when thinking cannot SOLVE your PROBLEM, REMEMBER a sincere DUA can.

Saturday, July 02, 2016

Ku Delete Kamu (Part 4)


**Lanjut men-delete**


Bismillah..

10. Delete All of the Bad Character

- jangan marah, marah hanya karena Allah.

- jangan hobi galau dan bersedih karena Allah selalu bersama kita

- murah senyum, senyum untuk saudaramu adalah ibadah.

- jangan suudzon

- jangan mudah ngejudge orang, berikan udzur kepada orang-orang yang masih belum        paham sunnah

- jaga lisan, speak goods or remain silent

- jangan boros, harus qanaah biar selalu bersyukur dan merasa cukup

- jangan boros, rajin sedekah, karna sedekah tidaklah membuat kita menjadi miskin             melainkan sebagai investasi kita di akhirat kelak

- jangan cerewet, harus jadi muslimah yang menyenangkan

- jangan plin-plan, harus tegas (pengennya sih bisa tapi kayaknya emang sudah nempel        banget ini, susah hilangnya)

- jangan dikit-dikit takut, mau ngomong gak berani, takut cuma sama Allah.

- jangan manja, harus mandiri, jadi gak nyusahin orang

- jangan teledor (huehueheuheue semoga bisa yak!~)

- jangan sombong, belajar untuk bisa tawadu'

- jangan malas, harus cari banyak kegiatan (CARI KERJA LAGI .. GO! atau gak BIKIN USAHA                 SENDIRI DEH!)

- jangan jorok, harus lebih rajin mandi dan keramas (siaap!~)

- jangan melawan orangtua !

Sudah deh itu dulu “jangan-jangan” nya, memang saya tidak akan bisa menjadi sesempurna itu tapi semoga bisa menjadi ke arah yang lebih baik untuk ke depannya. Aamiin.

11. Celana ---> Rok

Beralih dari yang dulu kalau kemana-mana pakai celana  menjadi pakai rok. Waktu awal-awal hijrah sudah mulai belajar pakai rok dan ada sedikit kendala, karena rok yang saya punya kebanyakan rok mama Saya sehingga kebesaran, mana kondisinya Saya semakin kurus semenjak di Jakarta.

Yah solusinya memang beli rok baru. Alhamdulillah ada teman yang kasih gamis tapi pada saat itu belum berani memakainya, masih ada ketakutan sama pendapat orang-orang sekitar.

Bertahap lah ya, kalau pergi ke kajian pakai rok atau gamis tapi kalau mau ke kantor atau keluar misalnya main sama teman-teman masih pakai celana hanya saja kerudungnya sudah lebih lebar dari sebelumnya. Kadang kalau pas lagi ngeliat ke kaca suka aneh sendiri sih, jilbab lebar kok masih pakai celana.

Suatu hari saya berkunjung ke rumah teman saya yang sudah terlebih dahulu berhijrah, tiba-tiba membahas pentingnya kita sebagai muslimah memakai rok, karena ada hadist ini:

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,
 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki 
(HR. Bukhari no. 5885)

Iyasih tau, tapi memang belum siap saja pada saat itu dan satu lagi koleksi roknya masih sedikit sehingga kalau mau cepat ya pakai celana saja. Mendengar alasan saya tersebut, teman saya langsung memberikan beberapa roknya dan saya pun jadi terharu. Sebegitu semangatnya dia untuk mengajak saya total berhijrah, sebelumnya dia juga yang memberikan saya gamis. Alhamdulillah~

Sebelum saya balik ke kosan saya, dia berpesan “sudah gak ada alasan lagi kan buat gak pakai rok? Tau kan kenapa kita gak boleh pake celana.

Trus Sayanya masih suka bandel, nanya begini “trus kalau Cuma mau ke depan kosan , beli makanan harus pakai rok juga?

Yaiyalah, emang apa bedanya mau ke mall sama keluar kosan, kan sama-sama keluar, harus nutup aurat

Iya sih..

