Bismillah....
Segala Puji Bagi Allah dalam setiap keadaan…
Inilah ucapan yang di
ajarkan Nabi Muhammad Shallalahu ‘alahi wassalam ketika kita sedang mengalami hal
yang tidak menyenangkan.
Dari Aisyah,
kebiasaan Rasulullah jika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah
mengucapkan“Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat”.
Sedangkan jika beliau menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan beliau
mengucapkan “Alhamdulillah ‘ala kulli hal“.
[HR Ibnu Majah no 3803 dinilai hasan oleh al Albani]
Sebenarnya tidak terlalu tepat juga untuk menempatkan
kisah saya ini sebagai suatu hal yang kurang menyenangkan. Bagaimana mungkin
tidak senang ketika hari kita semuanya terasa seperti “weekend” alias liburan teruuus. Yap! Sesuai dengan
judulnya~
Semua orang pasti sangat bergembira ketika menghadapi
hari libur yang dalam seminggunya hanya ada dua hari, sabtu dan minggu. Waktu
yang tepat untuk melepas lelah, berkumpul bersama keluarga, nongkrong bersama
teman-teman, atau mungkin ada yang tidur seharian. Setelah lima hari berkutat
dengan urusan pekerjaan, Alhamdulillah kita dikasi waktu untuk merefresh otak,
raga, dan hati agar bisa berfungsi dengan baik lagi di hari kerja.
Tapi masalahnya bagaimana kalau liburannya jadi
panjang sekali hingga berbulan-bulan. Pasti jenuh juga kan. Memang sesuatu yang
berlebihan itu menjadi tidak seenak ketika sesuatu itu sesuai dengan porsinya. Seperi
Saya yang sudah mengalami liburan kurang lebih 3 bulan lamanya. Ada apa
gerangan, ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi kalau mau di
khayal-khayalkan, libur semester, cuti hamil, atau kebanyakan duit. Yang
kesemuanya itu memang hanya khayalan, alasannya karena saya sudah lulus kuliah
yang mana tidak mungkin ada jatah libur semester, saya belum punya seseorang
yang berani menghalalkan Saya sehingga boro-boro minta cuti hamil dan yang
terakhir jujur saja saya tidak ada tabungan jadi bukan karena banyak duit.
Hiks. Alhamdulillah 'ala Kulli Hal~ Saya sedang tidak
bekerja.
Menganggur Lagi..
Tiga bulan yang lalu
kontrak dari kantor terakhir habis dan singkat cerita saya jadi tidak bekerja
lagi sehingga sekarang saya kembali ke Siantar berkumpul bersama keluarga disini.
Ikhtiar sudah saya lakukan seperti apply-apply lamaran, ikut tes dan interview
disana-sini, dan yang pasti doa juga gak pernah ketinggalan. Tapi ya namanya
belum rezeki, jadi ya harus sabar saja sama ketentuan yang Allah berikan. Yakin
aja, Allah gak pernah membebani hamba-Nya diluar dari kesanggupannya.
Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(QS Al-Baqarah
: 286)
Percaya saja janji Allah
itu pasti. Mungkin Allah mau mengetes kesabaran saya dalam menghadapi cobaan
yang Dia berikan. Mungkin Allah mau memberikan sesuatu yang sangat indah yang
sebelumnya tak pernah terpikirakn sama sekali oleh Saya untuk bisa di dapatkan.
Intinya sabar dan ikhtiar. Tapi saya selalu tanamkan untuk mencari yang halal
agar hasilnya membawa berkah.
Change!~
Sempat berpikir apa karena
pakaian saya yang sudah berubahkah yang menjadi faktor sulitnya saya diterima
kerja. Soalnya dari beberapa perusahaan dimana saya melakukan test dan
interview yang bisa dibilang cukup banyak, hingga sekarang belum ada juga yang
menerima dan beberapa ada yang tidak memberi kabar. Memang sekarang saya
berbusana syar’i. tapi masa iya sih? Ya Kalaupun memang karena itu alasannya
berarti sebenarnya jawabannya sudah ada, Those places is not suitable for me!~
Allah knows better where the right place for me, makanya gak di lolosin kerja
di tempat-tempat tersebut.
