when thinking cannot SOLVE your PROBLEM, REMEMBER a sincere DUA can.

Tuesday, August 23, 2016

Ternyata Masak itu Mengasyikkan



Bismillah..

Yup! Akhir-akhir ini saya lumayan sering memasak. Saya menjadi betah di dapur. Bermain dengan tepung, bumbu dapur, dan kompor. Ternyata mengasyikkan ya. Dan baru menyadari kalau masak itu gampang. Entah kenapa dulu enggan sekali membantu mama di dapur, mungkin salah satu penyebabnya karena sering diomelin kalau melakukan kesalahan dalam memasak, sehingga Saya jadi males dekat-dekat dapur. Sebelumnya saya memang suka memasak kue-kuean tapi tidak untuk masakan lauk-pauk. Tapi sekarang Alhamdulillah sudah mulai banyak tau resep-resep membuat masakan lauk-pauk. Seperti Gulai, Ikan Sambal, Semur dan lainnya. 

Saya memang sudah merencanakan ingin belajar memasak ketika ada waktu luang. Niat awalnya buat bekal menjadi seorang istri kelak. ihiw~ Alhamdulillah sekarang dikasi waktu luang karena sedang tidak bekerja lagi. Daripada waktu dihabiskan untuk tidur-tiduran mending nambah ilmu baru yang bermanfaat. Yah tiba-tiba saja begitu semangat buat masak kalau melihat tutorial memasak di instagram. Mungkin karena ditampilkan dengan video singkat sehingga memasak jadi terasa cepat, praktis dan mudah. Padahal ya tetap saja ada suka-dukanya, tak sesimpel yang di video-video tutorial tersebut.

Sebenarnya sewaktu masih di Jakarta sudah ada niatan untuk belajar memasak. Saya mempunyai saudara sepupu yang pintar memasak, saya ingin mengambil ilmu darinya (terutama masakan koreanya). Hanya saja terkendala di pembelian bahan-bahan, posisi saya saat itu kan sudah tidak bekerja lagi, pakai uang juga harus hemat-hemat dan tidak mungkin juga nebeng beli bahan sama si sepupu tersebut. Tidak tahu diri namanya, sudah minta ajarin, memberantakin dapurnya, bahannya dari dia. Jadinya belum terlaksanalah keingin belajar memasak tersebut.

Alhamdulillah sekarang saya sudah ada di rumah, jadi bisa bebas-sebebasnya memakai dapur. Untuk membeli bahan-bahan saya bisa pakai persediaan yang di rumah kalau ada tambahan bisa minta beliin makdew tersayang~ Alhamdulillah sekarang mama oke-oke saja sama kegiatan masak-memasak saya, walaupun tetap ada komentar pedas ketika mencicipi masakan saya, sekalipun makanan saya tersebut tidak menggunakan bahan cabe. hihii

Jadilah selama bulan Ramadhan Saya menjadi tukang masak di rumah, menyiapkan sahur dan berbuka. Mulai rajin lihat-lihat resep dari internet seperti kolak, goreng-gorengan, brownies, dll. Saya memang lebih senang masak yang manis-manis ketimbang masakan yang menggunakan bumbu dapur. Tapi sekarang sudah bisa sedikit-sedikit masak-masakan buat lauk yang ternyata setelah dijalani tak sesulit yang dikira selama ini. Semua Alah bisa karena biasa. Memang awalnya rasa masakan saya tak karuan. Dulu pernah masak makanan tanpa garam dan mama langsung marah-marah. Tapi karena itu saya jadi selalu inget buat menaburi garam setiap kali masak, karena memang sangat berpengaruh pada rasa masakan. Pengalaman membuat kita menjadi tau banyak tips dan trik dalam memasak, Saya jadi tahu bagaimana menakar minyak untuk menggoreng agar hasilnya tidak minyakan, takaran garam, gula, dan sekarang sudah tau bumbu untuk membuat sambel goreng. Intinya harus ada cabe, bawang merah, bawang putih, tomat, garam, gula,  sudah bisa deh masak apa saja. Kalau mau bumbu-bumbu yang lebih rumit seperti membuat gulai, rendang, kalio dan lainnya bisa tinggal beli saja di Pajak (Pasar), sudah ada langganannya. Sekarang mah simpel~ Di Supermarket juga sudah ada  bahan-bahan serta bumbu yang di kemas dalam satu wadah, tinggal masak. 

Memang tidak langsung jadi expert, tetap adalah kendala-kendalanya seperti cabe yang tidak masak, kebanyakan garam, kurang kering dalam menggoreng, gosong, dan kendala lainnya. Tapi melalui kendala tersebutlah jadi paham  kedepannya harus bagaimana agar mendapatkan hasil masakan yang enak dan untuk menghindari dari komentar mamak yang waw. haha

Kalau untuk masak kue kendalanya sering pada saat mengadon dan juga yang paling kacau kalau sudah salah bahan. Seperti kasus membuat Tiramisu hihi. Terkadang ada bahan yang aneh-aneh dan susah di dapatkan di kota Pemtangsiantar ini maka saya cari bahan pengganti sesuai dengan anjuran yang saya baca di internet. Karena keterbatasan ilmu saya dalam memasak tak jarang hasilnya bisa bikin sakit perut satu keluarga. *kidding* #tapimungkiniya #cumamerekagakmaungakusaja

Keluarga Saya adalah tester sejati atas masakan Saya. 

