when thinking cannot SOLVE your PROBLEM, REMEMBER a sincere DUA can.

Friday, November 13, 2015

Hijrah! Insya Allah~ *2* -diberikan padamu kesedihan, agar kau tau bagaimana caranya bersyukur ketika bahagia datang-

*suatu keadaan dihadirkan dalam hidup kita agar kita belajar, gak ada yang kebetulan!*


Mari melanjutkan ceritanya~
Jadi selama perjalanan patah hati itu (ieuh!) saya merasakan keresahan dan kegundahan yang berlarut-larut. Sampai-sampai gak bisa sendirian, bisa sih tapi yaitu saya jadi orang yang kepo, yang mana hanya membuat keresahan saya semakin nambah parah. Gak ada yang nahan saya untuk gak nyakitin diri sendiri. Makanya demi menghindarkan hal tersebut terjadi berkepanjangan saya jadi lebih lama main di kantor (padahal sebelumnya ogah sekaleee), mulai sok-sok banyak kegiatan, mulai mampir ke tetangga kosan, jalan-jalan sendirian T,T , pokoknya apa aja deh yang bisa bikin lupa sama apapun itu yang bisa mengingatkan pada luka tersebut.

Sayang, semua itu gak begitu ampuh, sakitnya masih menyisakan kerak, susah dibuang.  Itu masih minggu kedua , saya masih tak tentu rasa. Sampai-sampai salah seorang teman saya bilang, mungkin bisa sampe sebulan bahkan sampe 6 bulan baru bisa ngilangin rasa sakitnya. Yeah~ saya tau itu, sebelumnya saya pernah begini kok malah baru bisa move on nya sampe setahun(an lebih). Huahahahaha zzzzz ! Itu dulu kejadiannya ketika saya punya teman satu kosan , punya banyak pengalihan dari rasa galau, nah ini sekarang lagi sendirian, udah kebayang berapa abad harus tersiksa dengan rasa ini. *LEBHAAAY*

Beruntunglah saya memiliki teman-teman yang baik dan selalu siap sedia menghibur dan memberikan solusi. Setelah pertemuan dengan mereka ,  pikiran saya jadi lebih terbuka mengenai masalah ini terutama dari sisi agamanya. Kemudian salah seorang teman saya meminjamkan bukunya untuk “obat galau” saya katanya. Dan setelah pertemuan dan peminjaman buku itulah yang membawa saya ingin semakin dekat denganNya.

Ada banyak cara Tuhan menyadarkan kita untuk lebih dekat denganNya, salah satunya adalah dengan memberikan sahabat-sahabat yang baik untuk mengingatkan kita kala kita semakin jauh dariNya. Makasiii.. makasiii banyaaaak iik bukunyaa~

Teman saya itu bernama iik, sebelumnya saya sudah banyak dikasi nasehat dan wejangan olehnya dan teman-teman yang lain tapi saya masih suka bandel. Si iik juga baru berhijrah tapi dia gak pernah memaksa saya untuk mengikuti langkahnya. Karena berubah itu harus dari diri sendiri, sesuatu yang berdasarkan ikut-ikutan tidak bertahan lama.

Saya baca baik-baik bukunya dan disitulah saya belajar ikhlas menerima keresahan dan kesakitan yang menimpa saya. Mencoba mengamalkan apa yang tertulis dalam buku tersebut,  yang mengajak untuk lebih sayang Allah dan mengerjakan sesuatu karena Allah. Jadi tersadar, banyak sekali kelalaian yang sudah terbuat. Menjadi pengingat untuk segera tobat. Agar terpikir semuanya untuk akhirat. Dan saya gak membutuhkan waktu yang lama untuk menghilangkan kegalauan dan keresahan itu. Allah mempercepat prosesnya dari waktu yang saya kira. Alhamdulillah!

--- Ada dua buku yang dipinjamkan ke Saya, follow your heart,follow your prophet” & “halaqah cinta”---

Those books teach me how to uprgrade my IMAN. Makin banyak tau apa saja yang harus dilakukan agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak berharap kepada selain Allah. Setelah baca buku itu saya jadi memfollow akun-akun sosial media yang bisa menjadi pengingat dan bisa meningkatkan iman saya, sejenis tausiah dan doa-doa. Agar saya bisa lebih banyak belajar lagi, lebih banyak ilmu lagi dan bisa fokus dalam mengamalkannya. Karena sering baca jadi terbersit untuk Hijrah, menjadi lebih menjaga sikap, menjaga penampilan, menjaga pikiran, dan menjaga hati. Terkadang masih suka berbicara asal tanpa dipikirkan terlebih dahulu, terkadang suka berpikiran yang aneh-aneh (kalau saya anehnya lain, maklum goldar AB :*) , dan yang paling susah untuk dijaga adalah dari memikirkan lawan jenis yang bukan mahram dan penampilan yang tidak syar’i.

