when thinking cannot SOLVE your PROBLEM, REMEMBER a sincere DUA can.

Sunday, March 01, 2015

S.O.M.E -part one-

These days, it feels like you’re mine, it seems like you’re mine but not

It feels like I’m yours, it seems like I’m yours but not~
___________________________________________

  
Sesuai dengan janji saya di postingan sebelumnya, saya akan memberikan "ruang khusus" tentangnya yang ingin dilupakan tapi sepertinya belum bisa dilupakan ya makanya sampe ada tulisan ini hmmm gak juga sih buat mengingat pengalamannya aja biar jadi pelajaran. *alesan*

ih ini bukan saya banget sebenernya posting-posting yang beginian tapi buat referensi rasa kedepannya. yah seperti sepenggal lirik lagunya si 'soyou feat junggigo - some' di atas, begitulah yang kadang saya rasakan. di bilang kegeeran juga ya gimana sikapnya bikin orang merasa begitu. Zzz

sebelumnya saya sudah menceritakan darimana kenalnya. Dari teman teman temannya teman si teman. Hahaha. saya gak mau menyebut nama atau menjelaskan apa dan bagaimana kejadiannya secara jelas soalnya kalau suatu saat saya jadi orang terkenal bisa bahaya. Pret!. Semoga bisa menceritakannya secara tersirat. aamiiin.

kalau mau diceritakan secara lengkap bisa-bisa pertapaan saya selama hampir sebulan tak berhubungan dengan dia untuk melenyapkan rasa-rasa yang tak perlu dirasa-rasa bisa sia-sia. Apalagi kalo menyertakan capture-an obrolan kami yang berguna sebagai bukti buat cerita ke orang-orang terdekat. baru inget kalau masih disimpen, males ngapusnya, soalnya udah di bawah-bawah. *alesan lagi*

kenapa tiba-tiba memilih waktu ini untuk menulis tentangnya, gara-gara ntah apalah semalam saya mimpiin dia. Kayak berarti aja dia sampe dimimpiin. Jadi kesal kan. Mana mendadak sering kebaca sesuatu yang ada hubungannya sama dia, entah itu nama toko yang ada unsur nama dia, hobbynya, sesuatu yang pernah kita ceritakan bersama *eaak, atau yang lebih parah memang sengaja diingatkan sama salah seorang teman yang memang tau ceritanya secara blak-blakan. Cemana lah ya saya mau benar-benar lupa??  Menurut edak-edak sekalianlah~

Jadi begini ceritanya. Kita awalnya berteman dan sampai sekarang pun masih berteman. Haha. Singkat cerita kita bisa saling memiliki sesuatu yang bisa mempermudah kita untuk saling berhubungan (gak bisa kau bilang aja nomor hape atau bbm dek?!). awalnya sih untuk kepentingan bersama (baca : mau dimasukin ke grup bersama teman-temannya teman-teman itu tadi). *saya semakin curiga kalau gak bisa buat ceritanya jadi tersirat* T.T

Dan karena suatu situasi dan ntah mungkin karena saya mau lebih dekat *ngaku* jadinya saya menghubungi dia untuk menanyakan sesuatu secara private bukan di grup. Cuma nanya transportasi menuju suatu tempat. Maklumlah saya orang baru di kota Jakarta ini dan waktu itu Saya sudah berusaha untuk cari tahu dari teman tapi teman saya tersebut tidak yakin, saya juga udah nanya si google tapi karena bener-bener belum dicoba jadinya takut nyasar. Akhirnya memutuskan untuk bertanya sama dia yang secara kebetulan saat awal berkenalan dan tanya-tanya pekerjaan, hobby, mikes, makes, ttl, alamat, hingga berbagi pantun ternyata tempat tinggal kami berdekatan. *gagal tersirat*   

Saya berani nanya juga bukan hanya karena alasan tinggal di lokasi yang berdekatan tapi juga melihat dari beberapa respon baik yang saya dapat dan sepertinya bisa jadi tempat infomasi yang tepat. Kalau dianya gak welcome sih mending gak usah, apalagi baru kenal. Sori cyiiin sksd begituuu~ it's not my type!
Tapi ya kenapa gak tanya bapak kos atau tetangga sebelah aja ya teringatnya, kan mereka lebih lama tinggal di daerah situ, soalnya dia juga anak rantau sama seperti Saya. #mampuslahsitumakingakadatersiratnya

Kalau mau mikir negatifnya, kenapa lah saya nanya-nanya kemaren, kalau nggak kan gak mungkin ada rasa kawanan dugaan menumpuk. Tapi kalau mau positifnya sih , biar banyak pengalaman dalam berteman biar lain kali gak salah rasa lagi. Habisnya saya itu bukan tipe cewek yang punya banyak temen cowok, jadi kalau sekalinya ada cowok yang respon baik dan pastinya di pihak saya nya juga ada sesuatu jadi suka thinking too much. Haha apasih! Tapi kalo hatiku berkata tidak, ya bakal ditanggapin seadanya. Berarti dengan kata lain, sama si dia yang lagi diceritakan ini hatiku berkata iya makanya ditanggepin gak seadanya. Hmmm. Mungkinlah ya waktu itu khilaf. Dan Saya masuk ke jebakannya~

Apa saya aja yang merasa terjebak padahal dia gak ada maksud menjebak sama sekali. Dianya biasa ajah! Iya kali ya~ Cuma mau berteman saja. Tapi dia mengarahkan panah pertemanannya ke orang yang salah. Kepada Saya yang polos dan tidak mengerti apa-apa. *ngok* Tapi enggak juga loh, kalau dibaca-baca dari percakapan kami, kadang ada waktu-waktunya dia bikin Saya merasa “Some”. Mau disangkal, tapi benar adanya unsur gombal. Hmzz! Emang kalau temenan sampe segitunya apa? Untuk ukuran teman baru kenallah, apa udah berani berkata-kata agak lumayan bikin senyum-senyum sendiri? Yaitu dia gak tau karena gak berpengalaman. Untunglah banyak teman-teman dan saudara-saudara yang bisa di share cerita ini dan mau berbagi pengalaman mereka. Jadi lumayan membuka pikiran dan perasaan. Setelah beberapa pengalaman si teman-teman dan fakta-fakta tentangnya sampailah Saya di pemikiran He’s Just Not That In To You~ Yuhuuu...

Sebenarnya masih ada beberapa cerita yang ingin disampaikan tapi kelelahan mata membuat saya tak sanggup mengingat puing-puing kenangan kami. *halah!*
Dan besok Saya juga harus bangun cepat karena di tempat kerja yang baru jam masuknya lebih pagi. Ohiya saya udah dapet kerja lagi. Alhamdulillah~.  
Nanti Saya bercerita tentang pekerjaan baru saya dan karena pekerjaannya sangat hectic jadi Saya mau mulai aktif nulis-nulis blog lagi biar ada kegiatan pengalih penat dari kantor. *loh*

Sampai bertemu di S.O.M.E -part two- yaks!~ #udahmacamsinetron
0