Mengambil judul salah
satu tema Kajian yang disarankan oleh teman Saya untuk didengarkan ketika Saya
berhasil “men-delete seseorang karena Allah” di awal masa hijrah saya. File mp3 berjudul “Ku Delete Kamu” masih
terus tertampil di layar pemutar musik handphone Saya dan masih belum juga
sempat Saya dengarkan dan baru bisa Saya dengarkan sekalian melihat videonya
ketika Saya pulang ke Siantar.
Kajian
ini diisi oleh ustadz Subhan Bawazier. Setelah banyak menghadiri
kajian-kajian, saya memang belum pernah datang langsung ke kajian yang diisi
oleh beliau, hal ini dikarenakan jadwalnya sering diadakan ba’da isya dan tempatnya jauh dari kosan Saya.
Jadi saya nonton kajian lewat youtube saja, banyak kok tersedia video-video
bermanfaat untuk me-recharge iman kita. Bisa lihat disini, disini, dan diseneee. Hanya saja judul kajian yang beliau sampaikan sangat sesuai menjadi judul postingan yang akan Saya bahas kali ini. Ku
Delete Kamu!
Tema
yang sesuai banget buat orang yang lagi mau hijrah atau sedang hijrah. Banyak hal-hal yang tidak baik yang harus di delete. Erat kaitannya dengan melupakan masa lalu dan yang pasti semuanya dilakukan karena Allah.
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda yang
disebutkan oleh salah seorang sahabat,
"Sesungguhnya jika engkau
meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu
dengan yang lebih baik.”
(HR.
Ahmad 5: 363)
Saya
percaya Allah akan ganti dengan yang lebih baik kalau kita benar-benar
meninggalkan sesuatu karena Allah. Entah dengan apapun itu bentuknya dan entah
kapanpun itu akan terjadi. Saya percaya!~
Intinya
Sabaar…
Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu
setelah banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga
kau lupa betapa pedihnya rasa sakit.
-Ali bin Abi Thalib-
Meninggalkan sesuatu karena Allah
tak melulu mengenai hal meninggalkan seseorang yang erat kaitannya dengan cinta
kepada lawan jenis, ada banyak hal lain yang harus kita tinggalkan demi meraih
ridho Allah.
Berikut Saya akan berbagi sedikit berbagi cerita dalam berjuang men-delete sesuatu yang tak di ridhoi
Allah karena saya ingin serius berhijrah di jalan Allah.
Bismillah..
1. Ku Delete “dia” karena “DIA”
Merelakan seseorang yang katanya
menyukai kita (jarang-jarang ada yang ngaku suka soalnya hmm godaan-godaan~)
tapi belum bisa memberikan kepastian apapun dan malah memberikan tawaran untuk
melakukan suatu hal yang di tak di ridhoi oleh Allah (baca : Pacaran) mungkin
menjadi kasus pertama saya dalam hal delete-mendelete.
Qaddarullahi saya sudah
berkeinginan hijrah dan sudah tahu kalau mau hijrah itu ya berarti sami’na wa
atho’na (kami dengar kami taat), jadi apa-apa yang dilarang sama Allah harus
dijauhi. Alhamdulillah Allah menjaga saya
pada waktu itu dari godaan syaithon yang terkutuk sehingga membuat saya berani dan berpegang teguh untuk
mengakhiri keindahan semu itu sebelum berakhir pada menyakiti diri sendiri dan
menyebabkan murka Allah. Emang pada saat itu terasa indah (tsaah~) tapi
yaudahlah ya itu semua Allah gak suka pasti ending-nya gak enak.
Allah Berfirman :
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”
(QS.Al-Baqarah : 216)
Setelah melaksanakan keputusan tersebut, rasanya
campur aduk, sedikit takut sudah mengecewakan seseorang, takut orangnya marah,
takut sudah menjadi seperti wanita yang sombong, sedikit sedih juga karena sudah
tidak ada lagi yang ngasi perhatian dan kasih sayang (pret!) dan pastinya kesemua
ketakutan-ketakutan itu memang datangnya dari setan yang ingin melemahkan iman
ini. Tapi memang rasa yang paling berasa banget adalah rasa syukur karena Allah
telah menguatkan Saya untuk istiqomah, tidak tergoda dengan segala rayuan dan
bujukan untuk melemah lagi.
Ternyata lebih tenang dan lega ketika segala
hal-hal yang bisa membuat galau itu sirna. Gak perlu kesal-kesal kalau tidak
ada yang nanya kabar, chat gak di bales tapi dianya update status (oops!), gak
perlu bohong-bohong kalau sebenarnya gak mau ketemu tapi karena gak enakan
terpaksa ketemu, gak perlu memikirkan akan akhir kisah yang tiada kejelasan,
gak perlu nambahin beban dengan memikirkan masalah-masalah dia, dan
lain-lainnya.
Sekarang yang terpenting fokus dulu mikirin diri sendiri yang
masih lalai dalam beribadah kepada Yang Menciptakan Jodoh kita. Sudahlah kan
sudah ditulis sama Allah siapa jodoh kita, Cuma sekarang lagi disuruh sama-sama
memantaskan diri dulu biar dipertemukan di waktu yang tepat. Syedaaap~
2. Jangan ada Musik di Antara Kita
Berproses pastinya, gak serta merta begitu tau
ada hadistnya yang melarang mendengarkan musik langsung tidak mendengarkan
musik. Maklum masih suka bandel. Masih belum Sami’na wa Atho’na waktu itu soalnya kan senang banget dengerin musik meskipun sudah takut-takut buat
dengerin, takut Allah marah.
