when thinking cannot SOLVE your PROBLEM, REMEMBER a sincere DUA can.

Monday, November 09, 2015

S.O.M.E -part two- (END)

-(sebenarnya kisah ini sudah terlupa, tapi ada setitik rasa dan tragedi yang harus di ungkapkan sebagai pengingat di hari depan, agar tak mengulangi kesalahan yang sama)-

Izinkan Saya melanjutkan secuil kisah cinta yang kemarin sudah sempat ada bagian awalnya. Tapi kali ini mau dengan gaya penulisan yang sedikit berbeda. Lebih tersirat mungkin. Mengingat di bagian pertama saya sudah berniat untuk tersirat namun yang terjadi saya malah membuka celah untuk mempermudah orang mengetahui siapa gerangan dirinya yang sedang di bicarakan. Okay! Tanpa harus tersirat pun semuanya juga pasti tau siapa dia karena Saya hanya sedikit sekali mempunya pengalaman *ehem* “tentang cinta”. Tokohnya juga pasti itu saja, jadi mau gimana mau dibuat tersirat hmm ha ha ha ha ha huufffft~ baiklah mari kita mulai!

S.O.M.E part two

Yang pernah hilang bisa selamanya hilang atau memilih untuk kembali
Butuh waktu untuk memutuskan mau bagaimana
Tidak mudah pula melupakan yang sengaja hilang disaat sudah merasa dia pernah ada
Namun seringnya memilih muncul disaat kesanggupan melupa menguat
Masih mencoba untuk menimang dan memprtimbangkan 
Hasilnya hati ini melemah lagi dan siap untuk terjebak lagi

Lupa akan kesusahan dalam melupakan
Mementingkan perasaan kini yang sedang meluap-luap rindu
Memberanikan diri menemui pertemuan
Menguji rasa apakah sudah bisa biasa

Sebenarnya sudah,
Tapi kehidupan memiliki jalan lain untuk menyatukan kembali
Sampailah di simpang kesempatan
Menjalin kembali dan sesaat melupa pernah tersakiti

Sampai tak ingat harus bertanya, kemana? Mau apa? Untuk apa?
Dengan alibi “jalani saja dulu” yang membuat penyesalan di kemudian hari
Berputar kejadian indah yang meski monoton tapi terus dilakukan
Kadang jenuh, kadang bahagia sekali
Sayang, tak bertahan lama
Masih banyak ragu-ragu dalam kisah ini
Terlalu banyak pengharapan
Terlalu banyak perhatian terbuang percuma

Semua berakhir karena kesamaran
Gerak-gerik itu memang ada menjelaskan sesuatu
Tapi bukankah akan lebih jelas apabila bisa di perkuat dengan kata-kata?

Kemarin itu salah
Tidak ada keberanian
Tidak ada pernyataan
Dan tidak ada pertanyaan

Kemudian seperti pengecut , pergi dan menghilang
Menahan satu pertanyaan penting
Membiarkan menjadi misteri
Menganggap tidak ada apa-apa
Bahkan rindu dirasa tak perlu

Apakah harus setega itu?
Mungkin itu tabiat
Biasa saja saat sudah menoreh luka
Atau tidak sadar kalau ada yang salah
Entahlah, belajar saja untuk esok
Agar esok bisa lebih berani

Untuk bertanya tentang kepastian

*Udah ya, gak usah dilanjutin lagi cerita "some" ini, saya sudah kehabisan ingatan untuk merangkai kata akan kisah bersamanya #eaaak*
0

0 comments:

Post a Comment