Thai Holiday
Ini cerita dari empat bulan yang
lalu sewaktu saya berlibur (terpaksa berlibur hehe) ke Thailand. Pergi kesana
adalah sebuah pengorbanan bagi saya dimana saya mendapat banyak tugas dari
kampus dan mendekati ujian tengah semester tetapi karena tiket pesawat sudah
terlanjur di beli, saya harus ikut. Demi menyenangkan hati yang resah karena
kepikiran tugas, sayapun berdalih kalau liburan mendadak ini saya akan gunakan
untuk survey bangunan yang ada disana. Sayang sekali, saya tidak sempat mensurvey
bangunan disana.
eskalator panjang beud. *norak! haha |
Hotel tempat kami menginap di daerah Siam. Pilihan tepat buat yang mau belanja, dibelakangnya ada mall dan dekat kota. |
Saya sempat mengerjakan tugas
saya sewaktu saya disana tapi karena satu dan lain hal yang menganggu pikiran
dan memang sangat sulit untuk konsentrasi, akhirnya saya putuskan untuk tidak
memikirkannya dan nikmati saja liburan ini.
Jujur saja, saya tidak terlalu
minat untuk berlibur kesana. Yang gila sekali sama negara ini justru adik saya,
Rino, sampai-sampai dia bercita-cita mau kuliah disana. Saya hanya tahu sedikit
tentang Thailand, yaa gara-gara nonton filmnya dan pernah kesana dulu waktu
saya masih kelas 3 sd.
Keadaan thailand gak beda jauh lah sama
Indonesia,same-same kalo kata orang sana. Jadi gak ngerasa asing banget sewaktu
disana. Tapi yang pasti bikin kangen sama negara sendiri adalah makanan dan
bahasa hahahaha.. ngomong sama mereka itu susah-susah gampang,mereka sudah
terlatih pakai bahasa inggris,mungkin karena banyaknya turis yang mengunjungi
negara mereka, tetapi ya tetap saja bahasa inggris seadanya, yang penting
saling mengertilah. Cuman ya, kadang kan
ada yang mau kita bilang tapi dengan menggunakan bahasa inggris yang baik dan
benarpun dirasa masih kurang sesuai dengan apa yang kita maksud kalau kita
pakai bahasa indonesia. Errrgghhh rasanya mau pake bahasa indonesia saja tapi
ya percuma mereka gak bakal ngerti.
gak jauh beda sama jakarta ya Thailand ini. |
sama kayak siantar juga haha |
First Impression and Cheater
Kesan awal sewaktu kami berada
disana adalah orangnya yang ramah menghanyutkan, jutek, judes, pembohong,dan
malesinlah pokoknya. Kami sudah ditipu sama tukang taxi dan tukang bajaj
(disana nyebutnya apa gitu ya..lupa).
kalau yang si tukang taxi pertama sih saya
kurang paham letak penipuannya dimana, malah kami gak ngeluarin uang sama
sekali buat dia tapi mama dan teman-temannya menganggap dia tukang tipu.
Menurut saya sih, dia merugikan waktu kami bukan menipu. Dia bilang mau bawa
kami kemana yang kami minta tapi dia malah bawa kami ke tempat yang dapat
memberikan dia keuntungan, yaitu dia dapat minyak gratis. Ek?!! Sebelumnya agak
gak ngerti juga sih apa maksudnya, masak tiap kali kami disinggahin sama dia ke
tempat yang dia usulkan, dia bilang dapat minyak gratis 1L. Kayaknya sih udah
kerjasama dia sama tempat-tempat tersebut. Sudah membawa pengunjung, diapun
dapat komisi. Yah hasilnya kami ntah dibawanya kemana-mana dan sampailah kami
ke tempat belanja yang memang menjadi tujuan utama si teman mama (gak tau kalo
mama juga iya -__-). Kata si supir taxi tadi kalau tempat belanja yang murah
bukanya jam 9 pagi,makanya sebelum jam 9 itu dia bawa kami keliling-keliling
dulu. Padahal belakangan kami dapat info, kalau sudah ada stan-stan yang buka
justru dari jam 7-8 pagi saja dan itu yang murah-murahnya.. toeeeennng! Mungkin
inilah kali ya yang dimaksud mamak” tadi penipuan. Hhahaha kalau saya si
senang-senang aja liat-liat kotanya daripada belanja.
Penipuan kedua datang dari tukang
bajaj tadi, dia pasang tarif gak jauh beda sama taxi. Gilak! Padahal udah
empit-empitan sampe gak bisa ngomong lagi. Mending naik taxi, tapi trauma
ditipu lagi kayaknya dan juga mau ngerasain gimana naik bajaj itu. Gak enak!
Habisnya empit-empitan, mending duduk di kursi, ini duduk atas kaki mama dan
teman-temannya. Jadi bentuknya ya selojoran dengan pinggang bersender di badan
bajaj yang dari kayu ntah besi, trus tukang bajaj bawanya ngebut sekaleee.
Miring kanan,miring kiri,pinggang terantuk-antuk,kaki terlipat tak wajar.
Sakit!
Penipuan selanjutnya dari tukang
bajaj lagi. Kali ini saya tidak ikut merasakan penipuan tersebut.saya sedang
asyik menikmati kecepatan loading internet di hotel tempat kami menginap.