Senangnya punya teman yang selalu mengingatkan dalam kebaikan~ *kangeeen*

Dan sampailah pada saat untuk pembiasaan diri dalam memakai rok. Yang biasanya kalau mau ke depan kosan, tinggal pakai celana, jaket, dan hijab, sekarang banyak banget pretelannya, pakai rok + legging (biar gak menerawang), jaket, hijab dan kaus kaki. Ohiya, karena ternyata kaki termasuk aurat, jadi para muslimah diwajibkan memakai kaus kaki.

Allah Ta’ala berfirman :
Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya
(QS. An Nur: 31)
Yang dimaksud menurut ulama pakar tafsir adalah wajah dan kedua telapak tangan. Wajah dan kedua telapak tangan bukanlah aurat karena kebutuhan yang menuntut keduanya untuk ditampakkan. (Lihat Al Iqna’, 1: 221)


Waktu awal-awal pakai kaus kaki juga suka merasa aneh, watu pertama kali mau pakai kaus kaki, sudah dipakai tapi pas sebelum sampai di luar rumah , sudah saya lepas lagi karena merasa aneh. Alhamdulillah sekarang sudah biasa, malah kalau tidak pakai jadi risih.

Lengkap kan busana saya, mau keluar kosan saja sudah seperti mau ke mall. Tapi memang begitulah seharusnya pakaian muslimah, gak ada bedanya pakaian mau kentor, ke mall, atau ke kajian. Malah seharusnya pakaian tersebut bisa langsung di pakai untuk Sholat, tidak perlu pakai mukena lagi. Itulah yang disebut busana syar’i. In syaa Allah , Saya bisa benar-benar syar’i yaa..

Setelah membiasakan diri dan memang ini semua karena Allah, Saya sudah santai-santai saja pakai rok dan gamis. Yah walau ada yang bilang seperti ibu-ibu lah atau kayak penyakitan karena pakai kaus kaki. Tak mengapa, mungkin yang mengatakan itu belum paham hukum Allah. Berikan udzur pada mereka, jadi teringat kata salah seorang ustadz,

“ Orang mukmin itu suka kasih udzur, adapun orang munafik suka cari-cari kesalahan dan suudzon”
(Ust. Nuzul Dzikri)

Jadi gak perlu samapi terbawa emosi. Senyumin saja kan ibadah. (enak sih ngomongnya, ngejalaninnya susyeee huehuee). Biarlah manusia mau berkata apa, yang terpenting kita terlihat baik di mata Allah.
Sekarang mau jadi sebenar-benarnya wanita saja. Bye bye celana~

***

Baiklah untuk saat ini, hal-hal tersebut dari pat 1 - part 4 yang Alhamdulillah sudah berhasil saya delete-delete karena Allah. Bukan bermaksud sombong karena sudah berhasil dan bukan pula ada unsur ujub karena bisa lebih baik sekarang. Saya masih baru dalam belajar agama dan masih harus terus dan lebih banyak belajar lagi. Semoga Allah terus memberikan HidayahNya kepada saya dan semua yang membaca tulisan ini agar bisa memasuki agamaNya secara kaffah.

Tulisan ini hanya ingin mengajak bagi siapa saja yang tidak sengaja kecemplung membaca postingan ini sampai akhir agar lebih memahami agama islam dan mengetahui syariat-syariat Allah (khususnya bagi yang muslim) dan juga sebagai muhasabah bagi diri Saya sendiri agar bisa menjadi muslimah yang lebih baik lagi serta bisa Istiqomah.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membacanya. Apabila ada salah-salah kata itu letaknya ada pada saya, karena manusia adalah tempatnya salah dan khilaf dan kebenaran hanya bagi Allah.


Semoga kita semua selalu dalam Lindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

(Alhamdulillah Gak Bersambung Lagi) *selesai*
0

0 comments:

Post a Comment