Akhirnya benar-benar mendalami kalimat-kalimat di beberapa tausiah yang pernah saya baca,sebagai berikut :

yakin saja, sesuatu yang telah ditakdirkan menjadi milik kita, tidak akan Allah biarkan menjadi milik orang lain–-hmm,baiklah--

percayalah, ketika kau kehilangan sesuatu, Allah akan menggantikannya dengan hal yang lebih baik-–sip!--

jangan mengejar orang yang sengaja memilih pergi dari kamu. Daripada buat ngejar dia lagi mending kejar yang menguasai hatinya, Allah
-- jleb 1!--

Kalau jatuh cinta jangan dekatin manusianya tapi dekatin penciptanya” 
--jleb 2!--

cintailah sesuatu hal dengan sewajarnya, karena bisa jadi itu tidak baik untukmu. Dan bencilah sesuatu hal dengan sewajarnya, karena bisa jadi itu baik untukmu. Karena yang baik di matamu, belum tentu baik di mata Allah. Dan yang buruk di matamu, belum tentu buruk di mata Allah” 
--Waaaah~--

kita tidak perlu ada ikatan , kita tidak perlu saling menunggu, kita hanya perlu saling melepaskan dan menerima ketentuanNya.”  
--Yup!--

Ini kenapa semuanya tertuju pada satu masalah ya, ditinggal seseorang terkasih dan gak jauh-jauh dari mencari jodoh. Hmmm soalnya masalah saya kemarin yah begini, ditinggal orang (gak terkasih sih, belum sempat malah, sueeer!) tapi karena udah terbiasa aja makanya jadi mewek iis dahlia gimana gitu pas orangnya ngilang hmm.. yah diumur segini, yang mana teman-teman sudah banyak yang naik ke pelaminan dan “berpacaran” hmm jadi adalah kepikiran soal jodoh. Mungkin ya mungkin kemarin itu saya gak sungguh-sungguh mau dapetin jodoh dengan segera, Cuma karena ikut-ikutan makanya orangnya dihilangin dan untunglah kemarin kan saya belum baik *semoga sekarang bisa menjadi lebih baik.aamiin* sedangkan Allah sudah menyiapkan saya jodoh yang baik *Aamiin*,makanya  Allah ngasi saya kesempatan dulu untuk memantaskan diri. Insya Allah.

tugas kita bukan mencari jodoh tapi mempersiapkan diri untuk menerimanya. Ketika kita sudah siap menurut Allah, pastilah jodoh itu akan datang dari jalan yang tidak terpikirkan oleh kita. No Pacaran!” ... OOWWW!~

No Pacaran ya! Bissmillah! Semoga bisa! JOSH! Jomblo Sampai Halal! Aamiin~
Jadi ya kita bukan pasrah gak ngapa-ngapain saat menanti jodoh, jodoh kita masing-masing pasti sudah ada di tulis pada lauhul mahfuzd dari sebelum kita dilahirkan di dunia ini tapi kalau emang kita mau (pastilah semuanya mau) jodoh yang baik sebaiknya kita memantaskan diri terlebih dahulu. Percayalah sama Janji Allah, “Wanita yang baik untuk Lelaki yang baik, begitu pula sebaliknya, Lelaki yang baik untuk wanita yang baik” . okay! Noted ya bukan dengan pacaran! Karena pacaran itu mendekati zina!

Aduh jadi malu deh ngomong kayak begini mengingat kegiatan saya sama lawan jenis waktu itu yang sudah seperti orang pacaran. Status sih nggak tapi kegiatannyaaa!~ Eh tapi jangan berpikir yang macam-macam ya, gak aneh-aneh ya.. Alhamdulillah belum pernah berpacaran, tapi kemarin itu... ah sudahlah, biar jadi pelajaran, bersyukur sekarang sudah dijauhkan dan bisa semakin dekat denganNya. Sekarang berusaha berubah dan semangat dalam memantaskan diri biar jadi muslimah yang taat. Jodoh kita kan cerminan kita.
Bagaimana cara memantaskan dirinya, bacalah buku yang saya sudah tuliskan di atas tadi hahaha disitu ada semua. Salah satunya adalah memperbaiki ibadah kita kepadaNya dan jangan lupa untuk selalu berbakti kepada kedua orangtua kita :*

Lagi semangat-semangatnya memantapkan hati tiba-tiba ada saja godaan datang. Tiba-tiba seseorang yang dulu diharapkan untuk didekatkan malah baru muncul sekarang disaat aku tidak “lagi” seharusnya mengharapkan dia untuk didekatkan dengan cara yang bukan dikehendaki olehNya (ini orang lain lagi, astaganagaaah). Gimana ya , kayaknya pondasi hijrahnya belum begitu kuat, masih saja suka tergoda, masih saja suka hahahihi berdua. Hiks. Tapi sekarang lebih terkendali, karena takut kejadian seperti yang belum lama dirasakan hadir lagi. Halah! Alasanmu viraa!! Pokoknya ya kalau gak di halalkan ya tinggalkan! Omaaak! Tapi kan belum siap juga kalau mau dihalalkan. Ya makanya menghindar, menjauh, lebih baik mempersiapkan diri baik-baik, punya bekal dulu, gak usah asik menggetek! Hiks baiklaaaah... Ingatlah janji Allah gak ada yang sia-sia. *ngomong dengan pikiran sendiri*

--- semoga dapat jodoh yang bisa mencintai kita karena Allah dan Kita bisa mencintainya karena Allah--- Aamiin~


Sepertinya Allah cepat sekali merasa cemburu ketika Saya mulai tergoyah imannya. Dengan segera Dia ambil orang tersebut untuk menghilang dari kehidupan Saya, sebelum kebaperan akut menimpa hambanya yang lemah dan sangat sulit berkata tidak ini. Hiks. Terimakasih Ya Allah, sudah menjauhkan yang tidak baik dari diri ini. (walau kadang masih suka kepikiran, ~kenapa kau datang dan pergi sesuka hatimuu..ooo~). Padahal yang membuat semua itu terjadi kan Allah, ikhlas saja sama ketentuanNya. :)) (bersambung)
0

0 comments:

Post a Comment