when thinking cannot SOLVE your PROBLEM, REMEMBER a sincere DUA can.

Monday, October 01, 2012

thai HOLIDAY !


Thai Holiday

Ini cerita dari empat bulan yang lalu sewaktu saya berlibur (terpaksa berlibur hehe) ke Thailand. Pergi kesana adalah sebuah pengorbanan bagi saya dimana saya mendapat banyak tugas dari kampus dan mendekati ujian tengah semester tetapi karena tiket pesawat sudah terlanjur di beli, saya harus ikut. Demi menyenangkan hati yang resah karena kepikiran tugas, sayapun berdalih kalau liburan mendadak ini saya akan gunakan untuk survey bangunan yang ada disana. Sayang sekali, saya tidak sempat mensurvey bangunan disana.

eskalator panjang beud. *norak! haha
Hotel tempat kami menginap di daerah Siam.
Pilihan tepat buat yang mau belanja, dibelakangnya ada mall dan dekat kota.
Saya sempat mengerjakan tugas saya sewaktu saya disana tapi karena satu dan lain hal yang menganggu pikiran dan memang sangat sulit untuk konsentrasi, akhirnya saya putuskan untuk tidak memikirkannya dan nikmati saja liburan ini. 

Jujur saja, saya tidak terlalu minat untuk berlibur kesana. Yang gila sekali sama negara ini justru adik saya, Rino, sampai-sampai dia bercita-cita mau kuliah disana. Saya hanya tahu sedikit tentang Thailand, yaa gara-gara nonton filmnya dan pernah kesana dulu waktu saya masih kelas 3 sd. 

Keadaan thailand gak beda jauh lah sama Indonesia,same-same kalo kata orang sana. Jadi gak ngerasa asing banget sewaktu disana. Tapi yang pasti bikin kangen sama negara sendiri adalah makanan dan bahasa hahahaha.. ngomong sama mereka itu susah-susah gampang,mereka sudah terlatih pakai bahasa inggris,mungkin karena banyaknya turis yang mengunjungi negara mereka, tetapi ya tetap saja bahasa inggris seadanya, yang penting saling mengertilah.  Cuman ya, kadang kan ada yang mau kita bilang tapi dengan menggunakan bahasa inggris yang baik dan benarpun dirasa masih kurang sesuai dengan apa yang kita maksud kalau kita pakai bahasa indonesia. Errrgghhh rasanya mau pake bahasa indonesia saja tapi ya percuma mereka gak bakal ngerti.

 gak jauh beda sama jakarta ya Thailand ini.
sama kayak siantar juga haha

First Impression and Cheater

Kesan awal sewaktu kami berada disana adalah orangnya yang ramah menghanyutkan, jutek, judes, pembohong,dan malesinlah pokoknya. Kami sudah ditipu sama tukang taxi dan tukang bajaj (disana nyebutnya apa gitu ya..lupa). 

kalau yang si tukang taxi pertama sih saya kurang paham letak penipuannya dimana, malah kami gak ngeluarin uang sama sekali buat dia tapi mama dan teman-temannya menganggap dia tukang tipu. Menurut saya sih, dia merugikan waktu kami bukan menipu. Dia bilang mau bawa kami kemana yang kami minta tapi dia malah bawa kami ke tempat yang dapat memberikan dia keuntungan, yaitu dia dapat minyak gratis. Ek?!! Sebelumnya agak gak ngerti juga sih apa maksudnya, masak tiap kali kami disinggahin sama dia ke tempat yang dia usulkan, dia bilang dapat minyak gratis 1L. Kayaknya sih udah kerjasama dia sama tempat-tempat tersebut. Sudah membawa pengunjung, diapun dapat komisi. Yah hasilnya kami ntah dibawanya kemana-mana dan sampailah kami ke tempat belanja yang memang menjadi tujuan utama si teman mama (gak tau kalo mama juga iya -__-). Kata si supir taxi tadi kalau tempat belanja yang murah bukanya jam 9 pagi,makanya sebelum jam 9 itu dia bawa kami keliling-keliling dulu. Padahal belakangan kami dapat info, kalau sudah ada stan-stan yang buka justru dari jam 7-8 pagi saja dan itu yang murah-murahnya.. toeeeennng! Mungkin inilah kali ya yang dimaksud mamak” tadi penipuan. Hhahaha kalau saya si senang-senang aja liat-liat kotanya daripada belanja.


Penipuan kedua datang dari tukang bajaj tadi, dia pasang tarif gak jauh beda sama taxi. Gilak! Padahal udah empit-empitan sampe gak bisa ngomong lagi. Mending naik taxi, tapi trauma ditipu lagi kayaknya dan juga mau ngerasain gimana naik bajaj itu. Gak enak! Habisnya empit-empitan, mending duduk di kursi, ini duduk atas kaki mama dan teman-temannya. Jadi bentuknya ya selojoran dengan pinggang bersender di badan bajaj yang dari kayu ntah besi, trus tukang bajaj bawanya ngebut sekaleee. Miring kanan,miring kiri,pinggang terantuk-antuk,kaki terlipat tak wajar. Sakit!