Papa, Saya tidak begitu percaya kalau sama papa, karena semua makanan enak di lidah papa. Tapi bisa keliatan sih kalau memang enak, papa makannya lebih lahap dibanding makan makanan yang kurang enak. Meskipun begitu tetap sulit dipercaya. Senangnya merasa dihargai karena selalu papa yang ludesin makanan-makanan anehku.

Mama, Saya paling percaya sama mama kalau soal coba-mencoba masakan, secara mama memang jago masak dan masakannya enak semua, tapi mama ini kalau komentar suka hmm yagitudeh, kadang mau nangis dan gak mau masak lagi, tapi sekarang lebih sering dideimin saja, daripada berantem. Kan janji mau jadi anak baik :) Alhamdulillah masakan saya sekarang sudah sering dibilang "enak" meski bertahap agar dapat komentar seperti itu, sebelumnya pernah mendapat komentar "kok enak?" hahaha ketahuan banget kan jarang enaknya (dilidah mama), sekalinya ada yang enak komentarnya begitu. zzzz.. Satu lagi mama terlalu cepat berkomentar, pas ngeliat bentukannya langsung bilang jelek, terus pas dirasain baru bilang enak. Tapi kan hati ini sudah sempat teriris. hiks *lebay*
Kan "Never Compare Your Beginning with Someone Elese's Middle" , namanya masih pemula, masih baru belajar. It's Okay, hana masalah sih sekarang, tak mengapa di kritik sama mama sendiri daripada nanti diomelinnya sama mama mertua. eaaaak~

Rino, Lumayan bisa dipercaya, karena dia juga hobi masak dan makan. Kadang juga suka ngasih komentar tapi dengan cara yang tidak membuat hati teriris.

***
(waktu coba tiramisu)
Rino : (nyuap tiramisunya) *ekspresi kaget* (dia kunyah-kunyah terus ambil minum) *terbatuk*
Saya : (dalam hati sudah tau pasti gak enak) "Gimana nops?"
R : *mau komentar tapi mau muntah jugak* "Kok pahit? makanya aku tersedak, ekpekstasiku tadi coklatnya kek rasa susu milo. Nah cobalah." (sambil nyodorin ke Saya)
S : (menolak mencoba, sudah curiga dari awal begitu melihat bentukan tiramisunya sudah tidak mengenakkan) "Enggak ah.." (ini kami sambil ketawa-ketawa gara-gara si rino kayak mau muntah) *kebayang kan rasanya gimana*
R : "Tapi enak kok bagian rotinya, cuma enek kali" 
***

Alhamdulillah masih ada pujiannya. Dan lumayan banyak juga lah dia makanin itu tiramisu gagal. hahaha Maafkanlah~ Dan rino juga menjadi salah satu tester yang sering meludeskan masakan saya yang dirasa kurang enak. (hmm intinya dia ikan sapu-sapu di rumah, mau masakan siapa saja, tetap dia habiskan, same like papa)

Avi, Nah ini dia tester favorit ketika masakan belum jadi, alias hobi nyobain yang masih mentah. hahaha Pernah dia nyobain bumbu cabe yang belum di masak trus merasa zonk. Untuk adonan kue saya sering suruh avi yang nyobain sudah pas apa belum dan dia rela-rela saja. Karena dia tidak begitu hobi makan dan belum tau masak, jadi tidak bisa dijadikan pematok rasa masakan saya apalagi dia masih gak enakan buat komentar ke kakaknya makanya dia makan-makan saja dan kalau ditanya gimana rasanya cuma bisa bilang "lumayan". Hmmm..

(entah kenapa pada bagian cicip-mencicipi ini saya sering kurang pede dan malas saja bawaannya, makanya sering surprise sendiri sama rasa masakan Saya. Mungkin harus berlatih mencicipi masakan sendiri)

Yang paling bahagia kalau masakan saya berhasil baik bentuk maupun rasa, Senang rasanya bikin mereka happy. Dan senang juga kalau makanannya habis, apalagi habisnya kalau gak sampai hitungan jam. Tak menyangka saja sekarang jadi mau masak-masak mengingat dulu pernah iseng-iseng ngomong kalau saya mau tinggal dimana tempat tersebut bagian belakangnya dekat sama warung, jadi kalau kelak sudah punya suami, si suami minta apa-apa tinggal beli aja di warung belakang, seolah-olah saya yang bikin. *sinetron banget dulu parah* -___- Allah tidak mau saya jadi orang yang seperti itu sehingga sekarang dikasih kesempatan buat bisa belajar masak. Terimakasih Ya Allah..

Alhamdulillah salah satu target kegiatan selama menganggur dan salah satu bekal untuk menjadi ibu rumah tangga sudah tecapai. Semakin sering saja memasak biar semakin mahir dan terlatih sehingga bisa menghasilkan masakan yang mengenyangkan keluarga. In syaa Allah Saya akan berbagi resep masakan apa saja yang sudah berhasil maupun setengah berhasil disinihihi~

Semangat! Masak Yok! 

#hijrahyok #belajarmasak #masakitumenyenangan #programmemantaskandirimantika
0

0 comments:

Post a Comment