Habisnya, saya tidak diperbolehkan keluar malam-malam dengan anaknya si temen
mama yang mana masih smp. Si tante takut ada apa-apa. Palak tapi yasudahlah,
lumayan dapat banyak yang di download (menyenangkan diri sendiri). Nah, pas si
mama dan teman-temannya pulang, ceritalah mereka kalau habis kena tipu. Mereka
diturunin di tengah perjalanan, gak tahu karena apa (lupa hehe) tapi si mamang
bajaj tetap minta bayar penuh sesuai dengan yang dia minta sebelumnya. Yakan
belum nyampe tujuannya kali mang!!! Palak juga dengarnya. Dan yang paling parah
si teman mama, tasnya hampir dijambret sama orang bersepeda motor waktu mereka
di dalam bajaj. Toeeeng! Gak aman banget -___-
Oke, ini sepertinya menjadi
penipuan terakhir yang kami alami,kalau saya gak salah ingat. Sewaktu pulang
sehabis dari belanja, itu juga karena hujan dan sudah laper makanya si
emak-emak berhenti belanja -__-, kami menggunakan taxi lagi buat ke hotel. Atas
nama sedang hujan, mau gak mau ya naik taxi. Orang Thai ini diawal ramah dan
friendly banget emang, si mama sama temen-temennya aja cepet banget akrab,ketawa-ketawa
sama si supir. Emang entah karena sifat mama yang suka ngobrol atau jiwa
mamak-mamak memang seperti itu, ya banyaklah ocehan-ocehan si mamak. Kebetulan
mamalah yang paling banyak ngomong karena mama bisa bahasa inggris. Si supir
kebanyakan nyengir-nyengir sewaktu mama ngomong, gak taulah dia itu ngerti atau
enggak. Soalnya mama ngomongin soal pengalaman kami yang ditipu, kalau orang
thai tidak ramah, intinya mengkritiklah si mama dan ditambah kata-kata
umbangan. Maksud dan tujuannya sih supaya si tukang taxi ini jadi iba dan
kasihan sama kami. Tetapi menurut saya, setelah beberapa hari memperhatikan
watak orang sana, kayaknya mereka gak suka orang yang banyak omong dan gak
mempan kalau diumbang. Kami berpikir positif saja sama si supir taxi satu
ini,semoga dia tidak sama dengan supir lainnya. Sampai pada saat kami pengen
beli nasi buat makan malam, kami minta sama dia untuk berhenti sebentar, dia
bilang boleh. Turunlah mama dan temannya untuk memesan. Saya, teman mama satu
lagi dan anaknya di dalam taxi, anehnya si supir nyuruh-nyuruh kami keluar,
bingung dong?! Ngapain coba? Terus makin lama,makin maksa... akhirnya si tante
nyuruh kami keluar, si supir juga nyuruh ngeluarin barang-barang kami. Apasih?!
Mama masih di dalam restaurantnya. Tiba-tiba aja si supir ngomong gini, “30
minute, i can’t wait...”, masuk ke taxi dan langsung pergi. Sebelumnya dia
minta uang sejumlah dengan kalau dia nganter kami ke hotel. Padahal ya hotelnya
itu dekat lagi, cuma satu blok dari tempat kami beli makanan. Ya allah apalah
salahnya menunggu, gak beberapa lama setelah dia pergi si mama udah keluar. Pas
kami lagi nunggu taxi lain, tiba-tiba dia nongol lagi, ternyata dia muter dan
tanpa tau malunya dia menawarkan kepada kami lagi, sewaktu kami bilang tidak
usah bayar lagi, dia langsung nutup jendela mobilnya dan pergi. Nyet! Kamvret!
Ikut emosi juga ini anak muda! Aku usulin buat jalan aja, soalnya sumpah
tinggal dikit lagi. Tapi si mama dan temannya udah capek dan hujan pula jadinya
nyuruh naik taxi lagi. Akhirnya dapet taxi, yang nyupir kayaknya cewek tapi
kayak laki-laki, oke disana emang banyak pemandangan kayak gitu hoho... dia
minta 100 bath (30ribu Rupiah), mpreeet padahal deket gitu, lebih mahal dari
ongkos siantar-medan naik intra -__- . karena sudah males berdebat jadi di
oke-okein aja dan suasana di dalam taxi hening, si mama dan temannya udah malas
berbincang-bincang dengan mereka. Akhirnya sampai hotel, makan dan mulai
bercerita panjang lebar tentang si supir taxi sialan tadi...
Shopping
Lain soal tipu menipu, lain pula
soal jual-menjual. Entah sudah berpa kali kami dibentak selama berbelanja
disana. Taulah, kalau kita itu hobi sama yang namanya tawar-menawar, ya namanya
juga sedang melakukan kegiatan jual-beli. Mereka itu kayaknya punya motto,
nanya sekali langsung beli, kalau nanya lagi, sana pergi! Kayaknya mereka yakin
banget kalau yang mau beli di kios mereka itu gak Cuma kita aja, jadi mereka
gak perlu ramah-ramah sama pembeli. Mereka berpikiran, kan pembeli yang butuh.
Ckckckc...
Kasian sih sama mama dibentak-bentak
gitu. Lagian mama juga nawarnya gila-gilaan hahaha.. emang kayak di indonesia,
kita nawar serendah-rendahnya terus sampai di titik si penjual bilang gak bisa,
kitanya pergi dengan maksud biar dipanggil lagi. Di thai mana ada yang kayak
begitu, kita pergi yaudah gak ada panggil-panggil lagi. Yang paling sering
mereka bilang adalah “mai dai”, yang artinya tidak bisa, atau “kennot madaaam”
hahaha
Pernah juga kami diusir gara-gara
kebanyakan negoisasi harga dan megang-megang tapi belum beli-beli juga. “you,
go go go!!!”.... wow, kampret sekali kalian semua errrrggghhh!
