when thinking cannot SOLVE your PROBLEM, REMEMBER a sincere DUA can.

Tuesday, June 21, 2016

When Everyday is Weekend



Bismillah....


Segala Puji Bagi Allah dalam setiap keadaan…
Inilah ucapan yang di ajarkan Nabi Muhammad Shallalahu ‘alahi wassalam ketika kita sedang mengalami hal yang tidak menyenangkan.

Dari Aisyah, kebiasaan Rasulullah jika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah mengucapkan“Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat”
Sedangkan jika beliau menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan beliau mengucapkan “Alhamdulillah ‘ala kulli hal.
[HR Ibnu Majah no 3803 dinilai hasan oleh al Albani]

Sebenarnya tidak terlalu tepat juga untuk menempatkan kisah saya ini sebagai suatu hal yang kurang menyenangkan. Bagaimana mungkin tidak senang ketika hari kita semuanya terasa seperti “weekend” alias liburan teruuus. Yap! Sesuai dengan judulnya~

Semua orang pasti sangat bergembira ketika menghadapi hari libur yang dalam seminggunya hanya ada dua hari, sabtu dan minggu. Waktu yang tepat untuk melepas lelah, berkumpul bersama keluarga, nongkrong bersama teman-teman, atau mungkin ada yang tidur seharian. Setelah lima hari berkutat dengan urusan pekerjaan, Alhamdulillah kita dikasi waktu untuk merefresh otak, raga, dan hati agar bisa berfungsi dengan baik lagi di hari kerja.

Tapi masalahnya bagaimana kalau liburannya jadi panjang sekali hingga berbulan-bulan. Pasti jenuh juga kan. Memang sesuatu yang berlebihan itu menjadi tidak seenak ketika sesuatu itu sesuai dengan porsinya. Seperi Saya yang sudah mengalami liburan kurang lebih 3 bulan lamanya. Ada apa gerangan, ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi kalau mau di khayal-khayalkan, libur semester, cuti hamil, atau kebanyakan duit. Yang kesemuanya itu memang hanya khayalan, alasannya karena saya sudah lulus kuliah yang mana tidak mungkin ada jatah libur semester, saya belum punya seseorang yang berani menghalalkan Saya sehingga boro-boro minta cuti hamil dan yang terakhir jujur saja saya tidak ada tabungan jadi bukan karena banyak duit. Hiks. Alhamdulillah 'ala Kulli Hal~ Saya sedang tidak bekerja.

Menganggur Lagi..

Tiga bulan yang lalu kontrak dari kantor terakhir habis dan singkat cerita saya jadi tidak bekerja lagi sehingga sekarang saya kembali ke Siantar berkumpul bersama keluarga disini. Ikhtiar sudah saya lakukan seperti apply-apply lamaran, ikut tes dan interview disana-sini, dan yang pasti doa juga gak pernah ketinggalan. Tapi ya namanya belum rezeki, jadi ya harus sabar saja sama ketentuan yang Allah berikan. Yakin aja, Allah gak pernah membebani hamba-Nya diluar dari kesanggupannya.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(QS Al-Baqarah : 286)

Percaya saja janji Allah itu pasti. Mungkin Allah mau mengetes kesabaran saya dalam menghadapi cobaan yang Dia berikan. Mungkin Allah mau memberikan sesuatu yang sangat indah yang sebelumnya tak pernah terpikirakn sama sekali oleh Saya untuk bisa di dapatkan. Intinya sabar dan ikhtiar. Tapi saya selalu tanamkan untuk mencari yang halal agar hasilnya membawa berkah.

Change!~

Sempat berpikir apa karena pakaian saya yang sudah berubahkah yang menjadi faktor sulitnya saya diterima kerja. Soalnya dari beberapa perusahaan dimana saya melakukan test dan interview yang bisa dibilang cukup banyak, hingga sekarang belum ada juga yang menerima dan beberapa ada yang tidak memberi kabar. Memang sekarang saya berbusana syar’i. tapi masa iya sih? Ya Kalaupun memang karena itu alasannya berarti sebenarnya jawabannya sudah ada, Those places is not suitable for me!~ Allah knows better where the right place for me, makanya gak di lolosin kerja di tempat-tempat tersebut.