Ada beberapa tempat yang
memang Saya tertarik dan ada yang memang dari awal interview kok kayaknya ini
bukan “tempatnya” (pas liat penampakan lokasi, bentuk kantor,
karyawan-karyawannya dan suasananya, tapi tetap dicobain saja interiew, buat
pengalaman. Ya menurut kita gak baik, bisa jadi menurut Allah baik.. And
hasilnya memang sesuai firasat, gak dipanggil-panggil sampai sekarang) bahkan
ada yang baru mengatur jadwal interview tapi setelah tau apa proyek akan saya
kerjakan nantinya, Saya langsung menolak untuk tidak bisa hadir. Bukan sombong,
ini masalah ketaatan terhadap Dzat Yang Maha Esa. Saya tau apa yang ditawarkan
itu adalah yang bisa membawa ke kemaksiatan maka lebih baik saya jauhi. Rezeki
itu dari Allah, kalau kita berani menolak rezeki yang di haramkan olehNya tentu
Allah punya banyak rezeki lain yang Halal yang nantinya akan diberikan kepada
Saya. Allah ingin menguji Saya, untuk melihat seberapa taat Saya akan
syariatNyA. Percuma banyak harta tapi bukan dari hasil yang di ridhoi oleh
Allah, buat apa, semuanya gak dibawa mati, yang ada dapat siksa di kuburan
nanti. Hiks. Tak mengapa sekarang disuruh sabar dulu menunggu seseorang yang
bisa menghalalkan diri ini eh maksudnya sabar menunggu dikasi rezeki yang halal
*yang tadi tersebut di atas sebelumnya juga bolehlah heuheuheu toeweweng*
Birrul Walidain..
Dan karena sudah semakin
mendekati bulan Ramadhan namun belum mendapatkan kepastian kerja juga, akhirnya
mama saya menyuruh saya untuk pulang saja daripada saya harus membayar uang
kosan dan pastinya mama juga harus mengirimi saya biaya buat hidup selama di Jakarta.
Dang adong hepeng Sayang, pulanglah~
Sedih? Iya sedih ninggalin
kosan yang sudah tau dalam-dalamnya Saya (gak penting). Kesedihan saya yang
paling utama adalah karena Saya khawatir kalau di rumah tidak bisa beribadah
dengan khusyuk, ya kan kalau di rumah pasti wajib bantuin mama-papa, atau ada
kerjaan lain lah yang bikin ibadah gak sefokus kalau di kosan. Dan satu hal
lagi, kalau di Jakarta banyak sekali taman-taman surga (baca: majelis ilmu)
yang bisa di datangin untuk nge-recharge iman yang kadang naik-turun ini, dan
dan dan Saya kepingin I’tiqaf di mesjid yang saya tau memang sesuai tuntunan
Rasullullah.
Sempatlah bersedih hati
beberapa waktu, nangis-nangis dikit, curhat sama Allah untuk bisa dikasi solusi
dan pencerahan. Masya Allah, benar sekali ya firman Allah
:
“Ingatlah, hanya
dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram".
(QS. Ar-Raad : 28)
Setiap ada masalah memang
sebaiknya langsung bercerita kepada Yang Membuat Masalah itu Ada dan Yang
Membuat Masalah itu Lenyap, yaitu Allah Subhanallahu wa Ta’ala.
Sejak menanamkan
itu, Alhamdulillah sekarang jadi sedikit sekali saya bersedih dan menjadi
pandai dalam memilih masalah apa yang harusnya ditangisi. Jangan Bersedih,
Karena Allah selalu bersama kita.