Emang sih untuk ukuran baju
dengan model,bahan,warna yang bagus dijual seharga 100bath tiap bajunya udah
murah sekali. Kalau nemu di Mall-mall Indonesia bisa aja sampe 100ribuan. Yang
lucunya mama pernah nawar 90bath, gak maulah dia, hahaha baju-baju model butik
gitu seharga 27ribu rupiah, murah beud!
Begitulah pengalaman
belanja-belenji selama di thailand. Ciri khas mereka adalah selalu siap sedia
kalkulator, karena takut salah pengertian soal harga (kayaknya di negara
manapun kayak gini ya?) dan selalu berbicara dengan suara yang keras dan
cempreng. Prangg! *negaranya si inok
-__-*
Pernah ada satu kejadian sewaktu
kami belanja malam hari di Patpong, temen mama heboh nunjuk ke satu arah sambil
senyum-senyum. Saya yang memang lagi males-malesan karena bawa belanjaan yang
berat tidak terlalu berminat sama apa yang disenyumin mereka. Sampai si tante
manggil saya dan enggak enak untuk menolaknya. Tarraaa! Astaghfirullah gak
salah tempat ni cewek eh gak salah kostum ni cewek-cewek. Masak lagi
hujan-hujan di tempat ramai orang lalu lalang Cuma pake bikini, terus
manggil-manggil tiap lelaki yang lewat. Kyaaaaaaaaa! Saya tahu apa itu
maksudnya, oke saya tahu itu tempat apa. Saya melihatnya secara langsung,
biasanya Cuma lihat di film-film. Waw, bebas sekali saya pikir, kirain kan
tempat kayak gitu harusnya di dalam-dalam, di wilayah yang tidak mudah
dijangkaulah atau disamarin kekmana gitu. Tapi ini apa, jelas dan terang
sekali, kalau saya lebih dekat lagi keliatan semua kali apa kegiatan di dalam
sana.
Pattaya Beach
disapa sama patung ikan lumba-lumba |
Dengar nama Pattaya secara
gamblang, maksudnya tau kalau ini adalah tempat wisata pantai yang banyak
dikunjungi orang kalau ke thailand, ya sewaktu nonton acara tvnya korea. Mereka
kan sering tuh ngeliput soal thailand. Waaaa... keren pemandangannya. Oooppps,
bukan pemandangan orang (baca: bule) lagi berjemur. Si mama dan teman-temanya
ketawa-ketiwi ngeliatin hamparan bule bergelimpangan di atas pasir pantai
dengan posenya masing-masing. Ngek! Malah dipoto-potoin terus di share ke
facebook. Maaaaakkk! Please mak!
Warna airnya biru kehijau-hijauan
dikelilingi bukit yang ditumbuhi pepohonan yang hijau-hijau menyejukkan hati.
Lumayan ini menenangkan hati dan pikiran gegara selalu berantem sama si emak.
Poto-poto adalah hal yang wajib untuk dilakukan begitu sampai disana. Tapi ya
kalau udah jauh dari pantai, hawanya panas banget, mata nyipit-nyipit terus, ya
jadi pas moto-moto kadang gak ngeliat objek yang mau dipoto.
Pattaya City! |
Kami menggunakan jasa tour guide
selama di Pattaya. Kegiatan pertama kami dibawa ke tempat Paracaelling dengan
menggunakan speedboat. Wow asiknya anginnya,serasa main video klip gue!
Tiba-tiba aja ngelantun itu musik ala-ala drama korea, syalalala ralarala dum
dum syalalalala ralalala~~~ -__-
andai aku bersamamu , Pat.... |
byurrrrrrr errrrrrrrggghhhhhrrrrrr........ |
Pengen sih main Parasailingnya
tapi karena gak ada kawan buat main itu jadi males. Ngiri beud liat mereka yang
terbang-terbang di udara gitu. Coba perginya sama teman-teman sebaya pastilah
aku berani gak berani jadi berani.
Perjalanan selanjutnya adalah
diving,pengeeeeen jugaaaak! Tapi ya gara-gara gak ada bawa baju ganti dan harus
buka-buka jelbab, urunglah niat itu. Lain kali kalau kesini persiapanlah ya
untuk itu semua. Masalah utamanya sih tetap harus buka jelbab, gak berani aja
saya harus melakukan itu, kalau Allah marah terus tiba-tiba tsunami,
astaghfirullah.. seram amat! Ihhhh tapi mauuuu nyelam-nyelam gitu. Yaudah, next
time if you get a chance!
Dan kamipun diturunkan ditempat yang banyak orang
lalu-lalang,berenang,berjemur,dan berjualan untuk beristirahat menunggu makan
siang dipersiapkan. Kami meminta sama si tour guidenya untuk tidak memberikan
kami makanan yang bercampur dengan daging babi. Terus si tour guide sepertinya
sudah mengerti, dia bilang gini “no pig,no meat”. Hah?! Kita Cuma minta no pig
aja kok mbak, eh ternyata di rombongan kami ada orang India,mereka kan tidak
boleh makan daging sapi.
eak! eak! (bawah: ki-ka; tante nia,mama,tante eli) |
Sembari menunggu makan siang, kami berjalan-jalan
menyusuri toko-toko yang menjual cinderamata khas Pattaya. Serasa di parapat
aje hahaha. Seperti yang sudah dibayangkan, pasti adalah yang terbeli untuk
oleh-oleh. Kamipun melanjutkan perjalanan ke tepi pantai, nyentuh air pantai,
dan nulis-nulis di pasir pantai (andai aku bersamamu.. PLAK!). Dan tibalah
saatnya makan siang.
fresh seafood! |
vira on sands |
alone madammm..