Penipuan selanjutnya dari tukang bajaj lagi. Kali ini saya tidak ikut merasakan penipuan tersebut.saya sedang asyik menikmati kecepatan loading internet di hotel tempat kami menginap. Habisnya, saya tidak diperbolehkan keluar malam-malam dengan anaknya si temen mama yang mana masih smp. Si tante takut ada apa-apa. Palak tapi yasudahlah, lumayan dapat banyak yang di download (menyenangkan diri sendiri). Nah, pas si mama dan teman-temannya pulang, ceritalah mereka kalau habis kena tipu. Mereka diturunin di tengah perjalanan, gak tahu karena apa (lupa hehe) tapi si mamang bajaj tetap minta bayar penuh sesuai dengan yang dia minta sebelumnya. Yakan belum nyampe tujuannya kali mang!!! Palak juga dengarnya. Dan yang paling parah si teman mama, tasnya hampir dijambret sama orang bersepeda motor waktu mereka di dalam bajaj. Toeeeng! Gak aman banget -___-

Oke, ini sepertinya menjadi penipuan terakhir yang kami alami,kalau saya gak salah ingat. Sewaktu pulang sehabis dari belanja, itu juga karena hujan dan sudah laper makanya si emak-emak berhenti belanja -__-, kami menggunakan taxi lagi buat ke hotel. Atas nama sedang hujan, mau gak mau ya naik taxi. Orang Thai ini diawal ramah dan friendly banget emang, si mama sama temen-temennya aja cepet banget akrab,ketawa-ketawa sama si supir. Emang entah karena sifat mama yang suka ngobrol atau jiwa mamak-mamak memang seperti itu, ya banyaklah ocehan-ocehan si mamak. Kebetulan mamalah yang paling banyak ngomong karena mama bisa bahasa inggris. Si supir kebanyakan nyengir-nyengir sewaktu mama ngomong, gak taulah dia itu ngerti atau enggak. Soalnya mama ngomongin soal pengalaman kami yang ditipu, kalau orang thai tidak ramah, intinya mengkritiklah si mama dan ditambah kata-kata umbangan. Maksud dan tujuannya sih supaya si tukang taxi ini jadi iba dan kasihan sama kami. Tetapi menurut saya, setelah beberapa hari memperhatikan watak orang sana, kayaknya mereka gak suka orang yang banyak omong dan gak mempan kalau diumbang. Kami berpikir positif saja sama si supir taxi satu ini,semoga dia tidak sama dengan supir lainnya. Sampai pada saat kami pengen beli nasi buat makan malam, kami minta sama dia untuk berhenti sebentar, dia bilang boleh. Turunlah mama dan temannya untuk memesan. Saya, teman mama satu lagi dan anaknya di dalam taxi, anehnya si supir nyuruh-nyuruh kami keluar, bingung dong?! Ngapain coba? Terus makin lama,makin maksa... akhirnya si tante nyuruh kami keluar, si supir juga nyuruh ngeluarin barang-barang kami. Apasih?! Mama masih di dalam restaurantnya. Tiba-tiba aja si supir ngomong gini, “30 minute, i can’t wait...”, masuk ke taxi dan langsung pergi. Sebelumnya dia minta uang sejumlah dengan kalau dia nganter kami ke hotel. Padahal ya hotelnya itu dekat lagi, cuma satu blok dari tempat kami beli makanan. Ya allah apalah salahnya menunggu, gak beberapa lama setelah dia pergi si mama udah keluar. Pas kami lagi nunggu taxi lain, tiba-tiba dia nongol lagi, ternyata dia muter dan tanpa tau malunya dia menawarkan kepada kami lagi, sewaktu kami bilang tidak usah bayar lagi, dia langsung nutup jendela mobilnya dan pergi. Nyet! Kamvret! Ikut emosi juga ini anak muda! Aku usulin buat jalan aja, soalnya sumpah tinggal dikit lagi. Tapi si mama dan temannya udah capek dan hujan pula jadinya nyuruh naik taxi lagi. Akhirnya dapet taxi, yang nyupir kayaknya cewek tapi kayak laki-laki, oke disana emang banyak pemandangan kayak gitu hoho... dia minta 100 bath (30ribu Rupiah), mpreeet padahal deket gitu, lebih mahal dari ongkos siantar-medan naik intra -__- . karena sudah males berdebat jadi di oke-okein aja dan suasana di dalam taxi hening, si mama dan temannya udah malas berbincang-bincang dengan mereka. Akhirnya sampai hotel, makan dan mulai bercerita panjang lebar tentang si supir taxi sialan tadi...

Shopping

Lain soal tipu menipu, lain pula soal jual-menjual. Entah sudah berpa kali kami dibentak selama berbelanja disana. Taulah, kalau kita itu hobi sama yang namanya tawar-menawar, ya namanya juga sedang melakukan kegiatan jual-beli. Mereka itu kayaknya punya motto, nanya sekali langsung beli, kalau nanya lagi, sana pergi! Kayaknya mereka yakin banget kalau yang mau beli di kios mereka itu gak Cuma kita aja, jadi mereka gak perlu ramah-ramah sama pembeli. Mereka berpikiran, kan pembeli yang butuh. Ckckckc...

