when thinking cannot SOLVE your PROBLEM, REMEMBER a sincere DUA can.

Friday, November 13, 2015

Hijrah! Insya Allah~ *1* - gak ada kata terlambat untuk berubah-

Gak pernah terpikir seserius saat ini. Hijrah??! Bisakah? Mampukah?
Kalau ada niat Insya Allah bisa. Tapi...
Ada banyak tapinya nih huhu..

Sebelumnya harus tau apasih hijrah itu. Menurut pengetahuan dari baca-baca dan tanya-tanya, hijrah itu seperti berpindah “menjadi lebih baik” bisa itu dalam hal akhlak, ibadah, maupun penampilan. (semoga gak salah, baru belajar soalnya). Simpel dan kerennya “Upgrade Iman”.

Diperlukan ke-istiqomahan selama berhijrah agar tak lengah dan keluar dari jalur. Oke, Istiqomah adalah tetap fokus berada di jalan Allah, mematuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya. Ini yang susah, mengingat kita hanya manusia biasa yang terkadang suka khilaf apalagi diperkuat dengan tidak mendukungnya lingkungan dimana kita sering berkegiatan. Susaaaaaaah! T.T

Kenapa Saya mendadak mau hijrah?
Sebenarnya tidak mendadak, semua ada proses dan ceritanya. Saya gak langsung, gak ada angin gak ada hujan , gak ada cinta *eh* langsung berpikiran “MAU HIJRAH!”. Tidak seperti itu, hal ini sudah pernah terpikirkan tapi tidak seserius sekarang ini. 

Baiklah, semua berawal dari saya merasa saya ini banyak dosa. Merasa mengkhianati agama sendiri. Sholat iya sholat tapi berbuat maksiat. Hiks. Eits. Tapi tunggu dulu jangan mikir yang macam-macam akan perbuatan maksiat yang saya lakukan. Yang mengenal saya pasti taulah batasan kemaksiatan yang mungkin dilakukan oleh saya. Eh ini kenapa jadi rancu gini bahasanya. Tenang-tenang  jangan berpikiran terlalu jauh tapi biarlah saya dan Tuhan saja yang tahu.

Kemudian “mungkin” karena kelalaian saya tersebut, Allah menegur saya dengan memberikan rasa sakit yang saya juga gak paham kenapa bisa sampe dirasain. Hiks. Saya mengalami kegalauan akut sampai menahan tangis di sepanjang jalan balik dari kantor ke kosan kemudian tangisan membuncah begitu sampai di kosan (ini lebay tapi beneran hahaha sinetron sekali hidupku~).

Rasanya sakit sekali, mana sendirian di kosan, gak punya teman untuk cerita atau sekedar akting pura-pura bahagia, senyum-senyum kecut gitu. Padahal yaaa kalau mau ditilik ulang, banyak sekali teman-teman saya di sekitar saya pada waktu itu untuk bisa menemani saya agar bisa lupa masalah lapet itu *eh*. Dan yang paling parah, saya lupa  ada yang selalu menemani Saya, Saya lupa punya Dia. Astaghfirullah.  Malah mengeluh, marah, kesal, kenapa Dia buat keadaan saya menjadi begini. Duileee, malu deh eyke!

Sesungguhnya kenyataan yang dihadirkan itu adalah bagian dari doa Saya. Sudah dikabulkan malah tidak terima. hmm sebenarnya bukan tidak terima tapi hanya saja belum sadar kalau doa saya sudah dikabulkan. Yah biasalah namanya orang patah hati kadang pikirannya suka gak jernih (ooooh jadi masalah hati!)... hmmm IYA!

Makanya jangan main-main dengan hati. Efeknya sungguh dahsyat, bisa menuju ke arah lebih baik atau malah ke arah yang tidak baik. Naudzubillah!

Alhamdulillahnya saya masih bisa ke arah yang lebih baik, insya Allah semakin dekat denganNya.  Malah jadi berpikir untuk hijrah seserius ini.

Nah begitulah singkat cerita kenapa mau hijrah. Dapet gak intinya? Haha kalau enggak yaudah saya coba perinci lagi ceritanya (di postingan selanjutnya~).

#salamhijrah #keepistiqomah #maujadibaik



0

0 comments:

Post a Comment