when thinking cannot SOLVE your PROBLEM, REMEMBER a sincere DUA can.

Thursday, June 21, 2012

Mencoba Mengingat part.6

Semangat lagi, kuliah lagi, ketemu stupa lagi. Begitulah setiap kali masuk kuliah perdana.
semester enam! Paket mata kuliah semester ini tinggal dikit. Tapi karena kemarin ada matkul yang tertunda dan ada beberapa mata kuliah yang harus diulang, semester ini jadi sama saja dengan semester kemarin. Tetap padat!

Yah, seperti biasa ketemu lagi sama stupa , stupa 5, temanya tugas kali ini bangunan tinggi. Oke, bangunan tinggi atau kerennya High Rise Building ini, ampun deh gambar kerjanya. Saya mendapatkan tugas mendesain Bangunan Sekolah Tinggi Teknik, yang berjumlah 5 lantai (ini saya sendiri yang nentuin tergantung kebutuhannya). bayangkan saja, setiap lantainya berbeda-beda, hanya beberapa yang tipikal dan itu semua harus dibuat denahnya (yaialah!) dan gambar rencananya (rencana balok, rencana kolom, rencana kusen dan ventilasi, rencana pola lantai, rencana plafon, rencana utilitas dan rencana-rencana lainnya). Hiks banget kan! 

Disini desain saya agak lumayanlah, menurut saya ya. Paling tidak dari gambar dua dimensinya sudah terlihatlah kalau itu bangunan untuk sekolah bukan mall -_-..
Kendalanya, selalu di struktur, saya  paling gak bisa ngebayangin apa yang belum pernah saya lihat sebelumnya, khususnya dalam hal struktur ini. Jadi kalau udah di suruh buat potongan, saya cuma ngerti buat pondasi, sloof, lantai, kolom,dinding balok,plafon dan begitu sampai atap, saya nyerah. Malah kalau bisa atap beton aja! Plak!

*tampak depan stt*

*tampak samping stt*

Saya tidak sempat menggambarkan perspektifnya, no time and no ability! I have hard work but i really don’t know how to drawing perspective quickly in the neck of the time.. 

Hanya pasrah saja sampai pengumpulan dan ujian tiba. Akhirnya ujian dan sistemnya seperti presentasi/sidang  yang dihadapan dengan dua dosen penguji. Untunglah dosen pengujinya bukan dosen pembimbing saya, matilah saya sama struktur kalau ditanyain!
Ada beberapa pertanyaan yag bisa di jawab dan tidak, yah begitulah, saya hanya banyak-banyak berdoa semoga lulus dan nilainya bagus!

Nah disini ada juga mata kuliah yang bikin gila dan miskin. RE (real Estate). RE ini mempelajari bagaimana merancang sebuah perumahan dan bagaimana manajemennya. Semacam belajar jadi developer lah. Banyak banget ngeluarin biaya buat ngeprint ini itu. Langsung aja deh ke apa-apa aja produk yang harus dihasilkan, seperti : print kalkir kertas A0 untuk site plan (kalau jurusan yang hobi pakai kalkir, pasti taulah berapa ini harganya), print tugas awal sampai akhir (kertas A4,harus warna kalau gak warna jelek, dijilid spiral), brosur, dan banner. Itu keluaran akhirnya belum ditambah print-an lainnya selama asistensi. Untung gak disuruh buat spanduk dan umbul-umbul. Matehok!
Saya disini kebagian manajemennya dan adalah bantu desain dikit-dikit. Ngitung aja uda rempong apalagi mau sok-sok ngurusin desain, biarlah bekerja sesuai tugasnya masing-masing. Cukup tau aja.

*denah yang ngeditnya cuma beberapa menit, biar keliatan meyakinkan*
*masih hancur,tapi dikumpul-kumpul saja -_-*



Dan perjuangan itu akhirnya berakhir di persidangan. Tak ada sidang yang tidak menegangkan, kami tetap saja tegang dan takut kalau tidak bisa menjawab. Walaupun ada beberapa yang kami tidak bisa atasi, tapi kami tetap melakukan yang terbaik.

Begitu adanya dengan mata kuliah lain yang kalau diceritakan satu persatu, sakit perutku (apa hubungannya?)…

Hasilnya lumayanlah buat semangat hidup selanjutnya. Kadang aku mikir kenapa harus memandang sebuah nilai. Apa Cuma pake nilai kita bisa hidup ke depannya? Toh ada yang nilainya gak bagus-bagus amat bisa sukses sekarang. Belum tentu lulusan terbaik bisa dapet kerja deluan daripada yang belum lulus. Bahkan ada yang belum lulus udah dapat kerja. Nah, itu juga kali ya yang bikin dia lama lulus. Tapi lain ceritanya kalau orang itu memang berbakat dan punya kemampuan lebih dan nilai bukanlah hal utama baginya, memang sudah nasibnya saja yang selalu sial di nilai atau karena terlalu pintar jadi songong sama dosen. Saya sendiri yang kemampuannya biasa aja, harus bekerja keras dalam hal nilai-nilai itu. apalagi kalau bukan dari nilai, orang menilai saya. Saya sering mendengar kata-kata ini, no ability can beat by hard work! 

Jadi jangan pantang menyerah kalau kita memang tidak punya kemampuan, mungkin belum bukan berarti tidak ada sama sekali. Masalahnya sudah sejauh ini kok , masa langsung menyerah dan buktinya memang bisa terjalani kan.

Ya kita jalani aja dulu apa yang lagi bisa jalani, saya bukannya tidak bisa berpindah haluan tetapi banyak hal-hal lain yang harus jadi pertimbangan.
Bagaimana dengan orangtua saya, adik-adik saya, dan diri saya sendiri. Saya sudah dewasa dan bisa berpikir mana yang baik dan mana yang tidak baik meskipun begitu saya juga masih berada dibawah tanggung jawab orangtua sehingga saya tidak bisa berbuat seenak jidat saya.
Kewajiban saya sebagai seorang anak ya adalah membuat bangga orang tuanya yaitu dengan menghadirkan nilai-nilai yang bagus untuk saat ini.. :)


THINK KAIA!
1

1 comment: