri
Jangan mau kalah sama mereka
Jangan bikin senang mereka
Harus bisa lawan itu semua godaan mereka
Godaan yang membuat futur

Ya.. Virus Futur yang paling sering menyerang penuntut ilmu..


Semoga Kita semua yang telah berhijrah bisa tetap istiqomah dan bisa kembali taat kala virus futur ini menyerang. Hanya kepada Allah sajalah kita memohon pertolongan. Tiada Daya dan Upaya selain pertolongan Allah. 

Siantar | 30 Jumadil Awal 1438 H | 20:55
0

Saturday, December 17, 2016

Bukan Tiba-tiba

Tidak tau bagaimana kedepannya
Tidak perlu menduga-menduga 
Tidak mau memaksa
Tidak usah banyak bertanya

Seperti musibah 
Hidayah pun datang tak di sangka
namun bisa di minta

Ini bukan tiba-tiba
Semua sudah di tuliskan oleh-Nya


#friendstilljannah #Hijrahyok 
0

Lah Berubah lagi?

Adalah sebulan nggak ngeblog
Ini pas mau nulis (awalnya udah kebayang mau cerita apa)
tapi gara-gara lihat tampilan blog agak berubah dikit
eh buyar deh tadi mau cerita apa. hmm
malah termuncul ide buat bahas perubahan si blog

yap. begitulah adanya
sosial media cepat sekali berubahnya
selalu ingin menjadi yang lebih baik dan lebih canggih lagi

niat perubahan sebenarnya untuk memudahkan
tapi untuk belajar sesuatu yang baru kan butuh proses
pasti ada kekakuan di setiap memulai sesuatu yang baru
gak bisa langsung mudah dan lancar jaya

semua menjadi bisa karena terbiasa
terbiasa sama yang lama, ya tentu lebih mudah sama yang lama
untuk terbiasa dengan perubahan , ya harus belajar
biar jadi terbiasa dengan yang baru

tapi ya namanya sosial media, pasti gak berapa lama berubah lagi
belum juga fasih-fasih banget sama tampilan yang baru , sudah berubah lagi

mau tak mau agar bisa terus eksis bersosial media,
kitapun mencoba belajar lagi

kalau saya sih bukan mau maksain banget biar eksis
cuma terkadang suka penasaran heuheu
dan suka belajar juga sih eaa~

jadi suka dicari-cari apa perbedaannya
bagaimana cara menggunakannya
gak puas kalau belum nemu 

kalau dalam kasus blog ini, 
baru mau nulis pas sudah menemukan apa yang berubah dan bagaimana cara mengoperasikannya ketika sudah berubah
eaaah!
ribet yak, iya kadang. 
soalnya kalau belum nemu penyebab kejanggalan itu kayak-kayak gak enak.
apasih. lebay~

hmmm..
terus jadi kepikiran,

*  sosial media saja terus berubah untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya masak kita enggak?
   Hijrah Yok! 

*  buat bisa terus eksis di dunia maya saja kita rela buat belajar dalam setiap perubahannya, masak untuk biar bisa        mendapatkan ketenangan hidup di dunia nyata kita masih enggan buat belajar ?
   Kajian Yok!

Heuheu~
Hujung-hujungnya ku mengajak hijrah. :)

#anggapsajamuqodimah 
#akibatbloghijrahpenampilan 
#ceritabuyar 
#pokoknyagakpernahlelahngajakhijrah 
#keepistiqomah


0

Sunday, November 06, 2016

On The *Sunnah* Way~


Bismillah..