Kasian sih sama mama dibentak-bentak gitu. Lagian mama juga nawarnya gila-gilaan hahaha.. emang kayak di indonesia, kita nawar serendah-rendahnya terus sampai di titik si penjual bilang gak bisa, kitanya pergi dengan maksud biar dipanggil lagi. Di thai mana ada yang kayak begitu, kita pergi yaudah gak ada panggil-panggil lagi. Yang paling sering mereka bilang adalah “mai dai”, yang artinya tidak bisa, atau “kennot madaaam” hahaha

Pernah juga kami diusir gara-gara kebanyakan negoisasi harga dan megang-megang tapi belum beli-beli juga. “you, go go go!!!”.... wow, kampret sekali kalian semua errrrggghhh!

Emang sih untuk ukuran baju dengan model,bahan,warna yang bagus dijual seharga 100bath tiap bajunya udah murah sekali. Kalau nemu di Mall-mall Indonesia bisa aja sampe 100ribuan. Yang lucunya mama pernah nawar 90bath, gak maulah dia, hahaha baju-baju model butik gitu seharga 27ribu rupiah, murah beud!

Begitulah pengalaman belanja-belenji selama di thailand. Ciri khas mereka adalah selalu siap sedia kalkulator, karena takut salah pengertian soal harga (kayaknya di negara manapun kayak gini ya?) dan selalu berbicara dengan suara yang keras dan cempreng. Prangg!  *negaranya si inok -__-*

Pernah ada satu kejadian sewaktu kami belanja malam hari di Patpong, temen mama heboh nunjuk ke satu arah sambil senyum-senyum. Saya yang memang lagi males-malesan karena bawa belanjaan yang berat tidak terlalu berminat sama apa yang disenyumin mereka. Sampai si tante manggil saya dan enggak enak untuk menolaknya. Tarraaa! Astaghfirullah gak salah tempat ni cewek eh gak salah kostum ni cewek-cewek. Masak lagi hujan-hujan di tempat ramai orang lalu lalang Cuma pake bikini, terus manggil-manggil tiap lelaki yang lewat. Kyaaaaaaaaa! Saya tahu apa itu maksudnya, oke saya tahu itu tempat apa. Saya melihatnya secara langsung, biasanya Cuma lihat di film-film. Waw, bebas sekali saya pikir, kirain kan tempat kayak gitu harusnya di dalam-dalam, di wilayah yang tidak mudah dijangkaulah atau disamarin kekmana gitu. Tapi ini apa, jelas dan terang sekali, kalau saya lebih dekat lagi keliatan semua kali apa kegiatan di dalam sana.

Pattaya Beach
disapa sama patung ikan lumba-lumba
Dengar nama Pattaya secara gamblang, maksudnya tau kalau ini adalah tempat wisata pantai yang banyak dikunjungi orang kalau ke thailand, ya sewaktu nonton acara tvnya korea. Mereka kan sering tuh ngeliput soal thailand. Waaaa... keren pemandangannya. Oooppps, bukan pemandangan orang (baca: bule) lagi berjemur. Si mama dan teman-temanya ketawa-ketiwi ngeliatin hamparan bule bergelimpangan di atas pasir pantai dengan posenya masing-masing. Ngek! Malah dipoto-potoin terus di share ke facebook. Maaaaakkk! Please mak!

Warna airnya biru kehijau-hijauan dikelilingi bukit yang ditumbuhi pepohonan yang hijau-hijau menyejukkan hati. Lumayan ini menenangkan hati dan pikiran gegara selalu berantem sama si emak. Poto-poto adalah hal yang wajib untuk dilakukan begitu sampai disana. Tapi ya kalau udah jauh dari pantai, hawanya panas banget, mata nyipit-nyipit terus, ya jadi pas moto-moto kadang gak ngeliat objek yang mau dipoto.

Pattaya City!
Kami menggunakan jasa tour guide selama di Pattaya. Kegiatan pertama kami dibawa ke tempat Paracaelling dengan menggunakan speedboat. Wow asiknya anginnya,serasa main video klip gue! Tiba-tiba aja ngelantun itu musik ala-ala drama korea, syalalala ralarala dum dum syalalalala ralalala~~~ -__- 

andai aku bersamamu , Pat....
byurrrrrrr errrrrrrrggghhhhhrrrrrr........
Pengen sih main Parasailingnya tapi karena gak ada kawan buat main itu jadi males. Ngiri beud liat mereka yang terbang-terbang di udara gitu. Coba perginya sama teman-teman sebaya pastilah aku berani gak berani jadi berani. 
Perjalanan selanjutnya adalah diving,pengeeeeen jugaaaak! Tapi ya gara-gara gak ada bawa baju ganti dan harus buka-buka jelbab, urunglah niat itu. Lain kali kalau kesini persiapanlah ya untuk itu semua. Masalah utamanya sih tetap harus buka jelbab, gak berani aja saya harus melakukan itu, kalau Allah marah terus tiba-tiba tsunami, astaghfirullah.. seram amat! Ihhhh tapi mauuuu nyelam-nyelam gitu. Yaudah, next time if you get a chance! 