*lupa bilang nih, saya harus menahan napas setiap kali
masuk restaurant mereka, ada bau tidak sedap yang saya tidak tahu itu apa,
bahkan bukan tiap masuk restaurant aja tapi juga kalau sedang melewati pedagang
makanan di pinggir jalan, saya siap-siap tahan napas. kalau di Indonesia,
ngelewatin orang yang lagi masak-masak malah jadi pengen beli. Pada saat
seperti tadi saya kangen banget sama ojolali! Hiks.. *
orang jual sarapan pagi. |
Kembali ke acara makan
siang, telah tersedia ikan goreng, sayur tumis,ayam,buncis goreng, sop dan
buah-buahan. Sebelum makan liat-liatan dulu nih sama mama. Kami memutuskan
untuk tidak memakan ayamnya, mana kita tahu itu dia motongnya baca Bismillah
apa enggak, kebetulan satu meja kami orang Pakistan Muslim, kami sepakat untuk
mengganti ayam dengan buah saja. Saya Cuma makan pake ikan dan sayur sedikit,
saya sempat makan supnya tapi setelah
itu saya berpikir dia pake daging apa ini,bumbunya apa. Plah! Bismillah sajalah
semuanya, toh si ikan dan si sayur yang saya makan belum tentu halal juga, untungnya
si tante ada bawa sambal teri jadi berasa aja itu makanannya.
Bukan mamak-mamak
namanya kalau ngeliat yang bersisa enggak di bungkus. Ikan dan buahnya banyak
bersisa, dengan lihainya mamak-mamak ini memasukkan ke dalam kantong. Si om
Pakistan ini senyum-senyum saja,terus dia bilang kalau mamanya dia juga suka
melakukan hal yang sama. Hahaha kayaknya mamak-mamak di seluruh dunia pernah
seperti ini ya.. lumayanlah entar malem beli nasi aja,lauknya udah ada,tinggal
beli Lays buat penyedap rasa. Tuing!
Selesai makan kami di ajak pergi
keliling daerah luar Pantai Pattaya, jadi kami ke bukit-bukitnya naik mobil.
Mobilnya kayak mobil polisi yang buat nangkap penjahat itu. Jalanannya mendaki
dan tiba-tiba si supir memberhentikan kami di suatu tempat dan menyuruh kami
untuk take a photo. Ooooo.., i see i see, saya ngerti maksudnya, ternyata ini
salah satu kegiatan untuk mengabadikan Pattaya dari atas.
ditangkap pamong praja -__- |
mama dan si tante. cantiknya senyum mamakuu |
photo di bebatuan |
Kemudian mobil
melaju membawa kami ke daerah Pantai dengan ombak yang kencang. Ulalalala,
ternyata disinilah tempat para turis bertebaran sedang berjemur dan berenang.
Sepertinya mereka lebih suka sensasi pantai dengan ombak kencang dibanding
pantai dengan air yang tenang, disana lebih banyak yang berenang bersama
keluarga. Sayang sekali mama dan teman-temannya tidak melihat pemandangan ini padahalkan itu tujuan mereka
hahaha. Habisnya mereka males jalan-jalan, malah temen mama ngomong gini,
“yah,dibawa liat-liat pemandangan rupanya,kirain ke tempat jual-jual
souvenirnya”. Hallo tante, pemandangan ini lebih mahal dibanding harga
sovenir-souvenir ini, nikmatilah sekelak. Sayalah yang aktif kesana kemari,
memotret-motret, mencuci mata, dan joged-joged (kalau saja saya tidak malu).
sengaja masukin yang gak dikit bulenya,setelah disortir parah ternyata -_-" |
bannya cantik :) |
Setelah itu kami dibawa ke tempat sembahyangnya orang thailand. Disana banyak
sekali biksu-biksu sedang melakukan kegiatannya masing-masing. Hebat ya, para
biksu diem aja waktu dipoto-poto, fokus sama kegiatan mereka. Tapi itulah yang
jadi unik dan menjadikan ciri khas mereka.
pemandangan di depan temple |
Setelah berpoto-poto kamipun diantar
kembali ke tempat kami makan tadi dan bekumpul untuk pulang dengan rombongan
lainnya. Kamipun bersiap-siap untuk naik speedboat, tapi ternyata yang datang
adalah perahu. Kami dijejerkan di dalam perahu, saat di dalam perahu seketika
saya takjub sekali dengan pemandangan di sekeliling saya, lebih indah kalau
dilihat dari perahu. Eitss, tapi tunggu dulu, naik perahu? Ke tempat kami awal
tadi, seingat saya perjalanannya lumayan jauh dan kalau tiba-tiba ada apa-apa
itu pantai pasti dalam sekali dan kami tidak membawa alat pengaman sama sekali.