*Minggu Lalu ketika melakukan perjalanan ke taman surgaNya Allah di dunia bersama keluarga yang sedang berjuang untuk istiqomah di atas Sunnah*

Qaddarullahi, Beberapa bulan yang lalu, Saya dipertemukan dengan dua orang akhwat di sebuah bus ketika saya menuju medan dari siantar untuk menghadiri kajian. Saya sudah curiga sih kalau mereka memiliki tujuan yang sama dengan saya, melihat tampilan mereka yang syar'i. Tapi belum berani menyapa. Dan Ternyata dugaan saya benar, kami bertemu lagi di tempat kajian. Akhirnya berkenalan dan singkat cerita, ternyata salah satu dari akhwat tersebut tinggalnya tak jauh dari rumah Saya. Dari si kakak tersebutlah saya jadi tau kalau ada juga kajian sunnah di Siantar. Sayapun sering di anter jemput kalau mau ke kajian, secara rumah deket. Dan minggu kemaren Saya diajakin oleh si kakak beserta keluarga buat ke kajian yang diadakan di medan.

Begini ya rasanya kalau satu perjalan dengan orang-orang yang mengenal Sunnah. Masya Allah!~

No Merepet ketika ada anak-anak yang susah dibilangin dan Alhamdulillah anak-anaknya hanya bandel-bandel manja. Antara kakak dan adek saling sayang, padahal masih kecil-kecil banget yang masih bisa dibilang memiliki ego masing-masing. Salut buat orangtuanya yang bisa mendidik anak-anaknya bisa saling akur begitu.

No Mengumpat ketika ada hal yang tak sesuai selama di perjalanan, seperti macet, atau abang mopen yang ngerem mendadak. Banyak-banyakin Istighfar saja.

No Cengeng. Gak ada deh saya mengalami kesal-kesal karena anak-anaknya ada yang berantem terus nangis meraung-raung mintak di cubit hehe Aman, Tenteram, Damai. Alhamdulillah..Ada sedikit-sedikit merajuk tapi sepertinya mereka dilatih bersabar sehingga ketika ada hal yang tak sesuai di hati, mereka memilih diam dan mending tidur saja haha (ini si kakaknya). Gak mau ngurangin pahala, mengalah sajalah. Ada beberapa kali saya menangkap ekspresi kesal di wajah mereka tapi tidak berangsur lama , sebentar saja mereka sudah lupa dan tersenyum kembali apalagi kalau sudah dikasi izin main hape. heuheu

No Ghibah yang gimana kali gitu. Maksudnya gak ngomongin orang seperti artis, politikus, dan hal-hal duniawi yang sebenarnya cuma nambah-nambah dosa kita saja dengan memberi komentar padahal bukan ranah kita dan tidak mengubah apa-apa juga. Ada sih si adek-adek cerita tentang kehidupan sekolahnya, nyelip-nyelip cerita kalau ada teman atau gurunya yang begini dan begitu tapi terus ada kakaknya yang mengingatkan ”Gak boleh ghibah loh, ibu itu baik kok” hehehe lucu yah, terharu. (apalagi kalau pas ada di TKP).  
Selain itu isi percakapan kebanyakan tentang agama, seperti adab-adab, sejarah nabi dan para sahabat, hapalan doa-doa dan hadits. Ada juga tentang pelajaran akademik, sekalian mengulang-ngulang pelajaran si adek-adek selama di sekolah. Sering juga sih kaget sama pertanyaan si adek-adek yang menurut saya jarang sekali anak seusia mereka bisa menanyakan, seperti ini “Ma, Dajjal itu katanya…..” (pokoknya dia nanyain si dajjal sepulang dari Kajian yang membahas tentang fitnah Dajjal tapi sepertinya dia salah dengar). Salut saja, masih kecil sudah tau Siapa itu Dajjal, saya seumur mereka boro-boro tau, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam siapa saja saya masih belum ngeh ketika itu. Astaghfirullah..