Dan kamipun diturunkan ditempat yang banyak orang lalu-lalang,berenang,berjemur,dan berjualan untuk beristirahat menunggu makan siang dipersiapkan. Kami meminta sama si tour guidenya untuk tidak memberikan kami makanan yang bercampur dengan daging babi. Terus si tour guide sepertinya sudah mengerti, dia bilang gini “no pig,no meat”. Hah?! Kita Cuma minta no pig aja kok mbak, eh ternyata di rombongan kami ada orang India,mereka kan tidak boleh makan daging sapi. 

eak! eak! (bawah: ki-ka; tante nia,mama,tante eli)
Sembari menunggu makan siang, kami berjalan-jalan menyusuri toko-toko yang menjual cinderamata khas Pattaya. Serasa di parapat aje hahaha. Seperti yang sudah dibayangkan, pasti adalah yang terbeli untuk oleh-oleh. Kamipun melanjutkan perjalanan ke tepi pantai, nyentuh air pantai, dan nulis-nulis di pasir pantai (andai aku bersamamu.. PLAK!). Dan tibalah saatnya makan siang. 

fresh seafood!
vira on sands
alone madammm..

*lupa bilang nih, saya harus menahan napas setiap kali masuk restaurant mereka, ada bau tidak sedap yang saya tidak tahu itu apa, bahkan bukan tiap masuk restaurant aja tapi juga kalau sedang melewati pedagang makanan di pinggir jalan, saya siap-siap tahan napas. kalau di Indonesia, ngelewatin orang yang lagi masak-masak malah jadi pengen beli. Pada saat seperti tadi saya kangen banget sama ojolali! Hiks.. * 

orang jual sarapan pagi.
Kembali ke acara makan siang, telah tersedia ikan goreng, sayur tumis,ayam,buncis goreng, sop dan buah-buahan. Sebelum makan liat-liatan dulu nih sama mama. Kami memutuskan untuk tidak memakan ayamnya, mana kita tahu itu dia motongnya baca Bismillah apa enggak, kebetulan satu meja kami orang Pakistan Muslim, kami sepakat untuk mengganti ayam dengan buah saja. Saya Cuma makan pake ikan dan sayur sedikit, saya sempat  makan supnya tapi setelah itu saya berpikir dia pake daging apa ini,bumbunya apa. Plah! Bismillah sajalah semuanya, toh si ikan dan si sayur yang saya makan belum tentu halal juga, untungnya si tante ada bawa sambal teri jadi berasa aja itu makanannya. 

Bukan mamak-mamak namanya kalau ngeliat yang bersisa enggak di bungkus. Ikan dan buahnya banyak bersisa, dengan lihainya mamak-mamak ini memasukkan ke dalam kantong. Si om Pakistan ini senyum-senyum saja,terus dia bilang kalau mamanya dia juga suka melakukan hal yang sama. Hahaha kayaknya mamak-mamak di seluruh dunia pernah seperti ini ya.. lumayanlah entar malem beli nasi aja,lauknya udah ada,tinggal beli Lays buat penyedap rasa. Tuing!

Selesai makan kami di ajak pergi keliling daerah luar Pantai Pattaya, jadi kami ke bukit-bukitnya naik mobil. Mobilnya kayak mobil polisi yang buat nangkap penjahat itu. Jalanannya mendaki dan tiba-tiba si supir memberhentikan kami di suatu tempat dan menyuruh kami untuk take a photo. Ooooo.., i see i see, saya ngerti maksudnya, ternyata ini salah satu kegiatan untuk mengabadikan Pattaya dari atas. 

ditangkap pamong praja -__-
mama dan si tante. cantiknya senyum mamakuu 
photo di bebatuan
Kemudian mobil melaju membawa kami ke daerah Pantai dengan ombak yang kencang. Ulalalala, ternyata disinilah tempat para turis bertebaran sedang berjemur dan berenang. Sepertinya mereka lebih suka sensasi pantai dengan ombak kencang dibanding pantai dengan air yang tenang, disana lebih banyak yang berenang bersama keluarga. Sayang sekali mama dan teman-temannya tidak melihat  pemandangan ini padahalkan itu tujuan mereka hahaha. Habisnya mereka males jalan-jalan, malah temen mama ngomong gini, “yah,dibawa liat-liat pemandangan rupanya,kirain ke tempat jual-jual souvenirnya”. Hallo tante, pemandangan ini lebih mahal dibanding harga sovenir-souvenir ini, nikmatilah sekelak. Sayalah yang aktif kesana kemari, memotret-motret, mencuci mata, dan joged-joged (kalau saja saya tidak malu). 

sengaja masukin yang gak dikit bulenya,setelah disortir parah ternyata -_-"
bannya cantik :)

Setelah itu kami dibawa ke tempat sembahyangnya orang thailand. Disana banyak sekali biksu-biksu sedang melakukan kegiatannya masing-masing. Hebat ya, para biksu diem aja waktu dipoto-poto, fokus sama kegiatan mereka. Tapi itulah yang jadi unik dan menjadikan ciri khas mereka. 

pemandangan di depan temple
Setelah berpoto-poto kamipun diantar kembali ke tempat kami makan tadi dan bekumpul untuk pulang dengan rombongan lainnya. Kamipun bersiap-siap untuk naik speedboat, tapi ternyata yang datang adalah perahu. Kami dijejerkan di dalam perahu, saat di dalam perahu seketika saya takjub sekali dengan pemandangan di sekeliling saya, lebih indah kalau dilihat dari perahu. Eitss, tapi tunggu dulu, naik perahu? Ke tempat kami awal tadi, seingat saya perjalanannya lumayan jauh dan kalau tiba-tiba ada apa-apa itu pantai pasti dalam sekali dan kami tidak membawa alat pengaman sama sekali. Semua orang yang di dalam perahu mulai ngomel-ngomel dengan bahasanya masing-masing, mungkin sama seperti yang dipikiran Saya. Tiba-tiba si pendayung menyuruh kami menaikkan kaki kami agak ke atas sedikit, dia mau mebuka papan yang tadi kami injak. Taraaa! Kamipun disuguhi pemandangan bawah pantai yang indah sekali. Ini menunjukkan betapa jernihnya air pantai ini sampai-sampai kami masih bisa melihat dalamnya lewat kaca di dalam perahu tersebut. Semuanyapun menunduk. Saya suka sekali ide yang seperti ini, kreatif. 