Ada beberapa tempat yang memang Saya tertarik dan ada yang memang dari awal interview kok kayaknya ini bukan “tempatnya” (pas liat penampakan lokasi, bentuk kantor, karyawan-karyawannya dan suasananya, tapi tetap dicobain saja interiew, buat pengalaman. Ya menurut kita gak baik, bisa jadi menurut Allah baik.. And hasilnya memang sesuai firasat, gak dipanggil-panggil sampai sekarang) bahkan ada yang baru mengatur jadwal interview tapi setelah tau apa proyek akan saya kerjakan nantinya, Saya langsung menolak untuk tidak bisa hadir. Bukan sombong, ini masalah ketaatan terhadap Dzat Yang Maha Esa. Saya tau apa yang ditawarkan itu adalah yang bisa membawa ke kemaksiatan maka lebih baik saya jauhi. Rezeki itu dari Allah, kalau kita berani menolak rezeki yang di haramkan olehNya tentu Allah punya banyak rezeki lain yang Halal yang nantinya akan diberikan kepada Saya. Allah ingin menguji Saya, untuk melihat seberapa taat Saya akan syariatNyA. Percuma banyak harta tapi bukan dari hasil yang di ridhoi oleh Allah, buat apa, semuanya gak dibawa mati, yang ada dapat siksa di kuburan nanti. Hiks. Tak mengapa sekarang disuruh sabar dulu menunggu seseorang yang bisa menghalalkan diri ini eh maksudnya sabar menunggu dikasi rezeki yang halal *yang tadi tersebut di atas sebelumnya juga bolehlah heuheuheu toeweweng*



Birrul Walidain..

Dan karena sudah semakin mendekati bulan Ramadhan namun belum mendapatkan kepastian kerja juga, akhirnya mama saya menyuruh saya untuk pulang saja daripada saya harus membayar uang kosan dan pastinya mama juga harus mengirimi saya biaya buat hidup selama di Jakarta. Dang adong hepeng Sayang, pulanglah~

Sedih? Iya sedih ninggalin kosan yang sudah tau dalam-dalamnya Saya (gak penting). Kesedihan saya yang paling utama adalah karena Saya khawatir kalau di rumah tidak bisa beribadah dengan khusyuk, ya kan kalau di rumah pasti wajib bantuin mama-papa, atau ada kerjaan lain lah yang bikin ibadah gak sefokus kalau di kosan. Dan satu hal lagi, kalau di Jakarta banyak sekali taman-taman surga (baca: majelis ilmu) yang bisa di datangin untuk nge-recharge iman yang kadang naik-turun ini, dan dan dan Saya kepingin I’tiqaf di mesjid yang saya tau memang sesuai tuntunan Rasullullah.

Sempatlah bersedih hati beberapa waktu, nangis-nangis dikit, curhat sama Allah untuk bisa dikasi solusi dan pencerahan. Masya Allah, benar sekali ya firman Allah :

“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram".
(QS. Ar-Raad : 28)

Setiap ada masalah memang sebaiknya langsung bercerita kepada Yang Membuat Masalah itu Ada dan Yang Membuat Masalah itu Lenyap, yaitu Allah Subhanallahu wa Ta’ala.

Sejak menanamkan itu, Alhamdulillah sekarang jadi sedikit sekali saya bersedih dan menjadi pandai dalam memilih masalah apa yang harusnya ditangisi. Jangan Bersedih, Karena Allah selalu bersama kita. 
Gak berapa lama dari curhat karena disuruh pulang, Alhamdulillah hati saya menjadi tenang dan bisa berpikir jernih (gak perlu lagi bikin status di sosial media, yang terkadang Cuma dapat kata-kata semangat seperti “sabar yaa” atau “yaah kok pulaang” atau hahaha ntahlah udah lama gak bikin status jadi sudah lupa sama respon orang-orang akan status masalah hidup yang sering di share). Sudahlah curhat sama Allah saja, dapat ketenangan, dapat solusi dan masalah gak nyebar. Hehehee

Beberapa pencerahan yang saya dapat adalah sebagai berikut :
                   
1. Kesempatan Berbakti Kepada Orangtua (Birrul Walidain)

Alhamdulillah, kedua orang tua Saya masih ada dan masih sehat. Saya akui memang sebelum berhijrah dan mengenal sunnah, banyak sekali perlakuan Saya yang tidak baik kepada keduanya. Sekarang saya ingin memperlakukan mereka sebagaimana Allah dan Rasullullah ajarkan. Inilah kesempatan Saya untuk bisa mendapatkan pintu tengah surga.