Semua orang yang di dalam perahu mulai ngomel-ngomel dengan bahasanya
masing-masing, mungkin sama seperti yang dipikiran Saya. Tiba-tiba si pendayung
menyuruh kami menaikkan kaki kami agak ke atas sedikit, dia mau mebuka papan
yang tadi kami injak. Taraaa! Kamipun disuguhi pemandangan bawah pantai yang
indah sekali. Ini menunjukkan betapa jernihnya air pantai ini sampai-sampai
kami masih bisa melihat dalamnya lewat kaca di dalam perahu tersebut.
Semuanyapun menunduk. Saya suka sekali ide yang seperti ini, kreatif.
Tidak
berjalan terlalu jauh, kami sudah disuruh naik ke speedboat. Makanya jangan
berburuk sangka dulu,ternyata ada maksud lain di dalamnya. Akhirnya sampai juga
di tempat semula. Goodbye Pattaya, i’ve found something new on you.
Pemandangan Pattaya di luar pantai. |
Goodbye Pattaya! |
Tour Guide menyuruh kami untuk masuk ke
travel, waktunya baliiiik! Oh ternyata masih ada satu tempat lagi yang harus
kami kunjungi, Gems Gallery. Di Thailand memang terkenal dengan produksi
batu-batu seperti, berlian,permata,blue saphire, dll.
Sebelumnya sewaktu di
bangkok kami sudah pernah dibawa sama supir taxi yang membawa kami entah
kemana-mana itu ke tempat jual gems ini. Bagus-bagus tapi harganya selangit.
Kita ngeliat-liat aja dulu ya mak! Nanti kalau vira sudah berhasil, vira
belikanlah mama.
Gems Gallery yang di Pattaya ini lebih kreatif sepertinya, dari tempat yang
sebelumnya kami kunjungi Cuma ada tempat proses pembuatan dan ruang pajangnya,
tapi yang disini ada semacam ruang khusus untuk menceritakan asal muasal
batu-batu tersebut, bagaimana proses pengambilan batu dari zaman dahulu hingga
sekarang, dari negara mana saja batu-batu itu terdapat, apa saja yang bisa
dihasilkan dari batu-batu tersebut, dan lain-lain. Cara pengemasannya, kita
dibawa menggunakan kereta api yang berjalan perlahan,kemudian dia berhenti di
tiap station untuk menjelaskan apa yang sedang kita lihat. Dan tiap kereta api
dibagi tiap negara agar bahasa yang digunakan untuk menjelaskan disesuaikan
dengan asal negara si pengunjung. Kreatif ya! Tampilan manekin,properti, dibuat benar-benar nyata. Yang paling keren efek waktu gunung meletus
terus mengeluarkan batu-batuan gitu, asap-asap sama pergantian warna lampunya
keren seperti nyata. Sayang tidak bisa di photo.
Selanjutnya kami dibawa ke
ruang tempat pembuatan perhiasan tersebut, banyak sekali karyawannya dan serius
semua, udah biasa kali ya diliatin orang-orang jadi gak keganggu. Dan tempat
terkhirnya adalah tempat pajang perhiasan-perhiasan yang sudah jadi dan siap
untuk dijual. Gak Cuma jual perhiasan tapi mereka jual souvenir-souvenir.
Akhirnya kami balik beneran, selama perjalanan hujan turun jadi semakin enak
saja buat tidur di travelnya, tapi dinginnya minta ampun jadi sesak pipis.
Kamipun sampai di hotel dengan selamat.
Me and mom
Dipikiran ini pasti akan banyak
terjadi adu mulut diatara saya dan mama. Entah kenapa kalau sudah bertemu pasti
bawaannya mau marah-marah saja padahal pas jauh rasanya kangen banget sama si
mamak. Benar saja selama disana tak pernah lepas dari ketidasepakatan. Mama sih
cepat sekali marahnya, saya juga gak bisa meredam emosi. Habisnya kesal.
Masalah kecil aja bisa jadi besar sama mama. Yang paling keselnya, mama
sebenarnya kesal sama temannya tapi aku yang kena. Ahh saya kan paling palak
kalau disalahkan atas orang lain.
Padahal saya berharap bisa jadi waktu berdua
aja sama mama buat curhat-curhatan. Curhat apa aja deh! Yang ada saya jadi
hilang mood buat ngobrol, saya ya jadi asyik sendiri mainin laptop atau
ngerjain tugas. Si mama juga lebih seneng ngobrol sama temen-temennya.
Mama gak
pernah nanya perihal tugas-tugas aku, udah selesai apa belum, padahal pergi ini
demi mama, takut mama kecewa. Kalau emang jahat, yaudah tinggal bilang aja
batalin, gak jadi ikut. Glek! Cuma butuh perhatian aja dari mama,masalah tugas
itu selesai apa enggak tinggal masalah di akunya nanti. Tapi kalau nyinggung
masalah ini ke mama pastilah mama bilang “kemarin kan mama udah nanya,viranya
yang mau ikut”. Hmmm yaudah deh, gak bisa ngomong apa-apa. Rencananya kan
berangkat itu awal semester, mikirnya ya belum ada banyak tugas, eh tiba-tiba
mama bilang diundur jadi pertengahan
semester. Aku mau bilang apa coba? Wow?! -__-
Dari hotel si mama udah
wanti-wanti untuk gak banyak beli-beli nanti pas belanja. Eh tapi si tapi mama
sendiri yang pengen banyak belanja, aku bingung si mama ini dapet duit
darimana, katanya gak ada. Pengen deh ngomong gini “yaudah,forget about
shopping if you don’t have enough money. Just pretending to close your eyes
while your friend buy something. Don’t follow your friend who have much money
a.k.a rich people. So just enjoy your trip,looking arround the place your
destination. Make a fun trip although you don’t have much money. You can take a
photo, is that free ya? You must feel this, just take it then you’ll be happy.”