Tidak berjalan terlalu jauh, kami sudah disuruh naik ke speedboat. Makanya jangan berburuk sangka dulu,ternyata ada maksud lain di dalamnya. Akhirnya sampai juga di tempat semula. Goodbye Pattaya, i’ve found something new on you.  


Pemandangan Pattaya di luar pantai.

Goodbye Pattaya!
Tour Guide menyuruh kami untuk masuk ke travel, waktunya baliiiik! Oh ternyata masih ada satu tempat lagi yang harus kami kunjungi, Gems Gallery. Di Thailand memang terkenal dengan produksi batu-batu seperti, berlian,permata,blue saphire, dll. 

Sebelumnya sewaktu di bangkok kami sudah pernah dibawa sama supir taxi yang membawa kami entah kemana-mana itu ke tempat jual gems ini. Bagus-bagus tapi harganya selangit. Kita ngeliat-liat aja dulu ya mak! Nanti kalau vira sudah berhasil, vira belikanlah mama. 

Gems Gallery yang di Pattaya ini lebih kreatif sepertinya, dari tempat yang sebelumnya kami kunjungi Cuma ada tempat proses pembuatan dan ruang pajangnya, tapi yang disini ada semacam ruang khusus untuk menceritakan asal muasal batu-batu tersebut, bagaimana proses pengambilan batu dari zaman dahulu hingga sekarang, dari negara mana saja batu-batu itu terdapat, apa saja yang bisa dihasilkan dari batu-batu tersebut, dan lain-lain. Cara pengemasannya, kita dibawa menggunakan kereta api yang berjalan perlahan,kemudian dia berhenti di tiap station untuk menjelaskan apa yang sedang kita lihat. Dan tiap kereta api dibagi tiap negara agar bahasa yang digunakan untuk menjelaskan disesuaikan dengan asal negara si pengunjung. Kreatif ya! Tampilan manekin,properti, dibuat benar-benar nyata. Yang paling keren efek waktu gunung meletus terus mengeluarkan batu-batuan gitu, asap-asap sama pergantian warna lampunya keren seperti nyata. Sayang tidak bisa di photo. 

Selanjutnya kami dibawa ke ruang tempat pembuatan perhiasan tersebut, banyak sekali karyawannya dan serius semua, udah biasa kali ya diliatin orang-orang jadi gak keganggu. Dan tempat terkhirnya adalah tempat pajang perhiasan-perhiasan yang sudah jadi dan siap untuk dijual. Gak Cuma jual perhiasan tapi mereka jual souvenir-souvenir. Akhirnya kami balik beneran, selama perjalanan hujan turun jadi semakin enak saja buat tidur di travelnya, tapi dinginnya minta ampun jadi sesak pipis. Kamipun sampai di hotel dengan selamat.

Me and mom

Dipikiran ini pasti akan banyak terjadi adu mulut diatara saya dan mama. Entah kenapa kalau sudah bertemu pasti bawaannya mau marah-marah saja padahal pas jauh rasanya kangen banget sama si mamak. Benar saja selama disana tak pernah lepas dari ketidasepakatan. Mama sih cepat sekali marahnya, saya juga gak bisa meredam emosi. Habisnya kesal. Masalah kecil aja bisa jadi besar sama mama. Yang paling keselnya, mama sebenarnya kesal sama temannya tapi aku yang kena. Ahh saya kan paling palak kalau disalahkan atas orang lain. 

Padahal saya berharap bisa jadi waktu berdua aja sama mama buat curhat-curhatan. Curhat apa aja deh! Yang ada saya jadi hilang mood buat ngobrol, saya ya jadi asyik sendiri mainin laptop atau ngerjain tugas. Si mama juga lebih seneng ngobrol sama temen-temennya. 

Mama gak pernah nanya perihal tugas-tugas aku, udah selesai apa belum, padahal pergi ini demi mama, takut mama kecewa. Kalau emang jahat, yaudah tinggal bilang aja batalin, gak jadi ikut. Glek! Cuma butuh perhatian aja dari mama,masalah tugas itu selesai apa enggak tinggal masalah di akunya nanti. Tapi kalau nyinggung masalah ini ke mama pastilah mama bilang “kemarin kan mama udah nanya,viranya yang mau ikut”. Hmmm yaudah deh, gak bisa ngomong apa-apa. Rencananya kan berangkat itu awal semester, mikirnya ya belum ada banyak tugas, eh tiba-tiba mama  bilang diundur jadi pertengahan semester. Aku mau bilang apa coba? Wow?! -__- 

Dari hotel si mama udah wanti-wanti untuk gak banyak beli-beli nanti pas belanja. Eh tapi si tapi mama sendiri yang pengen banyak belanja, aku bingung si mama ini dapet duit darimana, katanya gak ada. Pengen deh ngomong gini “yaudah,forget about shopping if you don’t have enough money. Just pretending to close your eyes while your friend buy something. Don’t follow your friend who have much money a.k.a rich people. So just enjoy your trip,looking arround the place your destination. Make a fun trip although you don’t have much money. You can take a photo, is that free ya? You must feel this, just take it then you’ll be happy.” Tapi gak bisa diomongin jadinya Cuma nulis di hape aja. Maaf kalau englishnya jelek, itu dibuat secara spontan.