Gak berapa lama
dari curhat karena disuruh pulang, Alhamdulillah hati saya menjadi tenang dan
bisa berpikir jernih (gak perlu lagi bikin status di sosial media, yang
terkadang Cuma dapat kata-kata semangat seperti “sabar yaa” atau “yaah kok
pulaang” atau hahaha ntahlah udah lama gak bikin status jadi sudah lupa sama
respon orang-orang akan status masalah hidup yang sering di share). Sudahlah
curhat sama Allah saja, dapat ketenangan, dapat solusi dan masalah gak nyebar.
Hehehee
Beberapa
pencerahan yang saya dapat adalah sebagai berikut :
1. Kesempatan Berbakti
Kepada Orangtua (Birrul Walidain)
Alhamdulillah, kedua orang tua Saya masih ada dan masih sehat.
Saya akui memang sebelum berhijrah dan mengenal sunnah, banyak sekali perlakuan
Saya yang tidak baik kepada keduanya. Sekarang saya ingin memperlakukan mereka
sebagaimana Allah dan Rasullullah ajarkan. Inilah kesempatan Saya untuk bisa
mendapatkan pintu tengah surga.
Dari Abu
Darda Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
Orang tua adalah
pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu, atau kalian bisa
menjaganya.
(HR. Ahmad 28276, Turmudzi 2022, Ibn Majah 3794, dan dihasankan
Syuaib al-Arnauth).
2. Kesempatan saya mengamalkan ilmu yang saya dapat
selama mengikuti kajian
Salah satunya dengan mengajak avi untuk segera berhijab. Tak
lelah-lelahnya saya menasihatinya untuk segera berhijab dan memutuskan
pacarnya. Tapi ya namanya di usia-usia menginjak remaja dan memang penanaman
akan pengetahuan akan agama sedikit sekali di keluarga kami, masih sulit untuk
bisa membuat si avi menyegerakannya. Sesekali dia tampak memikirkan hal tersebut
dengan serius, sese-banyak-sekali dia mengatakan belum siap. Tunggu ini tunggu
itu. Yang penting selalu diingatkan, dikasi gambaran, di ajarkan dengan lembut,
yaah kadang ada juga kesal-kesal dikit. Didoakan saja semoga Allah segera
memberi hidayah.
*update info :
Alhamdulillah sekarang sudah berhijab. Semoga istiqomah yaa sayaang~* (nulis
ini sudah dari sebelum dia pakai hijab dan baru posting setelah dia pakai hijab)
3. Puasa sendirian di kosan sepertinya tidak begitu
mengenakkan
Sahur
sahur sendiri~
Buka
buka sendiri~
Makanan
beli sendiri~
*trus
dapat kiriman photo “menu berbuka di rumah” dari avi atau mama*
Atau
Di
telpon ditanyain “vira bukaan apa ?”.. “mama masak ini lalalala yeyeye…..”
Ngebayanginnya jadi menguatkan
diri untuk pulang saja. Kan enak
bulan Ramadhan bisa berkumpul sama keluarga. Pasti makanannya pun bergizi, gak seperti di kosan kadang suka beli-beli yang murah atau beli nasi malamya dibagi dua buat sahur besok. Wkwk! Ini sih antara males keluar beli makanan lagi pas sahur, emang
makannya sedikit, atau penghematan karena pengangguran dan masih mengharap dana
dari mama.
4. In syaa Allah bisa lebih fokus ibadah
Hal ini dikarenakan :
1. Kesempatan di ajakin ngabuburit
lebih sedikit, ya secara teman-teman lama pada di medan dan mereka kerja juga,
saya kan di siantar, susyee iziin sama mamak~ jadi kan lebih banyak di dalam
rumah, kalau masih
Jak mungkin godaan ngabuburit lebih banyak heuheu
2. Bisa nonton kajian di youtube
sepuas-puasnya karena di rumah pakai wifi~ yuhuuu~
3. Kesempatan Bersillaturahmi lebih
banyak
4. Bukankah berbakti kepada
orangtua sebuah ibadah.YES!