Dari Abu Darda Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu, atau kalian bisa menjaganya.
(HR. Ahmad 28276, Turmudzi 2022, Ibn Majah 3794, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

2. Kesempatan saya mengamalkan ilmu yang saya dapat selama mengikuti kajian

Salah satunya dengan mengajak avi untuk segera berhijab. Tak lelah-lelahnya saya menasihatinya untuk segera berhijab dan memutuskan pacarnya. Tapi ya namanya di usia-usia menginjak remaja dan memang penanaman akan pengetahuan akan agama sedikit sekali di keluarga kami, masih sulit untuk bisa membuat si avi menyegerakannya. Sesekali dia tampak memikirkan hal tersebut dengan serius, sese-banyak-sekali dia mengatakan belum siap. Tunggu ini tunggu itu. Yang penting selalu diingatkan, dikasi gambaran, di ajarkan dengan lembut, yaah kadang ada juga kesal-kesal dikit. Didoakan saja semoga Allah segera memberi hidayah.

*update info  : Alhamdulillah sekarang sudah berhijab. Semoga istiqomah yaa sayaang~* (nulis ini sudah dari sebelum dia pakai hijab dan baru posting setelah dia pakai hijab)

3. Puasa sendirian di kosan sepertinya tidak begitu mengenakkan

Sahur sahur sendiri~
Buka buka sendiri~
Makanan beli sendiri~
(bukan nyanyi yak!)

*trus dapat kiriman photo “menu berbuka di rumah” dari avi atau mama*
Atau
Di telpon ditanyain “vira bukaan apa ?”.. “mama masak ini lalalala yeyeye…..”

Ngebayanginnya jadi menguatkan diri untuk pulang saja. Kan enak bulan Ramadhan bisa berkumpul sama keluarga. Pasti makanannya pun bergizi, gak seperti di kosan kadang suka beli-beli yang murah atau beli nasi malamya dibagi dua buat sahur besok. Wkwk! Ini sih antara males keluar beli makanan lagi pas sahur, emang makannya sedikit, atau penghematan karena pengangguran dan masih mengharap dana dari mama.

4. In syaa Allah bisa lebih fokus ibadah

Hal ini dikarenakan :

1.    Kesempatan di ajakin ngabuburit lebih sedikit, ya secara teman-teman lama pada di medan dan mereka kerja juga, saya kan di siantar, susyee iziin sama mamak~ jadi kan lebih banyak di dalam rumah, kalau masih Jak mungkin godaan ngabuburit lebih banyak heuheu

2.    Bisa nonton kajian di youtube sepuas-puasnya karena di rumah pakai wifi~ yuhuuu~

3.    Kesempatan Bersillaturahmi lebih banyak

4.    Bukankah berbakti kepada orangtua sebuah ibadah.YES!

Masalah bakal banyak godaan dan gangguan sih bisa dimana aja , mana lebih seram lagi kalau di kosan sendirian takut saja terjerumus berbuat maksiat di kala sendiri. Naudzubillah min dzalik~ kalau di rumah kan rame.

Kalau sudah dilema begini kita sebagai seorang muslim disyariatkan untuk melakukan shalat istikharah. Selama ini pemahaman Saya akan Shalat istikharah ternyata salah, saya berpikir dulu apabila kita berada di antara dua pilihan , untuk mengetahui mana yang terbaik diantara keduanya kita disuruh melakukan shalat istikharah lalu serahkan pada Allah mana di antara keduanya yang terbaik. Ternyata pemahaman yang benar adalah kita harus mantap terlebih dahulu terhadap salah satunya kemudian kita memohon kepada Allah untuk diberi kemudahan apabila pilihan kita tersebut memang baik untuk kita dan apabila tidak baik agar dijauhkan. Silahkan Lihat disini penjelasan lengkapnya disini.