Selama disana saya kebanyakan nulis apa yang ingin saya utarakan di hape. Mau sms teman-teman tidak ada pulsa, mahal bok 4ribu! Saya pernah minta buat keluar pas malam-malamnya karena mama dan temannya juga mau pergi keluar tapi tidak membawa kami. Daripada saya bosan di hotel,pikir saya. Seperti cerita saya sebelumnya, si mama gak ngasi izin karena temannya gak ngasi izin. Dia takut ada apa-apa nanti di luar, jadilah aku ditinggal di hotel bersama anaknya. Huiiiik! Ngadulah sama si hape “i’m okay if i didn’t get anything on this trip..actually,i bought 1 clothes and two sandals. Itu juga karena my foot is very appa cause i use the small size shoes..dibawa keliling buat nemenin belanja, ya matehok juga kakinya. Mana nenteng tas isi laptop,tas isi makanan yang ternyata gak gitu perlu-perlu kali di bawa... okay good job madam! Yang bikin kesalnya aku pas mau keluar malamnya just for looking arround and take a picture, ga di bolehin. Why suddenly get angry? Because, i feel can’t believed from them! Don’t you know about my age? Don’t you know where i stay selama ini? Don’t you think i don’t have mouth to ask something? Don’t you think i can’t speak English? Hoaaaaa.....i’m feeling sad very very sad..”. maaf lagi untuk English yang amburadul..

Kejadian berikutnya gara-gara mau beli baju, mama gak senang dengan baju pilihanku. Padahal kan ya itu Saya yang make, gara-gara itu aja mama langsung ninggalin aku terus ngasi duit, “yaudalah nah, terserah vira”. Amaaaaang! 

Terus gara-gara laper, mamakan paling gak bisa telat makan, kalau telat dikit aja pasti langsung gak enak perutnya sedangkan teman mama ini kayaknya anteng-anteng aja kesana kemari belum makan. Situasinya pas lagi belanja malam hari, kami pergi setelah maghrib dan itu belum makan. Mama malah marah-marah ke saya entah kenapa, iya saya tahu mama lapar tapikan kita nunggu teman mama itu belanja. Waktu saya ajak beli makanan dulu, mama jawab gak mau dengan muka tidak senang gitu. Salahku apa maaak?!  Yaudah, aku ikutan palak juga. Jujur saja, saya kalau lagi lapar tingkat ingin marahnya meningkat jadi berpuluh kali lipat. Vira juga lapar kali ma. Hujanpun menyelamatkan kami dari kelaparan,si tante berhenti belanja dan kami masuk ke seven eleven buat beli makanan penunda lapar. Eeee..pas uda beli roti si mama ini ditawarin gak mau pulak,entah kenapa. Gak taulah aku,akupun jadi gak enak juga mau makan.

masalah makan sajapun kami bisa berantam -__-
Ini adalah saat-saat paling dramatis dimana saya serasa aktris di drama korea. Mungkin kekesalan dan kesedihan saya akan perlakuan mama yang buat nyesek sudah menumpuk sehingga sewaktu saya ingin membantu mama untuk mencari apa gitu waktu itu di hapenya, mama menolak bantuan saya dan malah memberikan hapenya kepada anak temannya. Sakit banget rasanya waktu mama menjauhkan hapenya dari tanganku. Aku mencoba untuk tetap ditempat sambil menenangkan diri tapi ternyata aku sudah tak tahan lagi buat nangis. Aku pergi ke kamar kami dan nangis di kamar mandi. Lebay?! Iya emang, tapi demi sebuah kelegaan dari kejengkelan perasaan yang terpendam ini sangat wajar daripada harus nangis di depan mama dan mama tetap tidak merasakan apapun. Saya nangis terisak-isak ala-ala drama korea tepatnya sih ala sinetron indonesia. Mata membengkak dan wajah memerah. Tidak mau berlarut-larut jadi artis sinetron saya putuskan untuk menyudahi tangisan itu, sayapun keluar kamar dan ooppss mama juga baru kelura dari kamar temannya. Saya langsung permisi untuk ke lobby, “ma, vira ke bawah ya.”, tanpa menatap mama sedikitpun dan langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari mama. Gilaa, kayak sinetron bener ya hahaha -__-. 