Masalah bakal banyak godaan dan
gangguan sih bisa dimana aja , mana lebih seram lagi kalau di kosan sendirian
takut saja terjerumus berbuat maksiat di kala sendiri. Naudzubillah min dzalik~
kalau di rumah kan rame.
Kalau sudah dilema begini kita
sebagai seorang muslim disyariatkan untuk melakukan shalat istikharah. Selama
ini pemahaman Saya akan Shalat istikharah ternyata salah, saya berpikir dulu apabila
kita berada di antara dua pilihan , untuk mengetahui mana yang terbaik diantara
keduanya kita disuruh melakukan shalat istikharah lalu serahkan pada Allah mana
di antara keduanya yang terbaik. Ternyata pemahaman yang benar adalah kita
harus mantap terlebih dahulu terhadap salah satunya kemudian kita memohon
kepada Allah untuk diberi kemudahan apabila pilihan kita tersebut memang baik
untuk kita dan apabila tidak baik agar dijauhkan. Silahkan Lihat disini
penjelasan lengkapnya disini.
Alhamdulillah, sepertinya
keputusan Saya untuk pulang ke Siantar di mudahkan oleh Allah, dari pemindahan
barang ke kosan sampai ke pembelian tiket pesawat. Dan sekarang saya sudah
dengan selamat sampai di Siantar dan menjalani hari-hari menganggur dengan
berbakti kepada orangtua. In syaa Allah Istiqomah berbaktinya~
Keep Waiting For Halal JOB!
Yang menjadikan Saya ingin
memposting panjang lebar begini adalah pada suatu hari di bulan Ramadhan,
sehabis sahur Saya tidak bisa tidur lagi sampai mama saya pamitan untuk pergi
kerja. Saya merasa tidak berguna di satu sisi, orangtua Saya sudah berangkat
bekerja sedangkan saya masih santai-santai di tempat tidur sambil main hape.
Rasanya sedih sekali ya.. Pengennya segera bekerja lagi, biar bisa bantu mama
dan papa, ringanin beban mereka, tapi memang belum rezekinya aja buat dikasi
pekerjaan saat ini. Sabaar.. sabaaar~
Cuma mau bilang saja sama yang saat ini sudah memiliki pekerjaan, bekerjalah
dengan serius, anggaplah bekerja itu adalah ibadah, untuk mencari nafkah bagi
keluarga. Jangan banyak mengeluh, tidak puas karena gaji kecil, atau kesal
karena mempunyai atasan yang rese. Ini pelajaran buat saya juga, dulu ketika
memiliki pekerjaan pernah mengeluh, sering tidak suka dengan atasan bahkan
mungkin sering bertingkah tidak sopan. Yah sekali lagi pada saat itu saya belum
memiliki ilmu bagaimana sebaiknya bertingkah sama orangtua,jadi masih suka
mentingin ego sendiri, merasa benar sendiri, jadi terkadang seperti terlihat
tidak suka ketika di omelin sama atasan. Untuk kedepannya memang bersikap lebih
baik lagi. Bekerja sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati bersama, karena
ternyata kalau kita pakai jam kantor untuk hal di luar kantor padahal pekerjaan
kita belum selesai termasuk riba loh. Subhanallah! Apa kabarnya dulu aku pernah
pakai jam kantor untuk nonton drama korea T.T
Sekarang karna sudah tau,
sudahlah lagi lagi ke depannya harus bisa berubah jadi lebih serius bekerjanya,
kalau salah ya minta maaf, kalau tidak mengerti ya jangan sok tau, harus
bertanggung jawab, dan harus tegas biar gak tertindas. Dan yang paling penting
anggaplah bekerja itu ibadah.
So, Hargailah pekerjaan kalian.
Carilah pekerjaan yang halal
biar hasilnya berkah.
Anggaplah bekerja itu Ibadah.
Belanjakanlah Hasil yang di
dapat di jalan Allah, Jangan lupa sedekah dan zakatnya.
Semoga segera dapat kerja. (YANG
HALAL) . aamiin~
0 comments:
Post a Comment