Alhamdulillah, sepertinya keputusan Saya untuk pulang ke Siantar di mudahkan oleh Allah, dari pemindahan barang ke kosan sampai ke pembelian tiket pesawat. Dan sekarang saya sudah dengan selamat sampai di Siantar dan menjalani hari-hari menganggur dengan berbakti kepada orangtua. In syaa Allah Istiqomah berbaktinya~

Keep Waiting For Halal JOB!

Yang menjadikan Saya ingin memposting panjang lebar begini adalah pada suatu hari di bulan Ramadhan, sehabis sahur Saya tidak bisa tidur lagi sampai mama saya pamitan untuk pergi kerja. Saya merasa tidak berguna di satu sisi, orangtua Saya sudah berangkat bekerja sedangkan saya masih santai-santai di tempat tidur sambil main hape. Rasanya sedih sekali ya.. Pengennya segera bekerja lagi, biar bisa bantu mama dan papa, ringanin beban mereka, tapi memang belum rezekinya aja buat dikasi pekerjaan saat ini. Sabaar.. sabaaar~

Cuma mau bilang saja sama yang saat ini sudah memiliki pekerjaan, bekerjalah dengan serius, anggaplah bekerja itu adalah ibadah, untuk mencari nafkah bagi keluarga. Jangan banyak mengeluh, tidak puas karena gaji kecil, atau kesal karena mempunyai atasan yang rese. Ini pelajaran buat saya juga, dulu ketika memiliki pekerjaan pernah mengeluh, sering tidak suka dengan atasan bahkan mungkin sering bertingkah tidak sopan. Yah sekali lagi pada saat itu saya belum memiliki ilmu bagaimana sebaiknya bertingkah sama orangtua,jadi masih suka mentingin ego sendiri, merasa benar sendiri, jadi terkadang seperti terlihat tidak suka ketika di omelin sama atasan. Untuk kedepannya memang bersikap lebih baik lagi. Bekerja sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati bersama, karena ternyata kalau kita pakai jam kantor untuk hal di luar kantor padahal pekerjaan kita belum selesai termasuk riba loh. Subhanallah! Apa kabarnya dulu aku pernah pakai jam kantor untuk nonton drama korea T.T

Sekarang karna sudah tau, sudahlah lagi lagi ke depannya harus bisa berubah jadi lebih serius bekerjanya, kalau salah ya minta maaf, kalau tidak mengerti ya jangan sok tau, harus bertanggung jawab, dan harus tegas biar gak tertindas. Dan yang paling penting anggaplah bekerja itu ibadah.

So, Hargailah pekerjaan kalian.
Carilah pekerjaan yang halal biar hasilnya berkah.
Anggaplah bekerja itu Ibadah.
Belanjakanlah Hasil yang di dapat di jalan Allah, Jangan lupa sedekah dan zakatnya.


Semoga segera dapat kerja. (YANG HALAL) . aamiin~ 
0

Wednesday, June 15, 2016

For the sake of Allah

Vira jadilah orang yang selalu bersyukur
Kurangilah mengeluh dan protes atas keadaan yang tidak kau sukai
Cobalah ikhlas dan ridho atas apapun yang telah Allah berikan kepadamu

Jangan marah..
Jangan marah kepada mereka yang tidak tau berterima kasih kepadamu..
Jangan marah kepada mereka yang terkadang menyakitimu..
Jangan marah kepada mereka yang tak menghargaimu..
Cukuplah karena Allah kau melakukan semuanya

Bukan karena ingin terlihat baik agar di puji
Tidaklah..
Cukup berharap balasan dari Allah
Mengharap ridho semua manusia tidak akan pernah mungkin terjadi dan hanya melelahkan saja

Vira, jangan marah..jangan kesal..harus sabar dan ikhlas..tersenyumlah..beristighfarlah selalu..ingat Allah..selalu berdzikir..jangan ujub dan riya'..maafkanlah mereka" dalam setiap waktu yang kau punyai dan doakanlah mereka selalu semoga diberi hidayah..

Niatkan semua karena Allah..

Sehabis sahur 10 Ramadhan 1437 H

04:37 wib


#muhasabahdiri #Hijrahyok #Istiqomah
0