Kirain si mama ada ngerasa bersalah atau apa gitu, ini pas turun mama bertingkah seolah-olah gak terjadi apa-apa. Emang gak ada apa-apa sih, tapi maksudnya mama gak ngerasa gitu ada yang aneh sama anaknya ini. coba kalau rino,mama pasti langsung nanyain, rino kenapa?. Mama emang lebih peka sama rino dibanding aku dan avi. Envy sama inok T.T

Sampai di hari-hari terakhir kami disana, si mama tiba-tiba sakit. Kangen papa katanya, ceilee! Kami di hotel aja sedangkan teman-teman mama masih jalan-jalan.  Saya akui mama saya ini memang manja sekali, gak jarang kok kalau si mama lagi jalan-jalan ujung-ujungnya gak enak badan, kecuali kalau lagi banyak duitnya. Oopps! Yah,namanya mama sakit, ya aku jagainlah pulak. Tapi si mama bilang gini, “mending tadi vira ikut orang tante itu”. Saya ngerti maksud mama, supaya saya gak sia-sia liburannya. Kalau saya sih daripada saya pergi jalan-jalan sama orang yang kurang bisa saya dekatin mending pergi sendiri atau tidak pergi sama sekali. Lagian kan mama sakit,kalau ada apa-apa gimana coba. Kan ada hikmahnya juga saya gak ikut, mama minta beliin buah dan pulsa. Si inok juga heboh kali minta cariin snack “tae kao nai”, yang ternyata adanya dijual di Indonesia -__- 

Hubungan saya dengan mama ya masih tetap baik-baik saja. Pertengkaran tiba-tiba yang tidak diketahui penyebab pastinya memang masih sering terjadi tapi itu mungkin karena kami yang kurang memahami satu sama lain. Saya sebenarnya paham kok kalau mama sedang di fase dimana dia susah untuk diajak bicara dan mau menang sendiri. Tapi mama sepertinya yang tidak mengerti kalau saya sedang mencoba untuk memahaminya. Begitusih menurut saya. Apapun itu I Love You Mom!

mama sayang vira. horee!
Last Day , Alone and Happy

Sudah empat hari disana tapi kok gak ada kenangan yang baik. Saya sempat berpikir untuk tidak memilih Thailand khususnya kota Bangkok untuk berlibur. Karena tidak ada hal-hal baik yang bikin kangen buat kembali lagi. Tetapi saya tidak boleh menjudge begitu saja, pasti ada baiknya ini kota. Maka saat sholat subuh saya berdoa agar mendapat hal baik di hari terakhir sehingga membuat kami khususnya saya untuk kembali lagi kesana.

Hari sebelumnya, saya mendapatkan waktu sendiri untuk berjalan-jalan disana. Mama menyuruh saya untuk membeli pulsa dan buah. Saya sangat menikmati kesendirian itu, jalan sendirian di negara orang. Alhamdulillah tidak mendapat kesulitan dan tidak dijutekin sama penjualnya. Saya sedikit memahami mereka, jadi saya langsung minta apa yang saya butuhkan dan bayar, tidak perlu banyak-banyak tanya. Tetap saja sih muka mereka sewaktu ditanyain,masam dan jutek. Triknya biar gak gondok, ya jutekin balik! Hahaha. Bilang thank you-nya cool gitu,gak usah liat muka mereka. Habisnya mereka deluan yang jutekin. Pesanan mama sudah di beli semua, begitu sampe si rino bbm mama minta dibeliin snack “tae kao nae”. Ya balik lagi keluar dan itu memang menyenangkan sekali. Jalan-jalan lagi. Saya nyarinya di seven eleven,mini market seperti Indomaret, di Indonesia Cuma ada di Jakarta kayaknya. Saya cari-cari gak ada yang tulisannya kayak yang dikasi si rino. Saya sempat nanya juga sama penjaganya,tapi dia gak tau. Yaudah deh, saya ambil snack merek lain yang ada label halalnya. Pusing tau nyari-nyari tulisan thailand itu. 

Balik lagi ke hotel dan lagi-lagi si rino paboya ini ngebbm mama ngirim gambar snack yang dia maksud. Aigooo! Pas liat gambarnya langsung merepet lah aku, itukan ada dijual di Indonesia malah saya pernah beli itu dari setahun yang lalu. Demi rasa sayang pada adeknya,sayapun pergi lagi untuk mencari snack tersebut. Kalau itu sih daritadi saya liat dijejeran snack,banyak rasa malah. Belakangan Saya tahu, kalo pencipta snack tersebut difilmkan kisahnya, mungkin si rino habis nonton film itu makanya heboh minta beliin. Eh tapi filmnya bagus loh, judulnya Top Secret.  Biar deh, dibeliin aja mungkin rasanya beda kalo beli dari Thailand langsung -__-.  Saking seringnya bolak-balik, pas perjalan balik lagi ke hotel saya sempat tidak memperhatikan jalan danuntungnya tidak salah jalan. Pas nyadar, heran sendiri.

Sepertinya doa saya dikabulkan karena kami tidak mendapatkan pengalaman tidak menyenangkan di hari terakhir ini. kami sudah harus keluar hotel siang hari sedangkan pesawat kami berangkat malam. Untunglah ada tempat pijat di dekat hotel dan pemiliknya baik sekali. Aku heran sewaktu aku balik dari ambil duit di atm kok ada ibu-ibu yang senyum ke arah kami,heran aja selama ini kan dijutekin terus. Ternyata dia adalah pemilik tempat pijat tadi (thai massage). Teman mama pernah mampir kesana sebelumnya, makanya kenal. Pantes dia senyum-senyum. Nama pemilik thai massage ini, Mei, kalau disana manggilnya Phi Mei.  