No Musik. Yang di dengar selama perjalanan adalah Murottal Alquran. Masya Allah! Semuanya, gak mamanya, ayahnya, anak-anaknya yang jumlahnya 3 orang pada menghapal Alquran. Si kakak yang karena memang dari sekolah dan tempat mengaji ada program menghapal Alquran , memiliki hapalan lebih banyak dibanding yang lainnya, mana masih kecil juga (6 sd) jadi masih mudah dalam menghapal. Semua saling murojaah (mengulang-ngulang) hapalan masing-masing dan saling mengingatkan kalau ada yang terlupa. Senangnya melihat yang beginian. Surgaaaaa~~~ Dan sayapun semakin termotivasi untuk bisa menghapal Alquran. In syaa Allah bisa!! Aamiin

No Sibuk sendiri-sendiri. Kecuali si suaminya yak, karena harus fokus sama jalanan. Anak-anak zaman sekarang pada sibuk gadget kan ya, nah mereka ini jarang sekali mainin hape selama di perjalanan. Tapi ya pas sudah sampai tempat tujuan pada menyerbu mamanya buat minta hape mereka masing-masing. Ternyata mereka dibatasi dalam menggunakan hape, hanya boleh ketika liburan yaitu dari pulang sekolah hari Sabtu sampai sekitar jam 9 malam hari Minggu. Waw! Pantesan begitu dikasi izin main hape, gak mau lepas, mainin game teruus~ Yah, benar-benar memanfaatkan waktu lah, tapi dengan jadwal ketat begitu dari orang tua mereka , saya sama sekali tidak ada raut ketidakrelaan atau kesengsaraan di wajah si adek-adek. Mereka Happy~  Nurut banget.  Hasilnya yaa pada pinter-pinter. Pas perjalanan pulang baru diceritain kalau mereka semua masuk peringkat 5 besar di sekolah. Masya Allah!

No Wasting Time. Saya merasanya selama perjalanan dengan mereka kok rasanya waktu cukup-cukup saja, berlebih malah, padahal sudah pakai ada macet sedikit, apalagi begitu sampai medan ya tau sendiri gimana jalanannya tapi kok bisa ya sempat melakukan banyak hal. Begitu sampai medan kira-kira sampai jam 10an kami mampir dulu ke kampusnya ayah mereka, terus silaturahim ke rumah keluarga mereka , terus sholat,terus ajakin si adek-adek beserta sepupu main-main ke timezone, terus makan, terus balik ke rumah mereka buat beres-beres ke kajian. Saya sama sekali tidak merasa ada yang terburu-buru, bahkan saya sempat tidur sebelum Ashar, ba'da ashar cus ke masjid yang mengadakan kajian. Dan kami sampai masjid sesuai rencana, sengaja lebih awal agar bisa dapat parkir karena kalau kajian skala tabligh akbar begini biasanya suka rame, yang datang bukan orang medan saja tapi banyak yang dari daerah luar medan, contohnya kami from siantaryy~ 
Takjub deh! Kok bisa ya tidak merasa terburu-buru mengingat betapa si kakak harus mengurus anaknya yang jumlahnya 3 orang, mandiin, siapin makan, ngurus rumah dan yang pasti suaminya. Salut~  Heran saja, biasanya kalau keluar kota suka banget keteteran, buru-buru, padahal gak jelas apa yang mau di buru, sudah persiapan dari malamnya tetap saja telat berangkat dan begitu sampai tujuan ada saja perasaan kurang waktu.
Mungkin karena tidak melakukan hal-hal yang dilarang Allah, sehingga diberikan kemudahan dan kelancaran selama perjalan. Saya mikirnya sih begitu..Wallahu 'alam

Yah kira-kira begitulah pengalaman saya selama melakukan perjalanan bersama keluarga yang mengenal Sunnah. Alhamdulillah Allah memberi saya rezeki untuk bisa kenal dengan mereka. Saya banyak belajar dari mereka, semoga kelak bisa mempunyai keluarga seperti mereka atau lebih baik lagi. Aamiin~

