Setelah pengumuman beasiswa film itu saya mulai masukin
lamaran lagi ke perusahaan-perusahaan yang lagi buka lowongan pekerjaan. Saya mengirim lamaran lewat
internet, karena pada saat itu saya sedang menemani adik saya dalam rangka
ospek di aceh.
Oia, adik saya si rino sudah kuliah sekarang. Dia kuliah di
jurusan ilmu komunikasi, pertama kali jauh dari orangtua, yang pastinya membuat
mama dan papa khawatir. Makanya ospek aja dia ditemenin -___-
Kangen juga sama
tulisan dia di blog, sayang blognya udah lama gak di update. (tadi pas mau buka blognya lagi, kok blog tidak ditemukan ya?). Nanti saya
akan buat cerita khusus tentang adik saya ini.
Lanjut ke cerita awal. saya masukin semua lamaran yang
tentunya sesuai dengan apa yang saya minta di situs pencarian pekerjaan. Saya berlangganan
situs tersebut melalui email, jadi setiap ada pekerjaan yang sesuai dengan
permintaan saya, mereka langsung mengirimkannya ke email ke saya.
Kira-kira setelah pengumpulan skrip untuk beasiswa film sampai pengumuman sudah
lama tidak membuka email dari mereka, saya belum mau memikirkan pekerjaan pada
saat itu. Saya terfokus pada beasiswa. Alhasil banyak sekali email dari mereka
yang belum saya baca, total hampir 20 pekerjaan yang saya lamar pada saat itu
juga. Kalap! Enggak juga, emang sesuai dengan apa yang saya harapkan. Ada si
yang nekat, saya melamar kerja ke Bali. Siapa tau aja dipanggil wawancara. Kan bisa
sekalian liburan! Haha!
Tidak sampai seminggu ada email masuk untuk panggilan
wawancara. Wow! Sebegitu cepatkah. Mereka minta esok harinya untuk wawancara
dan perusahaan tersebut berada di jakarta. What’s?! Mana mungkin bisa, pikir
saya.
Sempat terbersit untuk tidak usah memberitahukan bahwa saya
tidak mungkin hadir. Rasanya lucu saja saya harus me-reply email mereka yang
formal lalu mengatakan saya tidak bisa hadir karena saya belum beli tiket ke Jakarta.Tapi tiba-tiba saya merasa seperti sombong sekali, mereka sudah mengundang,
itu juga karena saya yang minta diundang, masa saat tidak bisa hadir, saya tidak
mengkonfirmasi. Baiklah, dengan kemampuan berbahasa formal yang tidak begitu
baik saya balas email mereka. SEND!
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu balasan
dari mereka, jadi saya gak perlu was-was terlalu lama memikirkan kata-kata saya di
email balasan, pantas atau tidak. Ternyata mereka sangat berterimakasih atas
respon baik dari saya yang mau mengkonfirmasi kehadiran saya dan mereka
meberikan saya kesempatan untuk datang wawancara sampai hari terakhir mereka
mengadakan wawancara, yaitu seminggu setelah hari tersebut.
Sayang sekali, sepertinya saya tidak bisa. Mengingat harga
tiket lagi mahal dan itu baru wawancara belum tentu lolos kerja. Yah mungkin
memang belum rezeki. Saya berencana untuk tinggal beberapa bulan di Jakarta
selama pencarian kerja. Karena memang pekerjaan yang sesuai dengan background
pendidikan yang saya punya banyaknya di kota-kota besar, jakarta sudah pasti
gudangnya. Bukannya sok atau tidak mau kerja di Siantar atau di Medan, tapi
lowongan disini sangat sedikit.
Kalau saya sudah tinggal di jakarta kan saat ada
panggilan wawancara saya tidak perlu khawatir tidak bisa datang. Yah, itu masih rencana. Semoga
saya bisa segera bekerja! Saya ingin memiliki waktu yang produktif! Bagaimanapun
hari-hari yang saya jalanin saat ini juga menyenangkan, walaupun gak
ngapa-ngapain sebenarnya..
kan Doing nothing is the key to happiness! Haha bener gak
ya? Semoga la yaa~ .aamiin.
0 comments:
Post a Comment