Tapi gak bisa diomongin jadinya Cuma nulis di hape aja. Maaf kalau englishnya
jelek, itu dibuat secara spontan.
Selama disana saya kebanyakan
nulis apa yang ingin saya utarakan di hape. Mau sms teman-teman tidak ada
pulsa, mahal bok 4ribu! Saya pernah minta buat keluar pas malam-malamnya karena
mama dan temannya juga mau pergi keluar tapi tidak membawa kami. Daripada saya
bosan di hotel,pikir saya. Seperti cerita saya sebelumnya, si mama gak ngasi
izin karena temannya gak ngasi izin. Dia takut ada apa-apa nanti di luar,
jadilah aku ditinggal di hotel bersama anaknya. Huiiiik! Ngadulah sama si hape
“i’m okay if i didn’t get anything on this trip..actually,i bought 1 clothes
and two sandals. Itu juga karena my foot is very appa cause i use the small
size shoes..dibawa keliling buat nemenin belanja, ya matehok juga kakinya. Mana
nenteng tas isi laptop,tas isi makanan yang ternyata gak gitu perlu-perlu kali
di bawa... okay good job madam! Yang bikin kesalnya aku pas mau keluar malamnya
just for looking arround and take a picture, ga di bolehin. Why suddenly get
angry? Because, i feel can’t believed from them! Don’t you know about my age?
Don’t you know where i stay selama ini? Don’t you think i don’t have mouth to
ask something? Don’t you think i can’t speak English? Hoaaaaa.....i’m feeling sad
very very sad..”. maaf lagi untuk English yang amburadul..
Kejadian berikutnya gara-gara mau
beli baju, mama gak senang dengan baju pilihanku. Padahal kan ya itu Saya yang
make, gara-gara itu aja mama langsung ninggalin aku terus ngasi duit, “yaudalah
nah, terserah vira”. Amaaaaang!
Terus gara-gara laper, mamakan paling gak bisa
telat makan, kalau telat dikit aja pasti langsung gak enak perutnya sedangkan
teman mama ini kayaknya anteng-anteng aja kesana kemari belum makan. Situasinya
pas lagi belanja malam hari, kami pergi setelah maghrib dan itu belum makan.
Mama malah marah-marah ke saya entah kenapa, iya saya tahu mama lapar tapikan
kita nunggu teman mama itu belanja. Waktu saya ajak beli makanan dulu, mama
jawab gak mau dengan muka tidak senang gitu. Salahku apa maaak?! Yaudah, aku ikutan palak juga. Jujur saja,
saya kalau lagi lapar tingkat ingin marahnya meningkat jadi berpuluh kali
lipat. Vira juga lapar kali ma. Hujanpun menyelamatkan kami dari kelaparan,si
tante berhenti belanja dan kami masuk ke seven eleven buat beli makanan penunda
lapar. Eeee..pas uda beli roti si mama ini ditawarin gak mau pulak,entah
kenapa. Gak taulah aku,akupun jadi gak enak juga mau makan.
masalah makan sajapun kami bisa berantam -__- |
Ini adalah saat-saat paling
dramatis dimana saya serasa aktris di drama korea. Mungkin kekesalan dan
kesedihan saya akan perlakuan mama yang buat nyesek sudah menumpuk sehingga
sewaktu saya ingin membantu mama untuk mencari apa gitu waktu itu di hapenya,
mama menolak bantuan saya dan malah memberikan hapenya kepada anak temannya.
Sakit banget rasanya waktu mama menjauhkan hapenya dari tanganku. Aku mencoba
untuk tetap ditempat sambil menenangkan diri tapi ternyata aku sudah tak tahan
lagi buat nangis. Aku pergi ke kamar kami dan nangis di kamar mandi. Lebay?!
Iya emang, tapi demi sebuah kelegaan dari kejengkelan perasaan yang terpendam
ini sangat wajar daripada harus nangis di depan mama dan mama tetap tidak
merasakan apapun. Saya nangis terisak-isak ala-ala drama korea tepatnya sih ala
sinetron indonesia. Mata membengkak dan wajah memerah. Tidak mau berlarut-larut
jadi artis sinetron saya putuskan untuk menyudahi tangisan itu, sayapun keluar
kamar dan ooppss mama juga baru kelura dari kamar temannya. Saya langsung
permisi untuk ke lobby, “ma, vira ke bawah ya.”, tanpa menatap mama sedikitpun
dan langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari mama. Gilaa, kayak sinetron
bener ya hahaha -__-.
Kirain si mama ada ngerasa bersalah atau apa gitu, ini
pas turun mama bertingkah seolah-olah gak terjadi apa-apa. Emang gak ada
apa-apa sih, tapi maksudnya mama gak ngerasa gitu ada yang aneh sama anaknya
ini. coba kalau rino,mama pasti langsung nanyain, rino kenapa?. Mama emang
lebih peka sama rino dibanding aku dan avi. Envy sama inok T.T
Sampai di hari-hari terakhir kami
disana, si mama tiba-tiba sakit. Kangen papa katanya, ceilee! Kami di hotel aja
sedangkan teman-teman mama masih jalan-jalan.