Sampai akhirnya semakin mengerti dan memahami,
terhapuslah semua lagu-lagu itu dari handphone dan laptop. Bukan karena ikut-ikutan tapi karena ini
memang aturan Allah yang harus diikuti.
Nanti akan ada postingan tersendiri tentang
perjuangan saya untuk berhenti dari yang namanya musik-musikan disini.
3. Goodbye Korea-koreaan~
Yup, Saya dulu pecinta korea, kpopers akut deh.
Sampai-sampai pernah beranggapan kalau susah keluar dari yang namanya virus
korea kalau sudah berani memasukinya. Astaghfirullah~
Pokoknya dulu aje gile beud deh, sampai bikin
file-file mulai dari band, drama, film, reality show dan lainnya dengan rapih
dan lengkap di laptop. Setiap hari kerjaan gak pernah lupa buat download acara
terbaru, sampai bingung sendiri sih bagi waktunya mau kapan ditontonnya. Malah
kalau pulang ke rumah karena ada wifi, kerjaan di depan laptop melulu, nontonin
drama bukannya kumpul bareng keluarga dan berbakti kepada orang tua (catet :
ini salah satu pengaruh negatifnya).
Buang-buang waktu banget setelah dipikir-pikir.
Satu drama aja paling sedikit 16 episode, satu episode 1 jam-an lebih, kalau
dikalikan udah 16jam-an lebih kita nonton yang sebenarnya bikin kita males
gerak karena terbawa suasana nonton yang menjadi tidak asik kalau diganggu
sedikit waktu saja. 16 jam? Sudah jadi hafiz Al-quran kali ya saya kalau kala
itu dipakai buat menghapal Al-quran. Hiks. Yah paling tidak sudah bisa khatam Al-quran berapa
kali ya dalam sebulan saja.
Dan dan setelah tau kalau ternyata yang paling
penting itu adalah belajar ilmu tentang agama, semakin merasa merugilah saya
pada waktu itu kerjaannya malah menonton yang mana tontonannya bisa membawa
pada kemaksiatan. Yah pasti taulah kalau film dari “luar” gimana, aktor-aktrisnya membuka aurat, berpacaran, ikhtilat, dan pasti ada musik-musiknya ,
yang kesemuanya dilarang oleh agama. Kalau saya nonton walaupun niat saya hanya
ingin mengambil faedahnya saja, tetap saja secara tidak langsung saya
melegalkan apa yang di lakukan di drama tersebut. Sama saja Saya setuju dengan
pacaran, saya tidak masalah dengan mereka yang membuka aurat, aduuuuh ribet
yah! Udah ah mending gak usah nonton sama sekali. Exit udah exit lah dari
perkoreaan....!
Yaa gak secepat itu juga sih, kadang masih suka
curi-curi tapi Alhamdulillah ya, karena di kosan gak ada wifi dan juga kalau mau pakai
kuota sendiri kan mahal buat download atau liatin video, jadi kesempatan untuk
menonton yang berbau korea itu tidak ada. Karena sudah gak update lagi,
tiba-tiba saya jadi males sendiri. Terlebih saya sudah tercekoki kajian-kajian
tentang islam yang ternyata Masya Allah menyenangkan dan bikin ketagihan, karena ternyata banyak banget ilmu-ilmu syar'i yang wajib kita ketahui karena harus kia terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
So..Tanamkan dalam hati, “Kalau saya gak nonton
korea-koreaan lagi kenapa? Apa ruginya bagi saya?"
Toh ntar di hari amal kita diperhitungkan
Allah gak mungkin kan bertanya “Apa yang membuat Kim Tan jatuh hati kepada
Eunsang?”… Astaghfirullahalladzim ...
Sudah ah lepas deh lepas dari koreaan
apalagi music video-nya yang vulgar
dan aduh mata mataa.. bisa zina mata. Kadang arti lagunya suka jadi seperti
menyekutukan Allah. Ini juga kegiatan nonton nonstop hati-hati bisa di
kategorikan syirik karena kan seharunya yang kita ingat setiap saat itu Allah
lewat sholat dan berdzikir, ini malah ingatnya kapan episode berikutnya keluar,
bangun pagi-pagi liat hape yang diliat berita tentang sang idola, dan seharusnya
sebagai muslim idola kita itu nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sayang banget sama kita
ummatnya. Cukup deh cukup. Tobat deh sayanyaaa.. Gak lagiii…
Dan semua file-file yang sudah saya susun dengan
lengkap dan terperinci lenyap dengan satu tombol “Delete”. Bhaaaay~ *belum
semua sih, masih ada yang saya sisain soalnya tentang anak-anak bayi gitu lucu
tapi sampai sekarang pun belum saya tonton*
Sekarang download dan nontonin kajian aja, lebih
tenang, dapat ilmu untuk menggapai surga, dan bisa di amalkan sebagai investasi
kita di akhirat kelak.
Tulisan ini hanya ingin mengajak bagi siapa saja yang tidak sengaja kecemplung membaca postingan ini sampai akhir agar lebih memahami agama islam dan mengetahui syariat-syariat Allah (khususnya bagi yang muslim) dan juga sebagai muhasabah bagi diri Saya sendiri agar bisa menjadi muslimah yang lebih baik lagi serta bisa Istiqomah.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membacanya. Apabila ada salah-salah kata itu letaknya ada pada saya, karena manusia adalah tempatnya salah dan khilaf dan kebenaran hanya bagi Allah.
Semoga kita semua selalu dalam Lindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
(bersambung) *sinetron kali ah*
0 comments:
Post a Comment