Keliatannya saya sangat memuji-muji mereka yak. Gak sih, saya Cuma mau ambil contoh baiknya saja. Ya, Saya pernah dengar kita memang seharusnya meniru orang-orang yang memiliki akhlak yang baik, untuk kita jadikan contoh, untuk bisa berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Bukan berarti saya tidak bersyukur dengan keluarga saya sendiri. Saya sangat bersyukur masih Allah berikan kesempatan untuk mempunyai keluarga yang lengkap, Allah beri saya hidayah untuk bisa lebih memahami agamaNya sehingga tau bagaimana berbakti kepada kedua orangtua. Alhamdulillah. Memang keluarga saya belum mengenal Sunnah tapi saya sedang berusaha untuk menunjukkan kepada mereka bahwa sunnah itu indah dan mengasyikkan. Saya tidak bisa memaksa keluarga saya karena hanya Allah yang mampu memberi hidayah. Saya hanya bisa terus mendoakan keluarga saya, sisanya serahkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Semoga saja suatu hari nanti saya gak nebeng lagi pergi ke kajiannya tapi berangkat bareng-bareng bersama mama, papa, rino , dan Avi. Aamiin

muhasabah : Jangan terlalu memuji orang yang masih hidup, karena masih belum terlepas dari fitnah. Bisa saat ini baik, besok berubah jadi jahat. Hati kan berbolak-balik. Maka ketika kita begitu mengelukan orang yang masih hidup kemudian dia berbuat yang tidak baik, janganlah sampai kita melupakan semua kebaikan yang pernah terbuat. Karena manusia tempatnya salah dan khilaf.
Lebih baik kita memuji orang yang sudah mati. Yang memang sudah jelas teladannya dan juga sudah tidak ada fitnah lagi bagi mereka. Selayakya kita sebagai umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam menjadikan beliau sebagai idola kita, yang kita puji-puji dan menjadikan Sunnah belaiu sebagai tuntunan hidup.

Wallahu ’alam bishawab..

Semoga Bermanfaat~

#rekanhijrah #rezekidariAllah #Ukhtifillah #sisterindeen #uhibbukafillah
0

Tuesday, October 25, 2016

Sudut menuju Surga

 Di sebuah ruangan yang nyaman
Biasa disebut kamar
Lengkap dengan perabotan dan pernak-perniknya
Pandanganku tertuju pada sebuah sudut
Agak sedikit berantakan dan terlalaikan

Kemudian membawa pandanganku pada sudut kedua
Dan mengagetkanku karena begitu tertata dengan rapinya

Penasaranku semakin jadi dan melihat lagi ke sekeliling
Aku dapati sudut ketiga yang juga tak kalah rapinya dari sudut kedua

Belum selesai aku meneliti tiap sudut kamar, hati ini sudah merasa pilu
Kekecewaan hati ini terhadap sikap si pemilik kamar
akan cara dia meletakkan barang-barang  pada sudut yang berantakan

Tapi kemudian aku memberi pembelaan kepadanya dengan kemakluman
Mungkin dia belum paham dan mengerti 
betapa pentingnya benda-benda tak tersusun rapi tersebut
Yang bisa membawanya ke tempat bahagia abadi
sedangkan barang-barang di sudut kedua dan ketiga 
hanyalah menawarkan kesenangan dunia
yang hanya sementara

Karena terlalu cepat bersedih dan mengambil kesimpulan
Sehingga lupa kalau ada sudut lainnya

Sampai Allah memberiku pemikiran untuk tidak boleh berburuk sangka
Di sudut terakhir aku melihat barang-barang yang juga tingkat berantakannya sama dengan sudut pertama
Dan sepertinya karena selalu digunakan sehingga tak sempat merapikannya

Tadi sepertinya aku salah sangka
Sudut pertama belum tentu berantakan karena tak pernah disentuh bisa jadi karena seringnya digunakan sehingga terlupa untuk membetulkannya
Sudut kedua dan ketiga sangat tertata belum tentu karena dia mendapat perhatian lebih, bisa jadi karena jarangnya disentuh sehingga letaknya begitu-begitu saja

Bisa jadi...
Semoga sangkaan “bisa jadi” yang muncul belakangan benar adanya
Semoga bukan kebalikannya
Karena apabila kebalikannya  yang benar, alangkah sedih hati ini

Semoga bisa jadi pelajaran diri
Untuk bisa menata setiap sudut kamar dengan rapi
Terutama pada bagian seperti sudut pertama pada cerita ini
Meski selalu dipakai  tapi tak lupa untuk menata kembali

#muhasabahdiri #nosuudzon #beriudzur
0