Saya akui mama saya ini memang manja sekali, gak jarang kok kalau si
mama lagi jalan-jalan ujung-ujungnya gak enak badan, kecuali kalau lagi banyak
duitnya. Oopps! Yah,namanya mama sakit, ya aku jagainlah pulak. Tapi si mama
bilang gini, “mending tadi vira ikut orang tante itu”. Saya ngerti maksud mama,
supaya saya gak sia-sia liburannya. Kalau saya sih daripada saya pergi
jalan-jalan sama orang yang kurang bisa saya dekatin mending pergi sendiri atau
tidak pergi sama sekali. Lagian kan mama sakit,kalau ada apa-apa gimana coba.
Kan ada hikmahnya juga saya gak ikut, mama minta beliin buah dan pulsa. Si inok
juga heboh kali minta cariin snack “tae kao nai”, yang ternyata adanya dijual
di Indonesia -__-
Hubungan saya dengan mama ya
masih tetap baik-baik saja. Pertengkaran tiba-tiba yang tidak diketahui
penyebab pastinya memang masih sering terjadi tapi itu mungkin karena kami yang
kurang memahami satu sama lain. Saya sebenarnya paham kok kalau mama sedang di
fase dimana dia susah untuk diajak bicara dan mau menang sendiri. Tapi mama
sepertinya yang tidak mengerti kalau saya sedang mencoba untuk memahaminya.
Begitusih menurut saya. Apapun itu I Love You Mom!
mama sayang vira. horee! |
Last Day , Alone and Happy
Sudah empat hari disana tapi kok
gak ada kenangan yang baik. Saya sempat berpikir untuk tidak memilih Thailand
khususnya kota Bangkok untuk berlibur. Karena tidak ada hal-hal baik yang bikin
kangen buat kembali lagi. Tetapi saya tidak boleh menjudge begitu saja, pasti
ada baiknya ini kota. Maka saat sholat subuh saya berdoa agar mendapat hal baik
di hari terakhir sehingga membuat kami khususnya saya untuk kembali lagi
kesana.
Hari sebelumnya, saya mendapatkan
waktu sendiri untuk berjalan-jalan disana. Mama menyuruh saya untuk membeli
pulsa dan buah. Saya sangat menikmati kesendirian itu, jalan sendirian di
negara orang. Alhamdulillah tidak mendapat kesulitan dan tidak dijutekin sama
penjualnya. Saya sedikit memahami mereka, jadi saya langsung minta apa yang
saya butuhkan dan bayar, tidak perlu banyak-banyak tanya. Tetap saja sih muka
mereka sewaktu ditanyain,masam dan jutek. Triknya biar gak gondok, ya jutekin
balik! Hahaha. Bilang thank you-nya cool gitu,gak usah liat muka mereka.
Habisnya mereka deluan yang jutekin. Pesanan mama sudah di beli semua, begitu
sampe si rino bbm mama minta dibeliin snack “tae kao nae”. Ya balik lagi keluar
dan itu memang menyenangkan sekali. Jalan-jalan lagi. Saya nyarinya di seven
eleven,mini market seperti Indomaret, di Indonesia Cuma ada di Jakarta
kayaknya. Saya cari-cari gak ada yang tulisannya kayak yang dikasi si rino.
Saya sempat nanya juga sama penjaganya,tapi dia gak tau. Yaudah deh, saya
ambil snack merek lain yang ada label halalnya. Pusing tau nyari-nyari tulisan
thailand itu.
Balik lagi ke hotel dan lagi-lagi si rino paboya ini ngebbm mama
ngirim gambar snack yang dia maksud. Aigooo! Pas liat gambarnya langsung
merepet lah aku, itukan ada dijual di Indonesia malah saya pernah beli itu dari
setahun yang lalu. Demi rasa sayang pada adeknya,sayapun pergi lagi untuk
mencari snack tersebut. Kalau itu sih daritadi saya liat dijejeran snack,banyak
rasa malah. Belakangan Saya tahu, kalo pencipta snack tersebut difilmkan
kisahnya, mungkin si rino habis nonton film itu makanya heboh minta beliin. Eh
tapi filmnya bagus loh, judulnya Top Secret.
Biar deh, dibeliin aja mungkin rasanya beda kalo beli dari Thailand
langsung -__-. Saking seringnya
bolak-balik, pas perjalan balik lagi ke hotel saya sempat tidak
memperhatikan jalan danuntungnya tidak salah jalan. Pas nyadar, heran sendiri.
Sepertinya doa saya dikabulkan
karena kami tidak mendapatkan pengalaman tidak menyenangkan di hari terakhir
ini. kami sudah harus keluar hotel siang hari sedangkan pesawat kami berangkat
malam. Untunglah ada tempat pijat di dekat hotel dan pemiliknya baik sekali.
Aku heran sewaktu aku balik dari ambil duit di atm kok ada ibu-ibu yang senyum
ke arah kami,heran aja selama ini kan dijutekin terus. Ternyata dia adalah
pemilik tempat pijat tadi (thai massage). Teman mama pernah mampir kesana
sebelumnya, makanya kenal. Pantes dia senyum-senyum. Nama pemilik thai massage
ini, Mei, kalau disana manggilnya Phi Mei.