Kami memanfaatkan waktu sebelum pulang untuk di massage. Mama banyak bercerita sama si phi mei ini, cerita semua pengalaman kami selama di negaranya. Kayaknya sih si phi mei ini gak sama kayak orang thailand yang kami jumpai sebelumnya. Dia juga banyak cerita tentang kehidupannya dan dia juga menyetujui apa yang diceritakan mama. Dia bilang, dia gak tau kenapa orang di Bangkok ini jadi kasar-kasar,bahkan sama sesama orang thailand juga. Dulunya thailand itu punya julukan smile country tapi sekarang itu semua tidak ada lagi. Si phi mei bilang orang yang bersikap kasar itu biasanya orang-orang yang tidak pernah keluar dari negaranya, sehingga mereka tidak tahu bagaimana cara memperlakukan orang dengan baik. Tidak pernah bertemu banyak orang dengan watak dan karakter yang berbeda-beda, kalau si phi mei sudah sering keluar negeri berkat bisnis pijat-memijatnya ini. pantes dia bisa memperlakukan turis dengan baik.

Taxi yang ditunggu untuk mengantar kami ke bandarapun akhirnya datang. Belajar dari pengalaman, mama gak mau banyak ngomong sama si supir taxi. Jadi kami hening di dalam taxi. Lucunya, si supir taxi ini tiap kali lewatin mesjid pasti dia nunjuk-nunjuk tanpa tau jelas dia ngomong apa. Terus mama ada liat-liat kartu nama gitu, disana tertulis kalau taxi ini menyediakan layanan jasa antar ke tempat-tempat yang ada disana. Akhirnya si supir taxi yang sedari tadi diam, ikut nimbrung, tapi Cuma bilang “if you want to go there,you can call me”. Jujur saja,enggak percis seperti itu yang dia bilang,ntah bilang apapun dia tapi kami mengerti maksudnya. Begitu mama ajak ngobrol yang lain, dia senyum dan bilang “i don’t know, i can’t speak english”. Ooo, pantes daritadi diem aja hehe.. daripada banyak omong tapi tukang tipu, mending bapak inilah.

mesjid di Thailand
adalagi tradisi mereka kalau melewati atau melihat papan atau portal bergambar raja mereka pasti memberi salam dimana atau kapanpun itu. soalnya si supir taxi ini melakukan hal seperti itu. mereka dipimpin oleh raja, kayaknya setia banget sama rajanya. disetiap rumah makan, hotel,bahkan kaca bandara yang besar ada gambar raja dan keluarganya. kata mama, pantes mereka tidak memperlakukan kita seperti raja,orang udah ada rajanya..hehehe

Sampai juga di bandara dan pesawat kami di delay. Yah, kalau bandaranya keren,besar, dan luas kayak gini sih gak apa-apa di delay lama-lama. Paling gak bisa photo-photo, siapa tahu ketemu si maurer. Ngek!

Baliiik! uda kangen mie gomak! si mamak uda kangen beud sama papa :)
Tapikan yang gak enaknya itu kamar kecilnya, tidak ada air, jadi ya gak bisa cebok, cuma pake tissue aja. hiaaaah! risih banget kan kayak gitu. makanya lain kali bawa wadah buat gayung,entar ambil air dari wastafel. gimana kalau mau boker coba?!!

Gak terasa, akhirnya ada panggilan untuk kami segera naik ke dalam pesawat. Kok kayak ada rasa kangen ya sama ini negara tapi apapun itu saya sudah sangat ingin makan mie gomak -__-, pesawatpun berangkat. Cusssssssss..


Kangen

Meskipun banyak pengalaman pahitnya tetap aja ada yang ngangenin saat berada di Bangkok. Ini adalah beberapa hal yang saya kangenin :
  • Kecepatan akses internet disana, dalam hal ini downloadnya. Twing!
  • Nasi Goreng Al-sana. Nasi goreng berisi telur,udang,sayur,ayam ini bisa buat dua orang. Banyak banget tapi pas dimakan kongsi bareng mama, bukannya kenyang tapi nagih. Ini halal lo, insya Allah, karena dijual di restaurant india.
Nyam! nagiiihhh..
  • Bajunya yang cantik dan murah-murah. Biaya hidup disana kayaknya juga murah kalau kita enggak kena tipu.
  • Seven elevennya, mungkin karena gak pernah nemu sistem self service kayak gini di mini market di indonesia jadinya norak deh! Tapi setiap kali masuk sevel terus denger belnya, serasa ada di film Thailand. oiii
  • Jalan-jalan sendirian dan memperhatikan sekitarnya. Kemarin kurang puas soalnya belum ketemu orang-orang yang kayak di film tahailand hahaha, selain itu agak takut juga jauh-jauh. Coba ketemu si Phi Meinya dari awal kan bisa nanya-nanya banyak sama dia.
  • Suasana jalanannya yang tenang, kalau lampu merah gak ada tuh kedengeran suara klekson. Taxinya yang warna-warni, jadi kalo diliat dari atas itu cantik, tapi enggak sama supir taxinya ya -___-

saya suka sekali pemandangan ini :)
  • Yang pasti setiap kali nonton film thai jadi teringat sewaktu disana. Oh sayang sekali tidak menemukan pria-pria tampan seperti yang di film mereka. Kalau yang suka sesama sih, sering terlihat. Oiiiii

Berharap kesana lagi sama si rino atau si rino bisa benar-benar sekolah disana. Dia kan mau jumpai kembarannya si maurer -__-"
1