Kami memanfaatkan waktu sebelum pulang untuk di massage. Mama banyak
bercerita sama si phi mei ini, cerita semua pengalaman kami selama di
negaranya. Kayaknya sih si phi mei ini gak sama kayak orang thailand yang kami
jumpai sebelumnya. Dia juga banyak cerita tentang kehidupannya dan dia juga
menyetujui apa yang diceritakan mama. Dia bilang, dia gak tau kenapa orang di
Bangkok ini jadi kasar-kasar,bahkan sama sesama orang thailand juga. Dulunya
thailand itu punya julukan smile country tapi sekarang itu semua tidak ada
lagi. Si phi mei bilang orang yang bersikap kasar itu biasanya orang-orang yang
tidak pernah keluar dari negaranya, sehingga mereka tidak tahu bagaimana cara
memperlakukan orang dengan baik. Tidak pernah bertemu banyak orang dengan watak
dan karakter yang berbeda-beda, kalau si phi mei sudah sering keluar negeri
berkat bisnis pijat-memijatnya ini. pantes dia bisa memperlakukan turis dengan
baik.
Taxi yang ditunggu untuk
mengantar kami ke bandarapun akhirnya datang. Belajar dari pengalaman, mama gak
mau banyak ngomong sama si supir taxi. Jadi kami hening di dalam taxi. Lucunya,
si supir taxi ini tiap kali lewatin mesjid pasti dia nunjuk-nunjuk tanpa tau
jelas dia ngomong apa. Terus mama ada liat-liat kartu nama gitu, disana
tertulis kalau taxi ini menyediakan layanan jasa antar ke tempat-tempat yang
ada disana. Akhirnya si supir taxi yang sedari tadi diam, ikut nimbrung, tapi
Cuma bilang “if you want to go there,you can call me”. Jujur saja,enggak percis
seperti itu yang dia bilang,ntah bilang apapun dia tapi kami mengerti
maksudnya. Begitu mama ajak ngobrol yang lain, dia senyum dan bilang “i don’t
know, i can’t speak english”. Ooo, pantes daritadi diem aja hehe.. daripada
banyak omong tapi tukang tipu, mending bapak inilah.
mesjid di Thailand |
adalagi tradisi mereka kalau melewati atau melihat papan atau portal bergambar raja mereka pasti memberi salam dimana atau kapanpun itu. soalnya si supir taxi ini melakukan hal seperti itu. mereka dipimpin oleh raja, kayaknya setia banget sama rajanya. disetiap rumah makan, hotel,bahkan kaca bandara yang besar ada gambar raja dan keluarganya. kata mama, pantes mereka tidak memperlakukan kita seperti raja,orang udah ada rajanya..hehehe
Sampai juga di bandara dan
pesawat kami di delay. Yah, kalau bandaranya keren,besar, dan luas kayak gini
sih gak apa-apa di delay lama-lama. Paling gak bisa photo-photo, siapa tahu
ketemu si maurer. Ngek!
Baliiik! uda kangen mie gomak! si mamak uda kangen beud sama papa :) |
Tapikan yang gak enaknya itu kamar kecilnya, tidak ada air, jadi ya gak bisa cebok, cuma pake tissue aja. hiaaaah! risih banget kan kayak gitu. makanya lain kali bawa wadah buat gayung,entar ambil air dari wastafel. gimana kalau mau boker coba?!!
Gak terasa, akhirnya ada panggilan untuk kami segera
naik ke dalam pesawat. Kok kayak ada rasa kangen ya sama ini negara tapi apapun
itu saya sudah sangat ingin makan mie gomak -__-, pesawatpun berangkat.
Cusssssssss..
Kangen
Meskipun banyak pengalaman
pahitnya tetap aja ada yang ngangenin saat berada di Bangkok. Ini adalah
beberapa hal yang saya kangenin :
- Kecepatan akses internet disana, dalam hal ini downloadnya. Twing!
- Nasi Goreng Al-sana. Nasi goreng berisi telur,udang,sayur,ayam ini bisa buat dua orang. Banyak banget tapi pas dimakan kongsi bareng mama, bukannya kenyang tapi nagih. Ini halal lo, insya Allah, karena dijual di restaurant india.
Nyam! nagiiihhh.. |
- Bajunya yang cantik dan murah-murah. Biaya hidup disana kayaknya juga murah kalau kita enggak kena tipu.
- Seven elevennya, mungkin karena gak pernah nemu sistem self service kayak gini di mini market di indonesia jadinya norak deh! Tapi setiap kali masuk sevel terus denger belnya, serasa ada di film Thailand. oiii
- Jalan-jalan sendirian dan memperhatikan sekitarnya. Kemarin kurang puas soalnya belum ketemu orang-orang yang kayak di film tahailand hahaha, selain itu agak takut juga jauh-jauh. Coba ketemu si Phi Meinya dari awal kan bisa nanya-nanya banyak sama dia.
- Suasana jalanannya yang tenang, kalau lampu merah gak ada tuh kedengeran suara klekson. Taxinya yang warna-warni, jadi kalo diliat dari atas itu cantik, tapi enggak sama supir taxinya ya -___-
saya suka sekali pemandangan ini :) |
- Yang pasti setiap kali nonton film thai jadi teringat sewaktu disana. Oh sayang sekali tidak menemukan pria-pria tampan seperti yang di film mereka. Kalau yang suka sesama sih, sering terlihat. Oiiiii
Berharap
kesana lagi sama si rino atau si rino bisa benar-benar sekolah disana. Dia kan
mau jumpai kembarannya si maurer -__-"
HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAAAA AMIN
ReplyDelete